part 1

45 6 12
                                    

Ting Tong Ting Tong

Suara bel istirahat pun berbunyi, para siswa siswi langsung berhamburan lari ke kantin sekolah, kecuali dengan 5 orang manusia (iya lah manusia masak makhluk halus, thor) yang masih sibuk dengan catatan nya dari pak Rejo guru matematika,,

"Kantin yuk laper gue" keluh Rara kepada keempat sahabat nya yang sedang asik menulis.

"Iya nih, gue juga laper mana belum sarapan lagi tadi pagi, udah di sogok mikir angka-angka kagak jelas kayak gitu," tambah sisil yang juga mengeluh karena lapar, sebenarnya nya sisil itu pinter cuma kadang agak tolol aja orang nya jadi kayak gitu(kurang ajar lu thor-_-,,hehe maap sil) kemudian lista pun menutup buku nya.

"Eh, gue punya berita hot, hot nya pakai news,,hehe"ujar lista kepada keempat sahabat nya, Nana dan Laras yang tadi nya masih menulis sekarang menutup catatannya dan menghampiri lista, sedangkan Rara dan Sisil yang tadi nya lesu sekarang jadi semangat gitu kayak dapat undian berhadiah.

"Apa ta?!" Tanya Rara dan Sisil serempak, dan hanya membuat Nana serta Laras menggeleng kepala.

"Kalau lu tau ini, lu bakal kaget nya bakai banget gue aja sampai kagak percaya" heboh lista kepada keempat nya, dan membuat Rara dan juga Sisil menyiapkan telinganya baik baik,,

"Emang apaan ta?" Tanya laras mewakili rasa penasaran mereka, mereka pun mengangguk setuju,,

"Disekolah kita ini, hari ini ada murid pindahan dari sekolah sebelah dan katanya sich jumlah nya lebih dari satu,," jelas lista kepada keempat sahabat nya,,

"Whaatt?!!" Teriak mereka serempak yang membuat lista terlonjak kaget.

"Serius lu kok gw kagak tau" tanya Nana kepada lista karena kurang yakin tentang informasi ini,,

"Tapi yang gue heran kenapa kepala sekolah menerima murid pindahan itu kan secara otomatis jumlah mereka lebih dari satu kata lu" tanya Laras juga kepada lista dan di angguki Rara serta Sisil.

"Bukan kata gue, lebih tepatnya kata Aurel yang tau segala informasi di sekolah ini, memang sich berita ini belum begitu menyebar," ujar lista kepada mereka.

"Dan lebih parah nya lagi mereka itu bad boy semua, gila kan?! Gue aja kaget" jelas lista lagi, dan membuat Laras serta Nana tidak percaya,,

"Sil cogan, nih" ucap Rara kepada Sisil yang membuat Nana, Laras, dan Lista berkerut kening.

"Betul Ra, siapa tau ada yang nyantol sama kita,,haha" jawab Sisil kepada Rara kemudian mereka berdua bertos ria,,

"Gak gue gak setuju sampai lu berdua berurusan sama mereka, lu mau sampai lu mati berurusan sama mereka mau lu pada?!" Protes Nana kepada dua sahabat nya itu siapa lagi kalau bukan Rara dan Sisil. Rara dan Sisil pun hanya menggeleng tanda tidak ingin itu terjadi,,

"Tapi na bad boy itu belum tentu dia jahat kan?" Tanya Laras kepada Nana,

"Iya sich tapi ya kalau aku sering baca di wattpad ka-"

"Yee,, dasar korban wattpad" serentak mereka semua kepada Nana membuat Nana memajukan bibir nya beberapa senti dan membuat mereka tertawa, Nana pun yg melihat sahabat-sahabat nya tertawa ikut tertawa juga bersama mereka,,

"Ya udah yuk jadi kantin kagak, cacing gue di dalem udah pada konser" protes rara dan mereka semua pun mengangguk setuju,,
Di koridor sekolah mereka pun bercanda gurau, Nana yang sedang berjalan didepan Rara serta Sisil sedang berbicara dengan Laras serta lista, Rara dan Sisil juga sedang asyik berbicara juga dibelakang Nana, Laras, dan juga Lista.

Brrukk

"Aww,," ringis Nana yang sedang tersungkur di bawah, Rara dan Sisil pun langsung memberhentikan langkah nya, untung saja tidak menginjak tangan Nana. Laras dan Lista yang tadi kebetulan sedang di samping Nana pun membantu Nana untuk bangkit, tanpa sengaja Rara melihat sikut Nana yang langsung lebam karena terlalu keras terbentur lantai koridor sekolah. Rara pun langsung naik darah karena tidak terima kalau Nana terluka, ya Rara dan Nana adalah saudara sepupu...
Rara pun langsung menghadap ke orang yang telah menabrak Nana,

"Hey, lu punya mata di pakai gak cuma di pajang bego,,?!" Marah Rara kepada lelaki itu. Laki-laki itu hanya menaikan satu alisnya,, seolah dia bertanya apa?

"Lu gak liat di depan lu ada orang jalan?!" Tambah Rara masih tidak terima, laki-laki itu hanya tersenyum sinis,,

"Heh, lu bilang gue gak punya mata kan, yang nabrak siapa?!" Bentak Hendra di depan wajah Rara, ya nama lelaki itu adalah Hendra, Rara yang tidak biasa dibentak pun terlonjak kaget, sahabat-sahabat Rara dan begitu juga Nana melihat perubahan dari wajah Nana pun mengerti karena Rara tidak biasa dibentak. Sisil pun langsung berjalan kearah samping Rara kemudian mengelus punggung Rara, Rara pun hanya mengangguk kepada Sisil.

"Lu ngerti gak yang di depan lu itu perempuan bego, asal lu bentak aja?!"sekarang marah Sisil kepada Hendra. Para siswa siswi yang tadi nya berlalu lalang pun sekarang sudah mengelilingi mereka,,

"Eh, lu kok nyolot" ujar Raka teman Hendra, kepada Sisil. Saat Sisil ingin berkata lagi Nana pun memegang tangan Sisil dan menggeleng kan kepalanya yang arti nya sudah tidak apa-apa. Sisil pun mengerti, akhirnya Sisil pun hanya menghela nafasnya.

Tiba tiba ada satu cowok yang maju kedepan dan mengeluarkan uang dari saku sekolah nya.

"Nih ras, buat beli obat temen lu gue minta maaf atas kelakuan temen-temen gue sama temen-temen lu," ujar Jordan yg juga teman dari Hendra. Semua orang pun tercengang atas perlakuan Jordan, Laras pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Gak kak, terimakasih kita juga masih punya uang kok kalau untuk beli obat," ucap laras sambil tersenyum ramah. Sekarang mata semua orang tertuju kepada laras, termasuk sahabat-sahabat Laras dan juga Hendra. Jordan pun tersenyum manis, kemudian memasukan uang nya kembali kedalam saku sekolah nya,

"Syukur deh, kalau masih ada orang yang punya hati," sindir Rara dan membuat Hendra menoleh dengan tatapan tajam nya,,

"Ya udah kak, kita pergi dulu," ujar Laras kepada Jordan, Jordan pun mengangguk,

"Iya ras bye, see you" ucap Jordan kepada Laras,

"See you too kak Jordan," jawab Laras, kemudian mereka pun berjalan melewati Hendra dan teman-teman nya, belum sempat mereka pergi dari situ tiba-tiba ada yang memanggil.

"Heh lu,"panggil seorang cowo yang dari tadi hanya melihat drama tersebut. Mereka pun menengok kebelakang.

"Gue?" Tanya Lista kepada cowo itu, cowo itu hanya bergumam. Kemudian dia melangkah kan kaki nya mendekati Lista. Lista pun mengangkat alisnya seolah bertanya apa?

"Nih, uang lu jatuh" ujar Kaka sambil menyerah kan uang tersebut kepada Lista, Lista pun langsung mengecek kedalam saku sekolah nya, dan benar bahwa uang nya jatuh. Lista pun hanya menahan malu nya. Kemudian Lista pun mengambil uang nya dari Kaka

"Thanks," ucap Lista kepada Kaka dan hanya diangguki oleh nya. Ya di sini Hendra memiliki empat sahabat yaitu Raka, Kaka, Rio, dan Jordan. Mereka terkenal bad boy, dan merekalah murid pindahan dari sekolah sebelah.

"Tunggu," ujar Rio kepada Nana dan sahabat sahabat nya, Rio pun langsung berjalan dan menarik lengan Nana dari teman-teman nya.

"Heh lu, mau bawa sahabat gue kemana" teriak Rara kepada Rio tapi dihiraukan kepadanya,

"Tenang aja, temen gue paling gak tega liat cewe terluka apalagi fisik," jawab Hendra, Rara pun tersenyum sinis,

"Lu harusnya bersyukur punya temen yang baik dan punya hati gak kayak lu punya jantung tapi gak punya hati," setelah Rara mengatakan itu Rara pun pergi dan disusul oleh sahabat sahabat nya,,

"Gue gak akan lepasin mereka," ucap Hendra tersenyum miring setelah itu pergi dari kerumunan siswa siswi  tersebut diikuti dengan Jordan, Kaka, dan Raka...

Hay guys sampai sini dulu
Jangan lupa vote and komen teman teman

Bye,,
 

Bad Boy's and Good Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang