「 Simulate 」

3.3K 325 85
                                    

Tidak ada yang menyangka jika hal ini bisa terjadi, bahkan seluruh anggota Agensi Detektif Bersenjata berpikir demikian.

Benar, sebuah keajaiban ada seseorang yang ingin menikahi seorang Dazai Osamu, si Maniak Bunuh Diri dari Agensi itu.

Banyak yang bertanya-tanya apa sebetulnya [Name] masih sehat atau tidak, tapi benar begitu adanya.

Wanita yang bisa dikatakan dewasa, pekerja keras dan sangat dihormati oleh anggota lainnya ditambah...

... satu-satunya orang yang bisa mengendalikan Dazai.

Sudah tiga tahun [Name] menjadi istrinya dan hanya ada kebahagiaan yang selama ini mereka rasakan.

Itu yang kupikirkan awalnya, sampai tiba-tiba....

"Tadaima...."

[Name] membulatkan matanya dengan tidak percaya ketika sebuah tali bergelantungan di depannya terikat pada pembatas tangga.

Bukan itu yang membuatnya terkejut, tapi suaminya yang di sana.

"Osamu... -san ...!"

Wanita itu melangkah perlahan mendekati tubuh Dazai yang terikat pada sisi lainnya dengan langkah gontai.

Begitu tangannya terangkat hendak menyentuh wajah Dazai, tiba-tiba suara retakan yang keras dari atas tertangkap indranya.

Tubuh Dazai terjatuh tepat di pelukan [Name], membuat wanita itu ikut terjatuh ke belakang dengan Dazai di atasnya.

"Osamu-san, kau tidak apa-apa?" tanya [Name] dengan nada suaranya yang lemah tepat di telinga Dazai.

"Ternyata jatuh seperti tadi menyakitkan juga, ya...."

[Name] menghela napas pasrah. "Salahmu yang melakukan itu di dalam rumah," katanya.

"ya, ampun~" Dazai menggerakan tubuhnya ke atas dan meletakkan kedua tangannya di samping telinga istrinya itu. "tapi ini tidak buruk juga~"

Dazai memandangi manik istrinya dengan nakal, lalu perlahan wajahnya mendekat dan terus mengikis jarak antara bibirnya dan bibir istrinya itu.

Saat hampir tidak ada jarak di antara bibir [Name] dan suaminya itu, wanita itu justru menutup bibir Dazai dengan sebelah tangannya.

Dazai terlihat menatap [Name] dengan penuh tanda-tanya. Saat itulah [Name] menjelaskan, "jangan sekarang, nanti saja. Oke?"

Dazai kecewa dengan ucapan [Name], tapi dia menurut dengan mengangkat tubuhnya dan membantu istrinya untuk bangun.

"Kau sudah makan malam?" tanya [Name]. Dazai menggeleng dan tersenyum.

"Belum."

"Kebetulan, aku baru saja membeli paket kepiting. Ingin kubuatkan sesuatu?"

"Apa pun."

[Name] memutar tubuhnya ke belakang begitu sampai di dapur dan menatap Dazai yang tengah menatapnya sambil tersenyum.

Entah kenapa, ada maksud di balik tatapannya itu. Ada yang ingin Dazai katakan padanya.

"Osamu-san... itu... apa ada yang aneh denganku?" tanya [Name] karena merasa risih Dazai menatapnya demikian.

"Tidak~ kau cantik seperti biasa~" puji Dazai, membuat [Name] justru mengerutkan dahinya dan tersenyum kaku. "Ngomong-ngomong, aku suka aroma tubuhmu. Apa itu parfum baru?"

[Name] tersenyum sumringah, merasa senang hal sederhana seperti itu pun Dazai menyadarinya.

"Benarkah?" tanya [Name] antusias. Wanita itu menyelipkan helaian rambutnya di belakang telinga. "Ini aroma parfum yang istimewa untukku."

✅️ [21+] Dazai Osamu Oneshots 💮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang