<< 3rd person P.O.V. >>
We gon get it pop it
we gon we gon get it pop it
igeon geunyang noraeniggan rideum ta
[ Tebak lagu apa ini ;-) ]Bunyi alarm bergema di kamar Jeno.
Jeno terbangun dan segera mematikan alarmnya. Dia meregangkan tubuhnya sambil mengerang kesakitan.
Inilah kenapa ia tidak mau shopping dengan Donghyuck. Berdiri selama 5 jam tanpa duduk sambil membawa berton - ton belanjaan, sungguh bukan pengalaman yang baik.
Meski tubuhnya masih sakit, dia berdiri dan bersiap-siap untuk hari pertamanya di NCT high school.
Setelah ia bersiap - siap, ia memakai kemeja putih dan sweater coklat muda. Ia juga memakai celana yang longgar dan kacamata yang besar dan bulat.
Saat ia sudah memakai kacamatanya, ia langsung mendengar suara ketukan pintu. Ia berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ia langsung bertemu dengan mata sang ibu.
"Hah! Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada di kamar anakku?!" Ibunya melepaskan sendalnya hampir melemparkannya ke Jeno.
"Woah woah woah woah! Ini anakmu! Jangan memukulku dengan sendal itu!" Jeno dengan sikat melindungi dirinya dengan menutupi kepalanya dengan tangannya.
"Kamu adalah Jeno?! Aku hampir tidak mengenalimu! Kenapa kamu berpakaian seperti ini?"
"Yaelah, ma. Kemarin kan sudah kuberitahu kalau aku mau menyamar menjadi kutu buku. Mama kok bisa lupa, sih."
"Oh, iya ya. Hehe maafkan ibu. Ibu mah sudah tua. Sudah mulai pikun."
"Haha, ndak papa. Ngomong - ngomong, kenapa mama ke kamarku? Kan aku bisa ke bawah sendiri untuk sarapan."
"Oh iya, donghyuck sudah ada di bawah. Dia ingin ke sekolah sama kamu."
"Oh, suruh tunggu dulu. Aku mau atur tasku dulu," dengan itu, ibunya Jeno mengangguk dan pergi dari kamar Jeno. Jeno pergi ke dalam kamarnya dan mengatur bukunya cepat - cepat, tidak mau membuat Donghyuck menunggu.
Dia segera turun ke lantai bawah setelah ia sudah mengatur bukunya. Ia melihat Donghyuck sedang duduk duduk di sofa sambil membaca komik detective conan.
Dia menyapa donghyuck, membuat Donghyuck melihat ke Jeno dengan mata lebar.
"Jeno? OMG- aku hampir tidak mengenalimu hehehe tapi betulan kamu beda sekali kalau kamu berpakaian seperti itu," Donghyuck smirk ke Jeno.
"Iya iya. Eh Donghyuck kamu sudah sarapan?" Tanya Jeno ke Donghyuck. Donghyuck hanya menggeleng ke Jeno. "Kalau gitu, ayo sarapan bareng!"
"Eh, tidak tidak usah. Kamu sarapan, aku duduk disini tunggu kamu saja. Nanti merepotkan, sih."
"Yaelah, ndak usah pakai malu-malu. Ayo makan. Mama juga lebih suka kalau kau sarapan disini."
"Uhm- baiklah kalau kau memaksa," Jeno hanya tertawa kecil dengan alasan sahabatnya itu.
Setelah mereka sarapan, mereka naik ke limo milik ayah Jeno. Mereka memberitahu supirnya untuk pergi ke sekolah tersebut.
Semua diam sudah itu sebelum Donghyuck menghancurkan kehening itu.
"Nanti boleh tidak aku kenalkan kamu ke teman - temanku?"
"Eh? Kamu punya teman?" Tanya Jeno bermain - main. Donghyuck memukul lengan sahabatnya.
"Pastilah! Siapa juga yang tidak mau berteman denganku," Kata Donghyuck sambil menyilangkan lengannya. Jeno menggosok lengannya, berpura-pura bahwa itu menyakitkan padahal itu tidak menyakitkan sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕙𝕖 𝔽𝕒𝕜𝕖 ℕ𝕖𝕣𝕕 ↬ ℕ𝕠𝕞𝕚𝕟
Romans➵ ᴊᴇɴᴏ ᴍᴇɴʏᴀᴍᴀʀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴋᴜᴛᴜ ʙᴜᴋᴜ slow update start : 8 juni 2019 end : -