「 Inebriety 」

7.3K 497 123
                                    

"Yo, Odasaku...."

Dazai Osamu, salah satu anggota Eksekutif Port Mafia, mendentingkan gelas whiskynya hingga menimbulkan suara yang nyaring.

Saat laki-laki yang Dazai sapa menuruni anak tangga terakhirnya, ia langsung duduk di depan konter yang bersebelahan dengan Dazai.

Bartender yang berada di balik konter, lantas menyuguhkan segelas yang sama dengan partnernya pada laki-laki itu.

"Kau sudah lama di sini?" tanya laki-laki itu dengan suaranya yang sedikit dalam.

Dazai tertawa rendah. "Kalau kukatakan lama... mungkin saja."

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Oda Sakunosuke kembali.

Dazai yang tengah memandangi gelas whiskynya diam sejenak. Meletakkan kepalanya di meja dan memainkan bola es di dalam gelas.

"Masih memikirkan tentang filosofiku," jawab pemuda itu.

Odasaku meneguk wishkynya kemudian meletakkannya kembali. Ia lalu berkata, "kalau kudengar dari kata-katamu barusan, apa mungkin kau gagal lagi dalam misimu?"

Dazai mengangkat kepalanya, memandangi sekeliling bar. Karena berada di bawah tanah, bar ini terlihat sangat temaram.

Karena terlihat sedemikian rupa, benda-benda di dalam ruangan pun memberikan kesan terhentinya waktu pada tamu.

Kendati demikian, Dazai selalu absen untuk mengunjungi tempat ini bersamaan dengan dua sobatnya, Oda Sakunosuke dan Sakaguchi Ango.

Selagi memikirkan hal terkait, suara yang berasal dari dekat pintu masuk menyapa, "daripada kau memikirkan hal-hal semacam itu, ada hal yang lebih penting dan harus Anda pikirkan lagi."

Dazai melongokan wajahnya ke belakang, bersamaan dengan Odasaku yang menoleh ke sumber suara.

"Ango~!" Dazai menyapa.

"Hari ini aku tidak akan mabuk karena menyetir, tolong jusnya satu," kata Ango seraya melangkah dan ikut duduk berjejer dengan Dazai dan Odasaku.

"Jadi, apa yang membawa Anda ke sini?"

"Itu benar-benar sebuah kegagalan," tutur Dazai. "Semuanya berawal ketika ada segerombolan bajingan musuh yang berencana mengambil barang pesanan klien kami. Kupikir, mereka sepertinya sudah bosan hidup. Saat aku tengah santai menunggu dan berpikir sedang apa mereka, ternyata mereka hanyalah sebuah pion. Karena terlalu kesal dan merasa kecewa, aku mengepung mereka dengan jebakan hingga membuat pecundang itu lari ketakutan."

Ango yang mendengarnya hanya menghelakan napasnya dengan pasrah. Dia tidak pernah berpikir jika Dazai akan gagal.

Satu-satunya yang mengatakan ia gagal dalam misinya hanyalah dirinya sendiri, bukan orang lain.

Odasaku mengambil satu tegukan lagi dan kembali bertanya pada Dazai, "jadi apa rencana mereka sebenarnya?"

"Tentu saja... klien kita itu."

Bukan senjata yang dimiliki Port Mafia atau bahkan uangnya, Dazai sudah tahu itu sedari penyerangan itu berlangsung.

Karena merasa bosan meladeni masalah-masalah seperti itu, ia pun datang ke bar untuk menikmati waktunya.

"Ango~ tadi kau bilang aku harus memikirkan sesuatu yang lebih penting, 'kan~?" tanya Dazai antusias. "Sekarang aku memikirkan sesuatu yang penting~"

Ketika Dazai berkata begitu, seseorang beramai-ramai memasuki bar dan langsung memenuhi tempat.

Beberapa pria yang menggunakan setelan jas rapih dan terlihat mahal langsung duduk di sekitar bar, memenuhi kursi kosong di sana.

Pria-pria itu tertawa puas, sementara Dazai memperhatikan laki-laki itu sambil tersenyum penuh makna.

✅️ [21+] Dazai Osamu Oneshots 💮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang