Waktu menunjukkan pukul delapan malam, seorang gadis dengan piyama bergambar kartun robot kucing didominasi warna biru muda itu sangat pas ketika di kenakan oleh gadis dengan badan mungil yang kini tengah membawa brownis coklat menuju ke ruang tamu, ya gadis itu tak lain adalah Key, sesuai janjinya Key benar benar membuatkan brownis coklat kesukaan Dimas, tadi setelah sholat maghrib Key langsung berkutat dengan bahan bahan pembuatan brownis coklat untuk sahabatnya.
Key memang bisa dibilang jago kalau di suruh membuat hal hal yang berbau kue, tapi jangan salah walaupun Key jago membuat Kue tapi dirinya tidak bisa memasak, menurutnya memasak itu ribet harus mengupas, mencuci, memotong lalu masih banyak lagi proses yang lainya. palingan telur ceplok, mie rebus, dan masak air itu yang Key bisa selain membuat kue, kalau membuat kue hanya perlu membuka kemasan, dan membuat adonan itu sangat mudah bagi Key.
Sekarang tinggal nunggu Dimas pasti sebentar lagi dateng- Batin Key.
Lima belas menit Key menunggu tapi Dimas tak kunjung menampakan batang hidungnya.
Vina yang akan menaiki tangga mengurungkan niat karena melihat anak semata wayangnya tengah duduk sendiri, Vina tau Key sedang menunggu Dimas karena tadi ketika Key sedang membuat brownis di dapur Vina sempat bertanya untuk siapa katanya buat Dimas sebagai tanda terima kasih karena udah bayarin Key beli ice cream Vina hanya senyum menganggapi anaknya itu.
"Dimas belom dateng Key?"
Tanya Vina yang sudah duduk di samping Key.
"Eh mamah, belom mah palingan sebentar lagi Dimas juga dateng"
Key memandang mamanya yang kini juga tengah menatapnya.
"Yaudah mama keatas dulu ya mau tidur udah ngantuk, salam aja buat Dimas"
"Iya mah nanti Key sampein, good night mama"
"Good night too sayang"
Vina tersenyum dan mengecup kening Key lembut ,Vina segera beranjak dari duduknya meninggalkan Key yang kini tengah bersenandung Kecil.
Ting Tung !!! Ting Tung !!!
Suara bel memenuhi ruang tamu tempat key duduk, dia segera mengkahkan kakinya menuju pinyu utama.
Ceklek
Key menatap Dimas dimas yang sedang berdiri di hadapanya, cowok itu menggunakan training pendek warna abu abu yang di padukan dengan kaos lengan pendek warna dongker polos, sangat sederhana tetapi itu semua tidak menurunkan kadar kegantengan cowok tersebut.
"Dimas kok lama banget sih, Key nungguin tau"
Ujar key seraya mendelik menatap Dimas yang sedang nyengir kuda.
"Ya maap, tadi gue di tahan sama mama soalnya tau kalau gue mau kerumah lo terus dia nitipin ini buat lo katanya" jawab dimas
Sambil menyerahkan kantong plastik berukuran sedang entah apa itu isinya, key yang tadinya kesal seketika langsung tersenyum mendengar Dimas membawakan sesuatu untuknya, dengan cepat Key mengambil alih plastik tersebut kini matanya berbinar melihat apa yang di bawa Dimas untuknya. Kotak makan yang berisi puding coklat dengan bentuk bunga bunga dengan lelehan fla yang ada di atasnya, sangat menggiyurkan bukan.
"Wah makasih ya dimas, bilangin ke mami"
"Iya sama sama"
"Oh ya dapet salam dari mamah"
"Oh iya, emang mami mana"
"Udah tidur ngantuk katanya"
"Yausah ayo dimas masuk, keburu brownisnya dingin"
Ucap Key sambil menarik pergelangan tangan Dimas.
Orang tua Dimas dan Key mereka adalah sahabat yang sudah lama dan semua itu menurun ke anaknya hingga akhirnya Key memanggil mamanya dimas mami dan anaknya sendiri memanggilnya mamah begitu juga sebaliknya biar mudah di bedakan.
Kini mereka tengah duduk bersebelahan sambil menikmati brownis coklat.
"Dimas tahun ini mau ikut ekskul atau organisasi apa? "
Tanya Key memulai pembicaraan, Dimas yang tadinya sibuk makan brownis kini matanya beralih menatap Key.
