27

2K 320 41
                                    

"Ada hal lagi yang mau kamu tanyain?" tanya Vanesha kepada (namakamu).

"Selama ini kamu sering nganterin Iqbaal buat check up?" tanya (namakamu) sambil menatap Vanesha sendu.

Vanesha menggeleng,

"Aku baru satu kali, dan itu cuma kemarin aja" jawab Vanesha sambil tersenyum.

(Namakamu) tersenyum kecut.

"Aku merasa jadi istri paling terbodoh di dunia ini, aku sampe gatau kalo suami aku punya penyakit. Harusnya aku ada disaat dia sedang merasa kesakitan atau kesulitan, tapi dengan jahatnya mereka bohongin ini semua dari aku" ucap (namakamu) sambil menunduk.

"Kamu yang sabar ya, kamu kan udah tau alasan mereka kenapa bohongin kamu? Itu juga demi kebaikan kamu sendiri, Iqbaal gamau buat kamu khawatir dan Iqbaal juga gamau kamu repotin dia apalagi sekarang kamu lagi mengandung anak nya Iqbaal" jawab Vanesha sambil tersenyum hangat.

"Maaf ya aku lancang, kenapa harus kamu yang temani Iqbaal check up di Bali?" tanya (namakamu), ini yang sedari tadi (namakamu) ingin tanyakan.

"Karena aku gamau kamu tau dan khawatir, dan aku juga gamau kamu tanya ke orang kalo misalnya Bunda yang anter aku kesana" ucap Iqbaal tiba tiba dengan suara seraknya.

(Namakamu) dan Vanesha menoleh dengan serentak ke arah Iqbaal yang terbaring lemah di kasurnya.

"Iqbaal?" lirih (namakamu).

(Namakamu) langsung berlari ke arah Iqbaal dan memeluknya.

"Iqbaal" gumam (namakamu) dengan mata yang berkaca kaca.

"Kamu udah tau semuanya kan? Maafin aku udah bohongin kamu ya, tapi aku gini karena aku gamau repotin kamu sama khawatirin kamu" ucap Iqbaal sambil memandang (namakamu) sendu

(Namakamu) menggeleng, lalu menelungkupkan kepalanya di dada bidang Iqbaal.

"Aku yang harusnya minta maaf sama kamu, aku udah salah paham sama kamu. Maafin aku ya" ucap (namakamu) sambil menatap Iqbaal.

Iqbaal tersenyum, lalu matanya beralih kepada Vanesha yang tengah menatap keduanya.

"Sha, thanks ya udah mau nemenin aku buat check up kesehatan ke Bali" ucap Iqbaal sambil tersenyum

"Iya gapapa ko baal, sans aja wkwk" jawab Vanesha sambil tertawa kecil.

"Ohya aku keluar dulu kalo gitu, soalnya diliat liat kalian butuh waktu berdua hihi" lanjut Vanesha sambil tertawa kecil.

Iqbaal dan (namakamu) hanya mengangguk dan tersenyum,lalu Vanesha berjalan keluar pintu.

"Kangen sama aku?" tanya Iqbaal

(Namakamu) mengangguk--,

"Iya tapi kamu ngeselin, buat apa coba kamu bawa bawa cewek tanpa sepengetahuan aku apalagi Vanesha udah punya tunangan" jawab (namakamu) sambil cemberut

Iqbaal tertawa lalu mengelus rambut (namakamu) dengan lembut.

"Maafin aku ya sayang, janji deh gaakan ulangin lagi. Kemarin aku minta anterin Vanesha karena emang sengaja mana mungkin kan aku minta anterin kamu dengan keadaan kamu lagi kayak gini" ucap Iqbaal sambil memandang (namakamu) sendu.

"Baal?"

"Ya?"

"Maksud kamu bohongin pernikahan ini kenapa?"

***

"Bun, Iqbaal gimana?" tanya Ari khawatir.

matchmaking [IDR] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang