Adelia melanjutkan apa yang ingin ia katakan seusai mata kuliah berakhir.
"Kau sungguh anak mereka!? Oh.. Benar-benar menganggumkan. Aku yakin kau tidak seperti itu..kau sangat baik lia, dan kau pun periang sekali. Aku menyayangimu tulus dan aku percaya penuh denganmu". Ucap adelia sembari memelukku."Oh terimakasih adel. Oiya.. Aku ini nasrani. Kamu tak apa kenal dengan seseorang yang berbeda agama sepertiku?!". Kataku.
"Tentu saja.. apanya yang salah? Aku tau kok kamu nasrani.. Terlihat dari kalung salib yang ada dilehermu". Ucapnya dengan menunjuk kalung berbentuk salib dileherku.
"Oh i..iyakah? Oh.. Hehe". Ucapku terbatas bata. Aku tak sadar bahwa aku memakainya.
"Iya.. sudah lupakan saja... Bolehkah aku kapan-kapan bertamu kerumahmu?" tanyanya.
"Oh.. Benarkah? Tentu saja.. Boleh banget.. Aku senang sekali jika kau berkunjung". Ucapku antusias.
"Oke baiklah.. Lusa aku akan berkunjung.. Sekarang aku harus pulang, sampai jumpa besok lia!". Ucapnya berlari kedepan pagar kampus dengan lambaian tangan kearahku. Ku balas lambaiannya dengan senyuman.
Setelahnya, aku juga pergi meninggalkan kampus dengan mobil kesayanganku. Mobil bergaya klasik-modern dengan aksen elite di dalamnya. Mobil ini adalah pilihan papaku. Aku tak pernah memintanya, tapi papaku yang memaksaku memakainya.
Ditengah perjalanan aku memperlambat laju mobilku, karena aku merasa bosan jika harus kembali kerumah secepat ini, aku berfikir sejenak, dan memutuskan untuk bersenang senang sebentar. Yap! Aku akan melakukan hal yang sangat aku sukai, yaitu "shopping". Aku menyukainya untuk sekedar menjadi hiburan bagi diriku sendiri. Aku menyukainya sejak aku kecil.
Aku memilih kali ini aku akan berkelana melihat banyak barang di salah satu mall terbesar dikota Ini. Aku selalu dimanjakan dengan fasilitas serba glamour, tapi aku sadar ini hanya hiburan dan kemewahan yang fana. Aku menginginkan kebahagian cinta, bukan harta. Tapi untuk kali ini aku menikmatinya sebagaimana selayaknya.
****
Sesampainya dimall, aku mulai memanjakan mata melihat berbagai barang yang sangat memikat, ku melihatnya satu persatu, dari toko sepatu, baju, perhiasan, dan lain sebagainya.
Aku memustuskan untuk mampir ketoko sepatu dan membeli sepasang sepatu kets pengeluaran terbaru. Setelahnya, aku mampir keslalah satu cafe di mall ini, karena bunyi perutku yang tak bisa kukondisikan.sesampainya disana langsung saja ku memanggil salah satu pelayan.
"mas! kesini". ucapku seraya melabaikan tangan kearah mas-mas pelayan."Ya mbak, mau pesan apa?". tanyanya dengan nada sopan dan ramah.
"Saya pesan satu porsi fried rice dan segelas orange juice". Ucapku tak kalah ramah.
"Oh.. Baiklah mbak.. Ditunggu ya mbak". Katanya.
"Terima kasih". Jawabku singkat.
Sembari ku mmenunggu pesananku datang, ku melihat kesekeliling bagian cafe. Cafe ini cukup elegan, dengan hiasan kayu didindingnya dan beberapa ukiran rumit yang terpampang indah disetiap pilar dan beberapa meja. Terlihat sangat indah dengan tambahan poster quotes dan benda-benda mungil lainnya.
ketika mataku menatap kesegala arah cafe ini, tak sengaja ku melihat sosok yang dulunya pernah ada dihidupku. Ku melihatnya berjalan menuju meja nomor 3 didepanku. Kuharap dia tidak menyadari keberadaanku.
