Mendengar namaku dipanggil, aku menaikkan kepalaku. Aku melihat Donghyuck datang ke mejaku dan meletakkan tangannya di atas meja kayu tersebut.
"Ayo, kita ke kantin bersama. Sekalian, aku mau ngenalin kamu ke teman - temanku," Donghyuck tersenyum, berharap aku ikut dengannya.
"Tapi-"
"Ayolaaaaaaah," Donghyuck memotong kalimatku dan memakai puppy facenya.
Tidak bisa melawan keimutan Donghyuck, aku akhirnya pasrah. Donghyuck senyum seperti sudah memenangkan sesuatu. Donghyuck mengambil tangan aku sambil menarikku ke kantin.
Saat menuju ke kantin, aku masih sempat mendengar bisikan hinaan.
Tapi aku tidak mau mendengarnya jadi aku mengalihkan perhatiannya untuk melihat - lihat sekeliling sekolah ini.
Sepanjang lorong ada loker biru berjejer. Loker itu masih kelihatan bagus kecuali stiker - stiker yang banyak murid tempelkan di luarnya. Temboknya berwarna cerah dan ada sedikit retak - retaknya. Pintu kelas yang bermotif kayu. Sekolah mirip dengan sm sekolah lainnya tapi sedikit modern.
"Jeno? Yaelah, sudah - sudahan dulu bengongnya. Ayo masuk!" Donghyuck membuka sebuah pintu dan langsung disambut oleh keributan dari para murid - murid.
Donghyuck menarik aku ke meja andalan teman - temannya yang berada di sudut kanan itu. Disitu, sudah ada 4 orang sedang mengobrol dengan makanan diatas meja mereka. Salah satu dari mereka bahkan mengeluarkan suara lumba-lumba, membuat aku menutup telingaku. Donghyuck memang selalu mendapat teman - teman yang aneh.
"Good morning, gays!" Teriak Donghyuck dengan senyum innocentnya. Aku hanya face palm di sampingnya ketika teman donghyuck akhirnya memperhatikan mereka.
"Gays? Maksudmu Guys," kata seorang namja dari meja itu.
Donghyuck duduk berhadapan dengan namja yang memakai kacamata bulat dengan rambut blonde sementara dia menyuruhku duduk di sampingnya, berhadapan dengan namja yang mempunyai gigi gingsul.
Aku menapat namja di hadapanku, Kenapa dia terlihat familiar?
"Hai, Channie! Oh- siapa yang ada disampingmu itu?" Kata namja berkacamata itu. Walaupun samar - samar, aku mendengar ada 'jealousy' di tonenya.
Tunggu.... Channie? Itu adalah nickname yang aneh buat nama 'Donghyuck', pikirku.
"Oh! Kamu Lee Jeno, kan? Anak baru itu," kata si namja lumba - lumba.
Aku mengangguk dan bertanya, "Darimana kamu tahu namaku?"
"Tidak ada seorang pun yang tidak kukenal di sekolah ini," katanya dengan cocky smilenya.
"Okey? Uhm...."
"Oh- btw, namaku Zhong Chenle. Yang ini Jisung, Mark hyung, dan Renjun hyung," katanya sambil menunjuk namja disampingnya, namja berkacamata, dan namja yang mempunyai gigi gingsul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.