Duduk berdua ditaman dengan sibuk fikiran masing masing. Sudah hampir setengah jam dengan suasana yang canggung ini. Tidak ada satupun yang ingin membuka pembicaraan akibat kejadian tadi pesta.
FLASHBACK
"Kok mami sama papi bisa disini? Jadi acara anniversary yang Mami bilang, anniversary orang tua Alfaro?!"
"Wah, ternyata Alfaro memang nggak salah pilih Dad, nggak gagal dong kita jodohin mereka, lanjutin aja"Celetuk Mom Alfaro
"Maksudnya?!"
"Iya sayang, kamu memang rencananya mau dijodohkan dengan Alfaro sejak awal, tetapi kata Mommy nya Alfaro barusan, Alfaro sudah punya pasangan. Dan ternyata itu kamu. Jadi perjodohannya berlanjut. Karena kalian saja sekarang sudah resmi pacaran kan?"
Wanda hanya diam, tak percaya apa yang ia dengan barusan. Dia juga bingung sekarang, apakah dia harus bahagia atau sedih dengan berita ini.
"Jadi anak temennya mommy yang mau di jodohkan dengan Alfaro adalah-"
"Iya sayang, itu anaknya tante Helena yaitu Wanda. Duh mommy seneng banget deh" ujar Mommy Alfaro excited
Alfaro seperti orang bodoh mengetahui kenyataan ini
"Iya jeng, akhirnya kita jadi besanan betulan yah"balas Mami Wanda
"Ta-ta-tapiii Wanda dan Alfaro cuma-"
Tiba tiba Wanda ditarik oleh Alfaro pergi dari acara tersebut.
"Alfaro! Mau kau bawa kemana calon menantu Daddy?!"
"Alfaroo! Kau mau kemanakan anak ku?!"
Alfaro tidak peduli dengan teriakan para orang tua, dia terus menarik pergelangan tangan Wanda pergi dari acara tersebut
"Sudahlah biasakan, anak muda zaman sekarang. Biarkan saja. Alfaro orangnya bertanggung jawab kok"
"Yasudah kalau begitu, nanti kita hubungi saja mereka untuk memastikan"
"Ayo kembali menikmati pestanya" Ujar Mommy Alfaro mencairkan suasana
FLASHBACK END
"Hmm.. ja ja jadi bisa jelaskan yang barusan terjadi?" Tanya Wanda membuka pembicaraan di antara mereka
"Aku tak tahu" balas Alfaro singkat dan tak berekspresi
"Jangan jadikan aku seperti orang bodoh" balas Wanda datar
"Siapa juga menjadikan mu seperti itu"
"Kau"
"Aku?"
"Iya. Kau! Kau yang seenaknya menjadikan ku pacar pura puramu, dan apalagi tadi yang kudengar? Di jodohkan denganmu?!"
"Kenapa? Kau tidak senang? Kukira kau menyukaiku. Dan jujur aku tidak tahu apa apa tentang kau, orang tuamu dan perjodohan itu" balas Alfaro santai tetapi ada nada serius tersirat
"Untuk apa menyukai orang sepertimu? Hanya menguras tenaga saja untuk menaklukkan es batu" elak Wanda. Tetapi dia memang masing bimbang. Apakah ia harus senang ataupun sedih
"Terserah kau saja"
"Ayo kuantarkan pulang, tidak baik perempuan pulang larut malam."
Wanda diam saja dan mengangguk. Alfaro pun bangkit dan disusul Wanda dibelakangnya.
Kau adalah satu hadiah diantara seribu hadiah yang datang kepadaku. tetapi masih bungkusnya saja yang kuketahui, aku belum tahu isinya. karena aku belum bisa membukanya dengan caraku sendiri¬_Batin Wanda

KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling Language
Teen Fiction"Berjuang atau tidak, dia tetap saja menjadi patung yang tak tersentuh" ~ Wanda Alfira Maysera Gray "Jangan berharap banyak padaku!" ~ Alfaro Rikal Bagaskara __________ Ini cerita pertama gue, jadi maklumin aja kalau berantakan. SlowUpdate Happy Re...