Seketika aku melayang dengan memory masa laluku bersamanya. Kenangan pahit dan menyakitkan yang selama ini kucoba melupakannya.
Dia adalah aldo, mantan kekasihku ketika aku masih duduk dibangku SMA. Dia aldo mahesa, yang dulunya kukira dia adalah cinta Pertama dan terakhirku. Sebelum ku menyesal telah menganggapnya seperti itu. Teringat segala penderitaan dan rasa sakit yang kualami.
Dulu dimasa remajaku, ku juga mengikuti gaya percintaan remaja pada umumnya, yakni dengan pacaran. Ku menjalani hubungan aldo itu semenjak awal kelas 10.
Ketakutan yang tadi ku khawatirkan menjadi kenyataan. Dia melihat kearahku, dan seketika aku gugup dan gelisah tak karuan. Dia menghampiri mejaku bersamaan dengn pelayan yang mengantarkan pesananku.
"Hai angelia! Ternyata kita bertemun lagi baby!". Sapanya dengan mengedipkan sebelah mata.
"Dont call me like that!" ucapku kesal dan bermuka masam.
"Oh ayolah.. Kau seperti cewek pms! Boleh aku duduk disini?". Ujarnya santai
"Nggak! Selera makanku hilang melihatmu!". Ucapku acuh dan bergegas tuk Pergi. Namun sebuah tangan menahan lenganku dengan kuat.
"jangan pergi, aku yakin kau belum makan, makanlah!". Ucapnya tegas.
"Apa pedulimu!?" Ucapku dengan nada Kesal dan dingin.
"Tentu saja aku peduli, kau pengendara mobil kan? Jangan sampai kau kecelakaan karna pingsan karna kelaparan!". Ucapannya terdengar menggeram.
Ku terdiam mencerna apa yang barusan dia katakan. Kali ini perkataannya benar, aku tak mungkin menyetir dengan keadaan lapar, yang nantinya akan medatangkan bahaya untukku.
Aku kembali duduk dan segera menyantap makananku tanpa bersuara agar lebih cepat aku pergi meninggalkan Aldo.
Setelah selesai aku bergegas pergi tanpa sepatah katapun dengan aldo. Dia menatapku heran, dan kurasa ingin menahanku lagi, tapi aku lebih gesit darinya, kupercepat langkah dan bergegas pergi. Dan tak peduli dengannya lagi.
****
Didalam mobil seketika tangisku pecah. Aku tak pernh ingin melihat dan bertemu lagi dengannya. Dia menghancurkan rasa percayaku dengan perasaanku sendiri. penghianatan yang lakukan begitu jelas dibenakku.Dia mendekatiku hanya karna status dan harta papaku. Ternyata dia adalah senjata ayahnya untuk mengembangkan perusahaan yang didirikan ayahnya. Dia menipuku dengan cinta buta yang ia tanamkan dihatiku. Dia mencuri berkas penting papaku dan kabur entah kemana. Dan melayangkan tuduhan palsu terhadap papaku dengan perusahaanya. Aku membencinya. kukira ia tulus dan mau menerimaku apa adanya. Hampir saja aku kehilangan papaku yang berakhir dipenjara.
Setelah sekian lama, kini ku bertemu lagi dengannya, sungguh air mataku meleleh tanpa kusadari. Aku mengingat semua kenangann manisku dulu bersamanya. Kini semuanya tinggal kenangan... tapi sejujurnya aku takut untuk memulai mencintai sseseorang lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
HAMASAH
Romanceassalamualaikum.. ini pertama kalinya saya menulis.. 😊 kisah ini menceritakan tentang seorang Angelia yang awalnya berkeyakinan nasrani, seorang putri konglomerat. Setelah mengenal islam, ia menjalin cinta lillah dengan seorang haris si guru ngaji...