Strip

665 42 23
                                    

this fanfiction contain:
Badass!Jinhwan
Mpreg.     - req dari NewbieeGnani
Complicated alur
Mengundang pertanyaan
dan ini panjang 😂









...




"Berhenti minum, kau tahu utangmu sudah sangat banyak."

"Aku akan berhenti kalau kau berikan Kim Hanbin itu padaku."

"Bodoh, jangan berharap. Segera selesaikan botol itu dan pergi lah cari tempat lain. Sebelum Jiwon benar benar menemukanmu."

"Ah pria itu sekalipun menemukanku juga tak akan mendapat apa-apa. Carikan saja aku seme, Yun. Aku butuh uang."

"Kau sudah selesai dengan pekerjaan payahmu itu kan. Cari kerja dengan pantas dan hidup mandiri sana."

"Hey hey, pelacur seperti kita tak perlu kau bilang mencari pekerjaan dengan pantas. Aku akan mencari tempat lain dan menjadi stripper."

"Jangan ajak aku kalau begitu. Aku sudah berhenti."

Si pria kecil yang mabuk itu hanya tertawa lalu menepuk pundak temannya itu. Rokok di tangannya sudah hampir habis, ia sesap lagi dengan dalam kemudian lempar ke lantai. Di atas meja, hampir lebih dari dua botol besar beer sudah dihabiskan pria mungil itu.

"Lihat pria itu, pasti dia orang kaya." Kekehnya sambil menujuk seorang pria berjas di ujung ruangan yang gemerlap itu.

"Aku berhenti dari pekerjaan ini Jinhwan. Aku akan memulai hidupku dengan Hanbin mulai sekarang." Teman yang sedari tadi diajak bicara oleh si kecil itu menegak gelas terakhirnya lalu beranjak.

"Ini terakhir kalinya aku membayarkanmu minum. Aku pergi dan berharap tak akan bertemu denganmu lagi, Jinhwan." Lelaki manis yang dipanggil Yun itu kemudian pergi. Jinhwan hanya menatap kepergiannya kosong lalu merogoh sakunya. Mencari satu batang rokoknya lagi.

Kepalanya sakit dan ia kehilangan akal. Ntahlah Jinhwan sudah tak terlalu peduli akan hidupnya sebenarnya. Pekerjaannya sebagai seorang penghibur sudah hancur karena kelakuannya sendiri menerima klien bernama Kim Jiwon. Kejadian lama memang tapi hidupnya tak membaik semenjak keluar dari klub malam tempat ia bekerja dengan Yunhyeong, temannya yang barusan pergi.

Bedanya, sekalipun keduanya punya banyak koneksi, Yunhyeong lebih beruntung menemukan seorang seme yang mampu menfasilitasi hidupnya, Kim Hanbin. Hanbin pertama kali dikenalkan pada Jinhwan, tapi karena sebuah kecelakaan kecil yang berakibat fatal, Hanbin justru menjalin hubungan dengan Yunhyeong.

Ia baru menerima tiga orang kaya raya untuk dilayani sebulan ini. Tapi Jinhwan belum bisa mengatakan hidupnya sejahtera. Ia masih mengutang sana sini, hidup di apartemen one-room pinggir kota Seoul. Harinya baru dimulai ketika malam. Ia terkadang menerima tawaran pembuatan tatto di tempat kerja pria bernama Donghyuk. Mengingat tangannya cukup ahli dalam seni seperti itu.

Tapi tak tiap hari. Terkadang hanya tiga kali seminggu ataupun sekali. Tergantung dari permintaan maupun moodnya sendiri. Untunglah Donghyuk itu, sejelek apapun sifatnya, ia masih mau menerima Jinhwan bekerja semaunya di salon tattonya. Kalau bukan karena hasilnya memang memuaskan, Donghyuk pasti sudah mengusir namja berparas cantik itu.

"Jinuuyaa! Aku pergi!" teriak Jinhwan ke dalam dapur bar, si barista tempat ini juga masih kenalannya, Kim Jinwoo.

...

Sesaat Jinhwan melirik jamnya, ini masih jam dua belas malam, terlalu cepat untuk pulang kerumah bukan? Ia langkahkan kakinya keluar kelab malam yang memusingkan itu sambil menyesap rokoknya. Jangan lupa kenyataan dia masih mabuk sekarang. Jalannya sedikit oleng. Tapi dia masih mampu mengingat jalan ke rumahnya, dan seseorang yang hendak ingin ia kunjungi sekarang.

JunHwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang