Bab 12(Belum Revisi)

64 9 22
                                    

Armor Anti-Ortus dibuat dengan kegunaan untuk menarik keluar potensi dari kekuatan murni manusia. Dilengkapi dengan daya dorong dan ketahanan yang cukup kuat, dapat menahan ledakan dan tabrakan mobil setidaknya lima kali. Selain itu, armor ini tidak berat. Mereka menyesuaikan berat dari pemakai dan mengurangi berat dengan teknologi masa kini. Jadi saat melayang di udara, kau akan lambat jatuh karena teknologi anti-gravitasi.

Pertarungan mulai mencapai puncaknya, salah satu dari mereka berempat memutuskan untuk membuka pertarungan dengan maju duluan, orang itu adalah Jareth sendiri. Ia menerjang ke arah lawan walau tahu kemungkinan besar akan di serang. Tapi ia tak peduli. Pertarungan ini begitu menyenangkan baginya.

Jareth mengincar Cade dengan cakar kanan yang ia buat seperti pedang.

Tentu saja, Willy tak membiarkan temannya diserang. Ia mengarahkan pukulan pada Jareth. Seketika, Jareth mengubah posisinya dengan cepat, seakan incaran sebenarnya adalah Willy.

Sebuah serangan tipuan, kali ini cakar kiri Jareth mengincar kepala Willy. Relfek, si pirang berhasil menghindari serangan itu, memiringkan kepalanya ke kanan selagi membiarkan tubuh musuh mendekat.

Willy saat ini, sudah mengetahui kelemahan dari kekuatan Jareth. Armor tulangnya memang keras, tapi ada perbedaan saat bertahan dan menyerang. Dan kelemahannya terlihat saat ia menyerang. Begitu Jareth menyerang, ia hanya memfokuskan ketahanan dari tulang itu pada titik serang. Artinya, incarlah titik yang jauh dari titik serangnya. Sekilas, Willy mengingat informasi yang diberikan Cade dan mengambil tindakan untuk memukul perut bagian kanan musuh.

Semuanya terjadi dalam hitungan satu detik saja. Jareth merasa sakit dan tertegun. Fokusnya hilang sebentar. Cade kemudian mengambil aksi, menembak helm Jareth dengan peluru ledakan.

Berhasil membuat Silver Tiger hilang keseimbangan. Dari depan sana, Max mengubah tangan kirinya kembali menjadi cacing besar, membuatnya jadi senjata cambuk. Mengibaskan cacing tersebut menuju mereka bertiga.

Karena fokus yang mengerikan, Willy telah mengambil ancang-ancang untuk menghindar seraya ikut menyeret kerah baju Cade, dan melompat tinggi dengan kekuatan daya dorong armor-nya.

Hasil dari serangan Max hanya merugikan pihaknya sendiri karena yang terkena serangan itu hanya Jareth. Pria rambut silver itu terpental mengenai dinding.

Masih di udara, Willy tahu apa yang Cade inginkan, tanpa bicara ataupun melihat rekannya. Ia lalu melempar Cade tepat menuju Max. Pria itu kemudian bereaksi cepat menembak beberapa peluru ledakan, Max menghindari semua peluru dan mundur ke kanan, agar menciptakan jarak antara ia dan lawan.

Jareth bangkit kembali dan menerjang Willy yang masih di udara. Dentuman keras terjadi saat Jareth mendorong tubuh Willy ke beton atap. Hampir terkunci akibat serangan lawan, Willy menyikut atap tersebut. Membuat beton-beton hancur, menyebabkan kuncian Jareth tak lagi berhasil saat atap mulai berjatuhan bersama dengan mereka.

Willy memegang erat lengan Jareth lalu mengaktifkan daya dorong dari punggung dan menghempaskan musuh bersamaan dengan tubuhnya.

Lagi-lagi dentuman keras terjadi. Jareth berhasil selamat dari serangan dan menghindar ke kanan, tepat membelakangi Cade.

Karena Willy masih belum berdiri sepenuhnya. Jareth memutuskan untuk menyerang orang di belakang. Ia melesat ke arah Cade yang fokusnya lurus ke depan.

Saat itu instingnya sudah benar. Namun Cade dapat mengantisipasi serangan tiba-tiba Jareth dengan menumbuhkan pagar berduri yang aktif saat Jareth melewatinya. Menusuk armor keras Jareth dan melambungkannya ke udara.

Tepat di hadapan Jareth yang melayang, Willy sudah di sana menunggunya untuk jatuh dalam pukulan yang menunggu.

"Kau kira aku akan diam saja!" sergah Jareth, kemudian melindungi tubuhnya dengan gaya tangan dan kaki di depan membulat seperti trenggiling. Ia fokuskan ketahanan dari armor tulang pada tubuh bagian depan.

PATH FROM END : ONE Last Bullet [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang