"Dah, Jeno. Terima kasih sudah menjemputku. Hati-hati di jalan!" Jaemin melambaikan tangannya kearah Jeno yang melambaikan tangannya juga lalu membalikkan badannya dan mulai menjauh dari rumah besar Jaemin.
Jaemin menghela napas saat menyaksikan punggung Jeno yang sudah tidak kelihatan dari pandangan matanya. Ia membalikkan badannya kemudian membuka pintunya yang sudah ada dibelakangnya sedari tadi.
"Aku pulang!" Jaemin berteriak lalu menunduk untuk melepas sepatunya. Ia mendengar suara kaki yang berlari ke arahnya.
"Kakak!" Jaemin mendongakkan kepalanya, ia langsung dipertemukan dengan pelukan erat dari sang adik.
"Eh, Tae udah datang?" Jaemin membalas pelukan Taehyun. "Kenapa lama sekali baru datang? Kakak rinduu.." Jaemin mengecup seluruh wajah Taehyun kecuali bibirnya.
Iyalah nanti Jeno cemburu, gimana dong? :v
Taehyun hanya terkikik geli. Ciuman diseluruh wajah sudah menjadi tradisi bagi mereka berdua. Mereka sudah melakukannya dari kecil sampai besar sekarang. Mereka sama sekali tidak malu melakukan itu walaupun sudah besar.
"Geli kaaak.." Protes Taehyun saat Jaemin tidak berhenti-henti mengecupnya.
"Iya iya ini sudah," Dan akhirnya Jaemin mengakhirinya dengan satu kecupan terakhir di kening.
"Ayo, kak keruang tamu aja kalau mau bicara," Kata sang adik sambil menarik pergelangan tangan sang kakak ke dalam ruang tamu.
Di sana tidak ada seorang pun diruang tamu, padahal setiap ia pulang ibunya pasti ada di ruang tamu.
"Dek, dimana mami?" Tanya Jaemin kepada Taehyun.
"Mami sedang kencan dengan papi diluar jadi aku ditinggal sendirian disini," Jawab Taehyun dengan poutnya.
"Kamu disini sendirian daritadi? Dimana Bibi Choi?" Tanya Jaemin kebingungan.
"Bibi Choi sedang merawat Jisoo Noona yang sedang sakit," Jawab Taehyun.
"Hah? Noona sakit apa? Kenapa tidak memberitahuku?"
"Noona sakit demam tinggi dan kata noona, ia tidak mau membuatmu khawatir,"
"Ih, kok gitu. Akukan sudah menganggapnya sebagai Noona kandungku. Pokoknya nanti kita harus menjenguknya bersama," kata Jaemin sambil mencebikkan bibirnya.
"Iya-iya deh," kata Taehyun.
"Oh iya, kamu kenapa pulang kesini? Ada keperluan apa?"
"Memangnya kakak tidak suka aku disini? Okeh! Aku kembali aja ke Kanada lagi!" Kata Taehyun dengan poutnya.
"Bukan begitu maksudku, kamu biasanya datang kesini hanya karena ada keperluan atau acara,"
Taehyun menggaruk kepalanya, "Iya sih, tapi kali ini aku membawa berita baik!" Katanya sambil tersenyum lebar. "Mulai hari ini, aku akan tinggal di Korea secara permanen!"
Jaemin membulatkan matanya, "Benarkah?!" Jaemin tersenyum lebar sembari memeluk adiknya. "Huwaaa aku sangat senang! Akhirnya aku bisa bermain bersamamu sepuasnya! Aku juga tidak akan merasa kesepian kalau papi dan mami keluar!"
Adik Jaemin hanya terkekeh dengan perkataan kakaknya satu itu. "Kalau begitu kamu akan sekolah dimana?" Tanya Jaemin.
"Tentu saja di sekolahmu, kak." Kata Taehyun membuat senyuman Jaemin lebih lebar. "Oh iya, aku dengar Kak Renjun ada di sekolahmu, yah?" Tanya Taehyun malu-malu.
Jaemin langsung memasang wajah menggoda. "Ciee, rindu nih sama pacarnya."
Pipi Taehyun merona hebat akibat perkataan Jaemin, "Dia bukan pacarku.." rengek Taehyun.
"Kalau begitu calon pacar." Goda Jaemin lagi.
Taehyun menutup mukanya dengan imut. "Kakak jangan menggodakuuuu." Rengek Taehyun lagi.
Taehyun memang dekat dengan Renjun dari dulu saat Taehyun masih di Seoul. Tetapi mereka akhirnya berpisah karena Taehyun harus pindah ke Kanada.
"Tenang, besok kalian pasti bertemu lagi. Ahh, aku tidak bisa menunggu untuk melihat reaksi Renjun saat kalian bertemu." Kata Jaemin.
Kedua saudara itu akhirnya mengobrol sampai malam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.