[fourteen]

137 27 0
                                    

———————————
Sisa waktu 23.12.40
———————————

Junho ada disana layaknya orang normal, masih bernafas, masih berkedip dan masih berjalan menginjak tanah. Hanya saja ia tahu bahwa dirinya masih meninggal.

Junho masih bisa menaiki motor layaknya manusia biasa. Dengan cepat Junho menuju rumah Yujin. Ia ragu untuk masuk, takut jika Yujin tidak mau bertemu dengannya.

Tok
Tok
Tok

Dengan pelan Junho mengetuk pintu gerbang rumah Yujin, kemudian keluar seoarang laki laki kurus dari dalam. "Kak, bisa panggilin Yujin? Tapi jangan bilang aku yang manggil," pesan Junho.

Lalu Hyungseop masuk kedalam, sekitar beberapa menit, Yujin keluar dari rumah. Bisa dilihat dari matanya yang sedikit bengkak gadis ini pasti dari tadi menangis.

"Jin.." panggil Junho. "Kakak mau ngapain kesini?" Tanya Yujin to the point. "Kamu keluar dulu, banyak yang mau aku bilang sama kamu, kali ini aja. Aku bener bener gak akan ganggu kamu."

Setelah mendengar permintaan Junho yang terderngar aneh, mau tidak mau Yujin keluar dari rumahnya.

"Aku sayang sama kamu, yang kamu lihat tadi itu gak gitu,"

"Kak jangan dibahas lagi, aku capek dengernya," potong Yujin.

Junho menghela nafasnya dalam dalam, "Stop, aku minta kamu dengerin aku dulu, jangan sela omongan aku. Plis kali ini aja," Yujin benar benar diam dibuatnya.

"Yujin, tadi pas aku lagi keliling aku liat Nayoung lagi ada masalah sama matanya. Mata Nayoung kemasukan hewan. Aku cuma bantu niup matanya, aku berani sumpah,"

"Tapi kayaknya kita putus memang pilihan yang paling tepat," lanjut Junho. Mata Yujin kembali berkaca kaca.

Junho menarik kedua tangan Yujin, "Aku mau minta maaf kalau aku gak bisa jadi pacar yang baik selama ini. Aku harap kamu bisa dapet cowo yang gak brengsek kaya aku. Aku cuma minta satu dari kamu, jangan pernah merasa bersalah karena minta putus. Ini takdir tuhan Jin. Jangan nangisin aku, jangan buat aku merasa bersalah kaya gini. Aku mohon jangan nangis," ucap Junho lalu mencium telapak tangan gadis itu.

"Kak.. maaf," ucap Yujin pelan sambil menahan tangisnya. "Gak, kamu gak salah, jangan minta maaf. Kamu orang baik,"

"Kak, apa kita masih bisa kenal?" Tanya Yujin tapi kali ini Junho tidak dapat menahan air matanya. Jika boleh beri ia kesempatan hidup sekali lagi. Ia tidak akan mengecewakan Yujin. Tapi takdir berkata lain.

"Gimana kak? Kita tetep bisa temenan kan?" Tanya Yujin sekali lagi. Junho tidak bisa menjawab, apa yang harus ia jawab?

Tanpa aba aba Junho menarik Yujin kedalam pelukannya, "Terakhir, Terimakasih," ucap Junho pelan. Ia tidak tahu apa Yujin dapat mendengarnya atau tidak.

"Aku pamit dulu. Selamat tinggal Yujin,"

"Salah kak, sampai jumpa," koreksi Yujin pada ucapan Junho. Ia tidak tahu kalau itu mungkin kalimat terakhir yang bisa ia dengar dari Junho.

Additional Time | Cha Junho✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang