Chapter 7

88 17 1
                                    

Hari ini adalah hari libur, lebih tepatnya weekend. Wanda hanya bermalas malasan di kamarnya, dia tidak ingin melakukan aktivitas apapun. Moodnya sangat tidak bersahabat hari ini. Lebih baik ia tidur saja di kamarnya

Semenjak kejadian kemarin di rooftop, ia tidak bisa tenang. Kata kata Alfaro terus terngiang di kepalanya.

Dan satu lagi Aku tidak menyukai mu. Itu tidak akan pernah terjadi. Jadi jangan berharap banyak padaku.

Dan itu sangat menyiksa bagi Wanda. Pasalnya kata kata Alfaro terlalu menyakitkan untuknya.

Dan jangan lupakan tentang menjadi pacar pura pura laki laki tersebut, membuat Wanda ingin melarikan diri sekarang juga dari Indonesia, (oke. lebay)

Satu lagi, Alfaro yang akan membawanya bertemu dengan orang tua laki laki tersebut nanti malam. Sungguh ujian berat bagi Wanda menghadapi apa yang akan terjadi nantinya.

"ahkkkkk... bisa gila gue lama lama....." kesal Wanda

Dan entah angina darimana lama kelamaan Wanda lelah sendiri dan kembali ke alam bawah sadarnya dan berharap pada saat ia bangun akan mendapat keajaiban. Yahh.. keajaiban..

~~~~~~~~~~~

Tok Tok Tok (anggap ketukan pintu ya gays_)

"Wanda...

"Wanda..." panggil Mami Wanda dari luar kamar

Tak ada sahutan dari pemilik kamar, Mami Wanda pun membuka pintu kamar Wanda

CEKLEK

Mendapat Anaknya yang sedang tidur, Mami Wanda pun ingin membangunkannya. Karena Wanda sudah tidur terlalu lama. Dan sekarang sudah jam 2 siang, dan Wanda pun belum bangun.

Dasar anak perawan_batin Mama Wanda

"Sayang... bangun yuk.. kamu udah tidur terlalu lama.. kok anak perempuan pemalas sih..."

Merasa terusik, Wanda membuka matanya dan mendapat sosok Maminya..

"Mmmm, sebentar lagi ya Mom... masih ngantuk..."

"Nggak ada sebentar sebentar... cepet bangun.."

"Iya deh iya, Wanda bangun nih..."

"Gitu dong, jadi perempuan jangan malas sayang"

"Iya Mom, Btw ini jam berapa? Masih pagi kan?" Tanya Wanda polos yang baru saja bangun dari tidur panjangnya

"Pagi darimana? Ini udah jam 2 siang sayang.. "

"Owhhh jam 2 siangg" ucap Wanda polos lagi mengikuti ucapan Maminya

"WHATTT?!!!!... JAM 2 SIANG?!!" kaget Wanda menyadari keadaan

"Iiiihhhhh... nggak usah teriak teriak sayang, Mami nggak budek"

"Hehehe, kan syok Mom.. Wanda kayak princes yang di cerita cerita dongeng gitu, tidurnya lama banget, seperti Putri tidur. dan Pangerannya pun datang menemuinya dan si Putri tidur pun bangun setelah Pangeran menciumnya" ngawur Wanda dengan membayangkan dirinya seperti itu dan pangerannya tentu saja Alfaro.

Dan mengingat tentang laki laki itu, seketika memorinya terkoneksi dengan kejadian kemarin yang membuatnya sakit hati terhadap laki laki itu. Dan ia pun melamunkan apa yang akan terjadi selanjutnya

"Wanda.. Kamu dengar Mami ngomong kan?" Tanya Mami Wanda yang menyadarkan Wanda dari lamunannya

"Eh iya Mom? Mom ngomong apa tadi?" sadar dari lamunannya dan polosnya Wanda bertanya

"Iiissssss... dasar anak durjana, kalau orang tua ngomong itu di dengerin. Udah panjang kali lebar juga, kamu hanya bilang gitu?" kesal Mami Wanda yang ternyata di cuekin saja.

"Heheheheee..." Wanda hanya cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Yaudah... Mami cuman mau bilang, nanti malam Mami sama Papi mau ke acara anniversary pernikahan teman relasi bisnis Papi. Kamu mau ikut nggak? daripada kamu sendirian di rumah?."

Baru saja ia ingin mengiyakan ajakan Maminya, teringat lagi dengan janjinya dengan Alfaro. Sebenarnya bukan janji sih, Alfaronya saja yang pemaksa.

"Nggak deh Mom. Udah ada janji sama temen" tolak Wanda

"Temen apa Pacar....?hm" goda Mami Wanda

"Iihhhh... Apaan sih Mom.. hanya temen kok" bantah Wanda

"Masa sih? Tadi ada laki laki yang datang antar sesuatu. Katanya mau ketemu kamu. Tapi kamunya tidur. Dia bilang dia Pacar kamu pas Mama Tanya. Jangan bohong dehhhh" selidik Mama Wanda

Alfaro? Datang? Ngaku Pacar gue?shittt! apa maksudnya sih ngaku ngaku pacar gue! Ahkkkkkk makin ribet kan... _batin Wanda

"Nggak Mom. Dia aja tuh ngaku ngaku. Owh iya, katanya dia bawa sesuatu, mana?" ucap Wanda dan tentu saja mengalihkan pembicaraan agar Maminya tak pertanyakan laki laki itu lagi

"Itu, Mami taro di atas meja belajar kamu. Yaudah, mami ada keperluan sebentar di luar. Rapi rapi gih, kamu kan baru bangun. Mami pergi yah.. dadah sayang.." ucap Mami Wanda dan berlalu dari kamar tersebut

"Dah Mom..."

Huftttttttt...

Wanda menghembuskan nafasnya lega karena Maminya sudah keluar dan tak bertanya lagi tenttang Alfaro

Ngomong ngomong itu apa yah?..

Wanda pun penasaran dengan apa yang di bawa Alfaro. Bentuknya Kotak yang lumayan besar..

Kira kira apa isinya yah?...

Tanpa fikir panjang lagi, Wanda membuka kotak itu. Matanya berbinar melihat isi kotak itu, ia menemukan sebuah gaun yang sangat indah dan juga ada note kecil di dalamya

Gunakan gaun ini nanti malam

Aku akan menjemputmu jam 7

J

-AL

Wanda tersenyum membaca note singkat itu.

"Kau membuat ku tersenyum dan kau juga yang membuat ku kehilangan senyuman itu"

~~~~~~~~~~~

Saat ini Wanda tengah bersiap, karena sebentar lagi jam 7 dan itu tandanya tidak lama lagi Alfaro datang menjemputnya.

Tidak seperti perempuan kebanyakan yang dandannya lama, Wanda hanya memoleskan sedikit make up di wajahnya karena dia suka yang simple saja.

Tak berselang lama, sudah ada yang menekan bel rumahnya.

Itu pasti Alfaro_batin Wanda

Dan benar saja pada saat Wanda membukakan pintu, ia melihat sosok laki laki yang dibalut dengan tuxedo dan membuat Wanda terpesona dengan ketampanan Alfaro.

Alfaro pun juga, ia terpesona dengan Wanda yang begitu cantik, sampai Alfaro menyadari sesuatu.

"Hmm... ayo kita pergi" ajak Alfaro

"Ee eh.. iya" sadar Wanda dari lamunan nya

Dan mereka pun pergi ke suatu tempat dimana Alfaro akan bertemu orang tuanya dan memperkenalkan Wanda sebagai pacarnya. 

___________

Gantung lagi. Hehehehehe

Jadi readers harus sabar. Dan setiap chapter akan selalu membuat penasaran.

Trims. Happy reading

Dont forget to voment:)

The Feeling LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang