bab 11

23 7 0
                                    

Pagi ini yg masih jam 05:30 aku setelah beres sholat subuh aku langsung mandi dan bersiap karna siang ini aku akan pulang

Setelah semua beres niat nya mau bangunin mereka namun nihil mereka gk bangun juga

Aku pun menuruni anak tangga terdapat mamah Santi sedang duduk di sofa sambil membaca majalah

"Pagi tante" ucapku sambil menghampiri mamah Santi yg bernama Vina

"Pagi juga syg udh bangun aja yg lain blm pada bangun emang?" Ucap Vina sambil mengusap kepala ku

"Blm Tante mereka masih tidur" ucapku menatap wajah vina

"Ouhk ya udh mau gk ikut Tante ke dapur kamu bisa masak kan?" Tanya Vina sambil tersenyum

"Bisa kok Tante Kila suka masak ayu tan kita masak" ucapku memegang lengan Vina

"Ya udh ayok" ucap Vina sambil berdiri dan menuju dapur

Setelah sampai di dapur aku mulai mengeluarkan makanan yg dikulkas dan memotong motong nya sedangkan mamah Santi dia yg menggoreng nya

Setelah semua siap kita hidangkan di atas meja

"Kamu bangunin dulu mereka biar Tante aja yg ngelanjutin" ucap Vina sambil menata piring
"Ouhk yh sekalian yg laki laki nya" sambung Vina

Aku mengangguk dan menaiki tangga aku masuk ke kamar Santi mereka masih tertidur pulas aku sudah melemparkan
Bantal guling namun nihil mereka gk bangun juga

Aku membuka hordeng dan terdapat cahaya matahari yg segar menyoroti kamar Santi tapi mereka malah menutupi nya menggunakan bantal

Aku pergi ke kamar Abang Santi mereka masih tertidur juga aku pun sama membuka hordeng terlebih dahulu dan aku berfikir akhirnya aku mendapatkan ide

Aku kebawah ke arah dapur aku meminjam tutup panci dua buah aku memasuki kamar Abang Santi

" WOY KEBAKARAN WOY INI GAWAT KEBAKARAN KEBAKARAN KEBAKARAN KEBAKARAN" ucapku berteriak sambil menepuk memakai dua tutup panci yg aku bawa

"Ahk kebakaran air air air cepetan air ini gimana kebakaran woy bangun ini kebakaran woy bangun hey" ucap Salma yg masih berteriak dan loncat loncat gk jelas begitupun Fikri dan Raihan

"Api mana api woy kebakaran woy woy hey hey kebakaran woy" ucap Raihan dengan mata tertutup

Semua berteriak dan loncat loncat aku tertawa dan aku pergi ke kamar mandi membawa air segayung dan menguyur mereka menggunakan air tadi

Mereka tersadarkan dan mengusap wajah nya aku tertawa bahak melihat aksi mereka

"Ihk gila lo yah kil gue kira beneran kebakaran" ucap Raihan yg masih mengatur napas nya

"Hahahahaha bodo amat udh gue bangunin juga kalian masih aja tidur udh sana mandi terus kebawah" ucapku sambil keluar kamar Abang Santi

Saat aku mau membuka kamar Santi
BRUK
kita bertabakan dan jatuh
"Aaaaaaa kebakaran kebakaran kebakaran hey hey air niy air mana kebakaran nya" ucap jesica sambil menyodorkan air yg ada di tangan nya aku mengambil

Air tersebut dan mengguyur mereka karna mereka berteriak dengan mata yg masih ngantuk

"Loh mana katanya kebakaran" ucap Rifa yg mengusap wajahnya

Aku tertawa melihat aksi tingkah mereka seperti anak kecil mereka menatap ku sedikit emosi

"Jadi kerjaan Lo kil wah parah Lo" ucap Mila sedikit emosi

"Udh udh dari tadi gue bangunin gk bangun² juga ya udh pake cara ini cara apa lagi coba?" Tanya ku yg masih tertawa

"Jangan gini juga kali kil" ucap santi semakin emosi

Ketika Hati Memilih Untuk PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang