feelin' - pt.2

716 48 14
                                    

Jinhwan menahan nafas, menahan sensasi panas dan geli yang di berikan Junhoe di nipple pinknya. Setelah akhirnya mereka benar benar mengakui perasaan mereka, Junhoe tanpa dosa menjatuhkannya di atas ranjang dan menelanjanginya.

Sebenarnya, pria manis itu gugup. Itu kali pertamanya mereka melakukan dengan penuh perasaan, menyadari kalau keduanya saling mencintai. Selama ini mereka bersetubuh hanya memikirkan kepuasan tanpa perasaan.

Kini? Jinhwan justru nervous.

"Hgnhhh... Berhentihh... Ahnn.. Junehhh..." Desah Jinhwan. Permainan June lebih lembut sekarang. Sangat terasa kasih sayang dari tiap usapan tangannya dan jilatan lidahnya. June menurut dan berhenti. Tidak tidak, ia hanya berpindah posisi.

Kini ia tepat berada di depan kejantanan Jinhwan yang menegang. Tangannya menyapu lembut batang tegak itu. Memompanya secara perlahan dan lembut.

"Hnhhh.. ahhnn..."

"Biarkan aku melayanimu, Jinhwan." Suara husky-nya terdengar sangat seksi. Sebelum akhirnya ia mulai menjilati dan memasukan penis tegang Jinhwan ke mulutnya. Jilatan dan sedotan itu membuat si mungil mendesah sambil meremas rambut Junhoea.

Pandangannya terlempar kala Junhoe mulai menaik turunkan kepalanya. Tubuhnya menegang dan peluh sudah mebanjiri.

"Junhhh.. aahh... Hgnhh .. aku tak tahaaann .."

Tangan kanan Junhoe memgang pinggul dan jemari kanannya mulai bermain dengan twist-ball Jinhwan. Turun lagi kebawah dan secara pelan ia memasukan jari tengahnya ke lubang anus Jinhwan.

"Ahhh!" Jinhwan mendesah makin keras ketika benda asing itu mulai masuk semakin dalam dan bergerak-gerak.

"Junehh... Aku sam...paihh.. ahhh!"

Jinhwan sampai klimaksnya. Menumpahkan cairan kental itu kemulut si tinggi, bahkan sedikit meleleh membasahi penis dan selangkangannya.

Junhoe menarik mulutnya. Menelan cairan itu dimulutnya sambil emnjilat bibirnya sendiri begitu erotis. Matanya tak lepas memperhatikan manik Jinhwna yang sangat sayu itu. Jangan lupa jemari kanannya masih di dalam sana.

Kembali ia mencium Jinhwan. Saling berbagi cairan sperma dari mulutnya. Lidah keduanya beradu di rongga hangat itu. Cumbuan itu panas dan sensual. Tapi kembali, Jinhwan merasa bahwa itu penuh cinta dan kasih Junhoe padanya. Tak pernah ia rasakan ciuman senikmat ini. Dulu ciuman Junhoe sangat bergairah dan penuh nafsu.

Junhoe melepas ciumannya, membuat Jinhwan tak suka. Ia sangat menyukai ciuman lezat itu. Junhoe kembali berfokus pada jemarinya dibawah sana. Lelehan sperma yang mengalir itu makin membuat pintu masuk itu makin basah. Junhoe memasukan jari keduanya. Mendorong makin dalam dan mengoyak di sana. Bergerak meneggunting memastikan dinding rektumnya lebih elastis untuk menerima kejantanan besarnya yang berkedut.

"Ahhh shhh hnghhhh ahhh!" Semua gerakan dari Junhoe membuatnya mabuk.

Kemudian, si tinggi itu menarik tangannya. Dan memposisikan ujung penisnya di depan lubang kerut yang merah itu.

"Aku akan memasukannya perlahan, sayang." ah, Jinhwan tersipu. Cinta dari Junhoe begitu nyata.

Junhoe mulai memasukan aset-nya. Secara perlahan dan lembut. Membuat Jinhwan benar-benar merasakan sensi panas dari penis besarnya. Ia jarang mendapat foreplay yang cukup dulu, sekali hentakan yang langsung menyentuh spot sweet nya membuatnya kadang tak sadar betapa besarnya kejantanan lelaki itu.

"Mnhhh hnghh ahhnn shhh"

Batangnya baru masuk setengah dan itu sudah membuat Junhoe keenakan. Desahan nikmat dari mulut mungil itu juga menjadi lagu yang sangat manis di telinga Junhoe. Ah betapa dia mencintai si mungil.

JunHwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang