Prolog

103 15 11
                                    

Naura terus berlari meninggalkan restoran itu. Disusul nya Arvin dari belakang. Naura tiba-tiba berhenti lalu berbalik arah menghadap Arvin. Dengan menampakkan wajah kesal. Naura berkata , "Dari dulu gue bilang apa?! gue gak mau ikut kalau lu ngedate sama pacar lu." 

Setelah mengatakan itu. Naura pergi meninggalkan Arvin yang masih mematung mendengar perkataan Naura. Naura segera naik ojek online yang telah ia pesan setelah mendengar perkataan dari pacar baru Arvin.

"Udah sayang. Jangan urusin Naura. Yuk masuk ke restoran lagi." Dengan santainya pacar baru Arvin mengatakan itu. Arvin menengok kearah pacarnya.

"Kita putus," kata Arvin kepada pacar barunya yang kini telah menjadi mantan.

Arvin segera berlari kearah parkiran motor. Dan melajukan motornya keluar parkiran. Mantan pacarnya yang barusan diputusin oleh Arvin dengan tidak menyangka Arvin mengatakan hal itu.

"Woy! Kok cowok yang bilang putus? Harusnya gue dong!!!" Teriak mantan pacar Arvin layaknya orang yang sedang emosi.

Arvin terus melajukan motornya. Berusaha mengejar ojek online yang Naura naik. Arvin terus berdoa agar Naura tidak marah kepadanya. Tanpa berdoa pun Naura sudah pasti marah kepada Arvin.

Tak lama kemudian,

Terdengar suara dentuman besar dari arah tikungan depan. Arvin teringat Naura yang tadi naik ojek online. Arvin segera menghampiri suara dentuman itu. Betapa kagetnya Arvin melihat tubuh orang terdekatnya yang tergeletak dipinggir jalan dengan kepala berlumuran darah.

- - -

eiii, aku disiniii

comebackkkk sekian lamanya hiatus:(

yu di vote!

cepetan voteeeeeeeee

aku tungguinnnn

1

2

3

4

5

udah? thank u buat yang udah vote!

Amicus ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang