Nisa bercerita pada Valdo tentang yang di alaminya hari ini.
"Bgt ceritanya ",kata nisa sambil menangis.
"Bahkan dokter bilang ,ini pertama kalinya dia lihat penyakit seperti itu" ,kata Nusa berbisik ke Valdo.
"ooh...... Ya, aku punya solusinya sih", kata valdo ke Nisa yang membuat Nisa berhenti menangis.
"Apa? ",tanya Nisa penasaran.
"Makan mie dari warungku, ku berikan diskon 20%",kata Valdo dengan memegang papan diskon entah dari mana.
"KELUAR!!! ",teriak Nisa yang langsung menyeret Valdo dan Nusa keluar rumah.
"Eh?!aku juga? ",teriak Nusa ketika di dorong keluar.
BAM, suara pintu yang di banting oleh Nisa.
"Aah..... Padahal aku belum makan",kata Nusa sambil berjalan berlawanan dari Valdo.
"Jangan salahkan aku dia aja yang gak tau untung. Padahal tokoku sepi karena dia", kata Valdo sambil pergi menjauh.
Di perjalanan Nusa melihat seorang wanita yang memandangi pohon dan berbalik melihat Nusa.
"Gila",kata Nusa yang langsung bikin marah wanita itu.
"Siapa yang kau panggil gila?", kata wanita itu yang merupakan pacar Valdo tadi siang.
"Tentu saja kau, jalanan macet karena kau berdiri disitu", kata Nusa. Wanita itu berbalik dan langsung sadar dari tadi ada bunyi klakson mobil.
...........................................................
Setelah itu mereka bersama sama pigi beli makanan ke toko yang tak jauh dari sana.
"oh... Jadi namamu Refa Deliyana, dan kau bukan pacarnya si Vigo?",kata Nusa ingin memastikan.
"Iyap, aku hanya tetangganya saja", kata Refa.
'Sialan kau Vigo kau kira biayaya rumah sakit itu murah ya. Kusumpahin makananmu kaluar dari hidung' ,batin Nusa yang terus membuat Refa merinding.
Sampai di depan rumah Refa, Refa berpamitan ke Nusa dan memberikan jaketnya ke Nusa.
"Nih. Aku masukya, jangan sampai medinginan",kata Refa yang pergi meninggalkan Nusa di depan pitu rumahnya.
"Dimana2 bukannya cowok yang kasih jaketya ,bikin malu aja. Ya kurasa semua orang punya caranya sendiri" , Nusa pergi pulang sambil menatap bulan yang aslinya gak ada. Karena saat itu banyak awan yang menutupi bulannya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love is So Crazy
Teen Fictioncintaku bahkan tak bisa diungkapkan dengan kata2 terlalu gila dan aneh. Aku seperti seorang penguntit di mata orang. Selalu mengikutinya dan memfotonya. Tapi, kapan dia akan sadar dengan cintaku.
