34

2K 294 43
                                    

Gatau bakal ngefeel atau nggak, yang jelas kalian puter lagu paling sedih.

Happy reading :)

***

Suara sirine ambulance terasa menggelegar di pekarangan Rumah Sakit ini, suara brankar pun terdengar karena saking rusuhnya para perawat saat mendengar suara ambulance. Begitu juga dengan suara tangisan yang tinggi, bahkan juga teriakan.

Semua orang yang berada disana terus berlari mengikuti pasien yang tergeletak lemas di dalam brankar, begitu juga dengan (namakamu). Dia tidak memperhatikan kandungan nya, yang terpenting sekarang dia ingin Iqbaal selamat.

Iya, pasien yg berada di brankar tadi adalah Iqbaal.

"Baal, kamu harus kuatt hiks.." ucap (namakamu) sambil terus berlari mengejar brankar.

"Iqbaal nya (namakamu) kuat ko, maap Baal. Maapin akuu" lirih (namakamu) masih dengan isakannya.

Sampai brankar itu berhenti di depan ruangan ICU, para perawat itupun tidak memperbolehkan yang lain masuk ke dalam ruangan.

"NGGAK SUS, AKU MAU LIAT SUAMI AKU SUS!" teriak (namakamu) saat Iqbaal memasuki ruangan ICU, dan (namakamu) tidak di perbolehkan masuk ke ruangan itu.

(Namakamu) bersandar di dinding tembok rumah sakit ini, seketika badan nya merosot kebawah lalu terduduk sambil memangku wajahnya dengan kedua tangan nya, tidak lupa juga dengan isakan tangisnya.

"(Nam)" ucap Zidny lirih.

"ZID! IQBAAL ZIDDD!" teriak (namakamu) sambil menangis.

"Lo yang sabar ya" ucap Zidny sambil menahan sesak di dadanya.

Jujur Zidny juga merasa terpukul dengan Iqbaal, Zidny juga merasakan apa yang (namakamu) rasakan.

"SABAR KATA LO SABAR HAH?! DISAAT IQBAAL LAGI SEKARAT? GW HARUS SABAR?!" teriak (namakamu) dengan isakan tangisnya.

"Istigfar (nam) istigfar, lo harus kuat. Lo harus tabah walau nantinya dokter nyatain kalo Iqbaal udah...." sudah cukup, Zidny tidak mau melanjutkan perkataan nya.

Keduanya pun terisak, sampai ada keluarga Iqbaal dan (namakamu) yang datang menghampiri mereka.

Jika kalian bertanya kemana Ari dan Azka? Jawaban nya adalah, mereka tengah mengurus uruskan kebutuhan dan keperluan Iqbaal selama disini. Dan jika kalian bertanya Vanesha dimana? Maka jawaban nya adalah ada, dia ada disini dengan pandangan yang kosong. Zidny dan (namakamu) tidak mau menegur sama sekali.

"Gimana keadaan Iqbaal (nam), Zid?" tanya Bunda Rike dengan isakan tangisnya.

"Iqbaal nggak kenapa kenapa kan (nam)?" ucap Ody dengan tangisan nya.

"Anak ayah gapapa kan?" ucap Herry dengan wajah yang sudah terbanjiri air matanya.

(Namakamu) menggeleng,

"Belum tau Bun, Iqbaal masih ditanganin sama Dokter di dalem" bukan (namakamu) yang menjawab melainkan Zidny.

Mama Keyra dan Papa Rafi yang berada disana turut bersedih, keduanya tampak menguatkan (namakamu).

matchmaking [IDR] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang