Meteor pernah memusnahkan kehidupan bumi jutaan tahun yang lalu. Kemudian, kehidupan baru muncul setelah itu. Kini, meteor merubah pandangan akan fiksi dan kenyataan. Entah bisa dijelaskan atau tidak kelak. Semua hanya menunggu kebenaran untuk terungkap.
Meteor itu dinamakan Solis dan jatuh ke bumi pada tahun 2020. Diyakini datang dari matahari, banyak konspirasi yang terjadi. Ledakan yang dibuat meteor Solis memang tidak parah. Tapi getarannya membuat perubahan besar kepada manusia. Banyak orang percaya, meteor itu datang dari dunia lain, bahkan ada perkumpulan pemujaan Solis karena telah memberikan kekuatan yang sulit dijelaskan.
Dunia telah berubah, sama seperti meteor yang dulu menghancurkan dinosaurus. Sekarang, batas antara fiksi dan kenyataan telah dihancurkan pula oleh benda yang sama.
Makna-makna baru bermunculan, seperti apa itu Ortus? Solis Cell? Atau apa itu Sol Inferos? Dan Deus Ex Solis? Keempat hal tersebut merupakan makna baru yang pasti didengar setiap hari.
Arti kata Ortus, diambil dari bahasa latin yang berarti matahari terbit, sedangkan Solis Cell adalah sel yang merubah pikiran dan tubuh manusia menjadi seorang Ortus, atau menjadi seseorang yang memiliki kekuatan.
Ortus bisa dikatakan seseorang yang unik. Mereka seperti mendapatkan berkah dari matahari. Jika seorang disuntikan oleh Solis Cell dan berhasil menjadi Ortus, maka perlahan pikiran dan sifatnya juga berubah. Seperti memiliki kebiasaan yang aneh, menjadi gila, atau bertolak belakang dengan sifat saat masih seutuhnya manusia. Karena itu pula, banyak Ortus dicap sebagai sosiopat atau pembunuh.
Lalu, Sol Inferos adalah jenis Solis Cell yang lebih superior. Orang yang cocok memakainya disebut Deus Ex Solis, karena kekuatannya yang tak dapat dikira, layaknya seorang dewa.
Dalam kegelapan, Cade berdiri menatap sebuah layar samar. Segi empat bergambar itu menunjukkan saat-saat meteor Solis memasuki bumi. Banyak tanda tanya dalam pikirannya. Ia berharap bisa mengetahui semua hal yang berhubungan dengan meteor Solis maupun orang itu.
Ada satu hal yang membuat ketenangan Cade sampai saat ini terus ada. Mengetahui nama dari seseorang yang telah memberinya kekuatan Solis.
"Alhwachto." Cade menyebut sebuah nama, "apa tujuanmu?" ia lanjut bertanya, seolah berbicara sendiri.
Tidak lama, pertanyaan Cade direspon oleh suara garang. "Kau hanya perlu mengenalku sebagai dirimu yang lain saat ini. Aku belum dapat memberitahu apa-apa kepadamu, atau apa yang akan terjadi kelak. Biarkan kebenaran perlahan menuntunmu, sang pertama, Cade Baldwin."
Jawabannya tidak terlalu memuaskan. Walau begitu, Cade merasa itu sudah cukup untuk saat ini. Dan satu hal lagi yang ia ketahui, bahwa kekuatan yang diberikan orang itu bukanlah Solis Cell, melainkan sesuatu yang murni. Seolah ia adalah orang terpilih diantara yang terpilih.
Layar di hadapan Cade terus menunjukkan meteor yang akan segera mencapai bumi, dengan ekornya nan indah, seakan menandakan pergantian zaman. Tidak lama, bongkahan batu raksasa itu menghantam bumi. Cahayanya begitu terang sampai membuat si pengamat menutup mata.
"Huh!" Cade terbangun dari mimpi, seluruh tubuh pria itu dibasahi oleh keringat, dan napasnya menggebu sesaat. Ia mencoba mengembalikan ketenangan, tanpa sadar tangan kirinya sudah berubah menjadi lengan Ortus. Kulit kasar bercorak merah dan hitam, dengan duri-duri kecil tersusun dari ujung jari sampai pergelangan.
Cade menggenggam tangan kirinya, lalu kembali normal perlahan. Ia balik memikirkan, sebuah keajaiban bisa sembuh seutuhnya saat bersatu dengan Alhwachto. Tidak hanya luka yang sembuh, melainkan juga pakaiannya utuh semula.
Ia beranjak dari tempat tidur, lalu berjalan menuju ruang tengah. Cade mendapati Willy yang masih tertidur pulas dengan selimut tebal favorit si pecinta santa itu. Jarum jam tertuju pukul enam pagi. Hari ini, mereka berencana untuk menemui dokter Abraham, seorang spesialis Solis Cell.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATH FROM END : ONE Last Bullet [Complete]
ActieCover by : @triessyy Meteor pernah memusnahkan dinosaurus, membuat dunia berputar ke arah evolusi. Sekarang, meteor kembali jatuh ke bumi. Lalu, Apa giliran manusia yang musnah karena bongkahan batu besar itu? Tidak, kali ini bukan kehidupan melaink...