Genangan mengenang terbuang
Hidup berlalu lalu menghilang
Pergi melancong menyisihkan sudut pandang
Indah? Bukan, melainkan harga diriku yang telah telanjangSebentar, kugorek segala arsip kehidupan
Tentang jiwa yang merintih sebab kesepian
Meronta serta mengemis tuk diberi belas kasihan
Semua usaha itu cukup melelahkanKau tahu?
Alurku selalu berwarna biru
Semesta seakan bosan memandangku
Lalu kenapa aku diciptakan tuk mengisi waktuMurka, jelas aku murka
Adakah kenangan yang aku punya?
Selama ini hidupku berusaha mengundang tawa
Tapi kenapa pandangan mata sinis yang kuterimaAku gila
Aku tak berguna
Sebenci itukah semesta?
Hai...jawablah apa yang telah kutanyaApa salahku?
Dengarkan aku, aku tak punya kenangan
Hidupku penuh ketidakmaknaan
Aku, penuh kenestapan sebagai jiwa kelabuTuhan...
Tak kau izinkankah untuk memiliki kenangan
Manusia bodoh ini juga ingin kebahagiaan
Kenapa albumku penuh kesedihanKumohon...
Kumohon...
Dan sekali lagi sebelum aku pergi meninggalkan
Kumohon
Bojonegoro, 30 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
PENSIL
PoetryBolehkan? jari-jari ku menulis sesuatu mewakili setiap ambisi aku tak mau nafsuku merajaiku karena aku tahu, semua ini hanyalah tentang imajinasi rasaku yang tentu saja hanya fatamorgana