14

15 1 0
                                    

Suasana taman belakang sekolah yang sunyi menjadi tempat yang cocok untuk Steyvana yang sedang memikirkan sesuatu.

Tadi saat pelajaran matematika berakhir, Steyvana disuruh untuk mengikuti Ibu Susi ke kantor untuk membahas tentang Olimpiade matematika yang akan diselenggarakan 2 bulan lagi.

Dan ya, Ibu Susi meminta dirinya mewakili sekolah untuk ikut serta dalam Olimpiade tersebut. Namun Steyvana belum memberikan jawabannya.

Saat Steyvana sedang larut dalam pikirannya, seseorang datang lalu duduk di samping dirinya.

Steyvana yang masih belum sadar akhirnya tersadar saat tangan orang itu menepuk pundaknya.

"Eh?" Kaget Steyvana

"Mikirin apa sih?" Tanya orang itu

"Hmm tadi Ibu Susi minta gue wakilin sekolah kita buat ikut Olimpiade matematika, tapi gue belum kasih jawabannya" jawab Steyvana lalu menghembuskan nafas kasar.

"Bagus dong. Kan lo pinter tuh, kenapa enggak?"

"Lombanya gak di Jakarta kak. Lombanya itu di Bandung"

"Lah terus?"

"Jauh dong. Mana satu minggu lagi"

"Yaelah gapapa kali. Emang kenapa kalo satu minggu? Takut kangen gue?" Tanyanya jahil

"Ish kak Aldi mah. Orang gak bercanda juga" sebal Steyvana

Ya, orang itu adalah Aldi.

"Yakali" jawab Aldi. "Eh Van, bentar malam ada waktu gak?" Lanjut Aldi

"Setiap malam gue ada waktu kali. Cuman gada yang ngajak aja heheh" jawabnya cengengesan

"Yaudah, ntar malam gue jemput ya jam setengah tujuh. Gue ke kelas dulu. Bye" ucap Aldi lalu berdiri. Namun sebelum dirinya berlalu. Ia sempatkan untuk mengelus puncak kepala Steyvana dengan sayang.

Steyvana yang diperlakukan seperti itu hanya mampu tersenyum.

■●■

Kini Steyvana sedang bersiap di kamarnya karena sepuluh menit lagi Aldi akan datang untuk menjemput dirinya.

Ketika merasa sudah siap, Steyvana mengambil ponselnya lalu membuka media sosial untuk melihat ada berita apa hari ini.

Tokk... tokk... tok...

"Vana? Mama masuk ya" ucap Riana

"Masuk aja ma, pintunya gak Vana kunci kok" balas Steyvana.

Sedetik kemudian pintu terbuka lalu menampilkan sosok wanita paruh baya yang sangat Steyvana sayangi

"Itu ada nak Aldi di bawah. Kamu udah siapkan?" Tanya Riana ketika duduk di pinggir kasur Steyvana

"Kak Aldi udah dateng? Udah ma, tinggal ngambil tas doang"

"Iya ada di bawah. Yaudah yuk kita turun" ajak Riana lalu Steyvan mengambil tas selempangnya kemudian mengikuti langkah Riana menuruni anak tangga.

Ketika sampai di bawah, manik mata Steyvana bertabrakan dengan manik mata Aldi. Aldi yang melihat Steyvana pun tersenyum hangat.

"Udah dong pandang-pandangannya" goda Frendi sembari melirik Aldi dan Steyvana bergantian.

"Ih papa jangan gitu dong. Malu kan merekanya" ujar Riana namun masih menggoda kedua insan tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang