Semua murid - murid di kelas XI-A berlarian ke rumah. Yang tersisa di kelas tersebut hanyalah aku dan Donghyuck. Jaemin dari tadi tidak terlihat sama sekali.
Sebelumnya, ketika Donghyuck dan aku baru masuk ke kelas, guru di kelas itu mengatakan kalau Jaemin dipanggil oleh orangtuanya. Donghyuck dan aku merasa lega karena tadi mereka mengira Jaemin ada apa - apa.
Kembali ke sekarang, aku dan Donghyuck memutuskan untuk pulang bersama. Kita jalan kaki ke rumah mereka yang hanya bersebelahan ( Mereka memutuskan untuk jalan kaki saja karena jalur jalan kaki lebih dekat daripada jalur mobil ).
"He-"
"Dongh-"
Kita mengatakannya bersama-sama setelah diam terlalu lama. Kita saling memandang dan tertawa.
"Ok ok. Kau pertama," Ngalah Donghyuck.
Aku mengangguk dan mengatakan, "Random tapi apakah kamu menyukai seseorang?" Tanyaku tiba-tiba.
Pipi Donghyuck langsung memerah "K-kenapa kamu menanyakan itu?"
Aku mengangkat bahu dan bertanya lagi "Jadi?" Aku mengangkat kan satu alisnya dan menatap aneh kepada sahabatnya. Ini adalah pertama kalinya aku melihat Donghyuck semalu begitu.
"Hei! Kita sudah mau sampai!" Seru Donghyuck.
"Jangan mengalihkan pembicaraan!" Seruku juga.
"Kenapa juga aku harus memberitahumu!"
"Karena kita sahabat dan sahabat tidak menyimpan rahasia. Kamu sendiri yang suka bilang begitu!"
"*Sigh* Ok, tapi setelah aku menyebutkan crush-ku. Kamu harus menyebutkan crush-mu juga."
"Deal!"
"Tapi aku hanya menyebutkannya satu kali, okeh?"
"Iya iya. Cepetan."
Donghyuck mendekat ke telingaku dan berbisik, "Mark." Setelah itu, dia langsung menjauh dariku dengan muka merah.
Aku memberikan donghyuck senyum menggoda "Mark huh?" Godaku sambil memainkan alisnya.
Donghyuck memukul lenganku main-main "Kalau kamu siapa?"
Senyum menggodaku langsung berganti menjadi senyum malu. "Aku masih tidak tahu tapi sepertinya di sekolahmu ada satu orang yang menangkap perhatianku."
Donghyuck tiba-tiba menjadi bersemangat. Dia mengguncang lenganku dan mengucapkan 'siapa' berulang-ulang kali.
Aku tertawa pelan karena si pecinta komik itu, "Well, salah satu dari temanmu menangkap perhatianku."
Donghyuck mengerutkan dahinya dan langsung membulatkan matanya "Jisung? Maaf teman tapi Jisung udah taken oleh Chenle."
Aku ikut mengerutkan dahinya "Aku sudah tahu kalau mereka berpacaran karena mereka berpegangan tangan jadi aku tidak mungkin menyukai Jisung atau Chenle. Ayolah tebak lagi!"
Donghyuck pout "Ih! Kenapa juga harus pakai tebak-tebakan! Bilang aja langsung!"
"Tapi kan lebih seru kalau tebak-tebakan!"
"*Mendesah* baiklah. Umm... Renjun? Kalau Renjun, dia itu mantan playboy tapi aku tidak tahu kalau dia memang sudah berhenti."
"Bukan Renjun."
"*Gasp* Tinggal satu orang! Jaemin?"
"Bravo!!!"
"Tunggu- betulan Jaemin?"
Aku mengaggukkan kepalanya pelan. Donghyuck kelihatan agak khawatir.
"Kalau Jaemin, sepertinya agak susah.."
Aku mengerutkan kening. "Emangnya kenapa?"
"Hubungan terakhir Jaemin berakhir dengan buruk. Dan karena itu, Jaemin takut untuk memulai hubungan lagi."
Mendengar penjelasan Donghyuck, aku merasa sedih dan kecewa.
"Hey, tidak apa-apa teman. Jangan bersedih! Yang penting, jangan menyerah arraseo!" Donghyuck melakukan gerakan 'fighting' dengan tangannya.
Aku tertawa dan mengangguk.
Aku merasa sangat beruntung untuk mempunyai sahabat seperti Donghyuck.
"Oh ya, kamu mau ngomong apa tadi?" Tanyaku setelah mengingat momen tadi.
Donghyuck tersenyum nakal dan berkata, "Oh iya. Kemarin aku tidak sengaja merusak album BTS-mu."
Well, aku mengambil perkataanku tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebentar lagi sekolah sudah mulai dan aku masih tidak siap. Sekolahnya sekolah baru lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku masih khawatir tentang pengenalan temannya karena ini pertama kaliku ganti sekolah dan aku orangnya introvert jadi aku masuh gatau bagaimana untuk buat teman. Sekolah lamaku saja 6 tahun baru akrab ke semuanya.
Juga maaf karena sudah lama tidak update. Itu karena cerita ini aku buat tanpa memikirkan bagaimana alurnya jadi aku mengambil beberapa hari untuk memikirkannya. Iya beberapa hari. Begitu bodohnya aku.