"Kalau ekskul gue masih sama sih kaya kelas sepuluh ikut basket aja, kalau organisasi gue mau lanjut di OSIS aja"
Jawab Dimas, ya memang Dimas selain cerdas dia juga bergelut dengan organisasi yang namanya OSIS jabatanya juga nggak tanggung tanggung, wakil ketua OSIS. makanya liburan kemaren Key sangat bosan di rumah karena tidak ada Dimas, awal liburan Dimas ikut papanya ke prancis buat liburan ke neneknya sampai hampir selesai liburan dimas baru pulang ke indonesia setelah itu dia disibukan dengan adanya kegiatan MOS, tidak seperti liburan sebelumnya dimas masih menyempatkan liburan bersama Key walaupun hanya sekedar pergi ke Ancol atau TMII tapi liburan kali ini tidak, entahlah kenapa tahun ini banyak yang berubah selain liburan perlu kalin ingat Dimas dan Key yang biasanya satu kelas tahun ini beda kelas. tapi tak apa yang penting Dimas tidak pernah berubah terhadap Key itu yang terpenting.
SMA Merpati memang selalu mengadakan kegiatan MOS jauh jauh hari sebelum hari petama masuk jadi ketika awal masuk sekolah anak kelas X bisa langsung mengikuti seperti halnya kelas XI dan XII, itu semua sudah berjalan dari tahun tahun sebelumnya.
"Kalau Key sebenarnya pengen ikut ekskul basket biar bisa tinggi kaya Dimas tapi Key takut kalau nanti nggak bisa gara gara tubuh Key pendek terus nggak mampu buat masukin bolanya ke ring nanti di marahin sama pak Wildan gimana" ucap Key.
"Jadinya Key nggak jadi ikut ekskul atau organisasi apa apa, lebih baik Key belajar aja biar pinter kaya Dimas" lanjunya.
"Sadar juga lo Key, kalau otak lo pas pas an" jawab dimas
Dengan senyum meremehkan menghiasi wajahnya, Key yang kesal merasa dirinya di ejek langsung memukuli lengan Dimas tanpa ampun, sedangkan Dimas bukanya sakit atau marah malahan terkekeh melihat Key dengan wajah memerah, alis yang tertaut, dan jangan lupa pipinya yang mengembung seperti bakpao membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
Karena lelah Key menghentikan aksinya, kini memilih menghadap ke depan dengan tangan yang dilipat di dada dan bibir yang yang sudah maju beberapa senti.
Entah mengapa menggoda key dan melihat wajah Key yang kesal membuat Dimas tersenyum melihatnya, karena sangat menggemaskan.
"Cie ngambek ciee, nanti tambah jelek loh"
Ucap Dimas sambil menowel nowel pipi Key yang tembam.
Key mendelik "Biarin" ujarnya sambil memeletkan lidahnya.
"Iya deh iya nanti gue ajarin biar pinter"
"Nggak usah, Key bisa sendiri"
"Beneran?? Biasanya juga kalau ada PR juga minta tolong tuh"
Goda dimas lagi.Key yang sedari tadi menatap kedepan kini mananya menatap dimas yang juga tengah menatapnya.
Key menghela nafas
"Kan sekarang Key udah nggak sekelas lagi sama Dimas ""Tapi kan masih bisa ngerjain PR bareng Key, gue juga nggak keberatan kok buat ngajarin lo"
"Beneran" ucap Key memastikan.
"Iyaa beneran Keynta"
"Yess..Makasih ya Dimas" balasnya kembali Ceria.
Setelah itu hanya ada obrolan ringan sesekali bercanda dan kadang menggoda Key, membuat Key berkali kali mengerucutkan bibir karena kesal sampai akhirnya Dimas memutuskan untuk pulang.
Dan begitulah mereka selalu saling mengejek tetapi setelahnya kembali tersenyum bersama, itu semua karena Key. gadis itu selalu ceria tidak pernah marah terhadap perlakuan Dimas kepadanya karna Key juga tau Dimas sangat menyayanginya sebagai sahabat...ya hanya sebagai sahabat tapi tak apa.
TERIMA KASIH
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA :*
Salam Ardhilla12
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Teen FictionKeynta Anathasya gadis cantik dengan seribu satu tingkah selalu membuat orang yang di sekitarnya tersenyum karena kelakuannya yang menggemaskan, hal itu juga dirasakan oleh Dimas Agam Agler sahabat Key dari kecil hingga Dimas tidak tau kalau Key ga...