10 tahun yang lalu~
Dua orang perempuan duduk dikursi taman. Keduanya membawa anak usia sekitar 7 tahun. Salah satunya adalah anak laki-laki.
"Naura sayang. Kenalin ini anak Tante. Namanya Arvin," kata perempuan itu sambil tersenyum kepada Naura.
Anak perempuan itu tersenyum manis sambil menatap anak laki-laki yang baru dia kenal.
"Hai Arvin, Aku Naura." Naura mengulurkan tangan kecilnya.
Arvin kecil dan Naura kecil saling berjabat tangan. Mereka bermain ayunan yang berada di taman, dan menaikinya bersama.
Sementara itu, orang tua Arvin dan Naura sedang asyik mengobrol di kursi Taman. Setelah Arvin dan Naura menaiki ayunan. Mereka berbaring di hamparan rumput hijau. Sambil menatap langit Naura berkata,
"Arvin, kamu satu-satunya temanku. Aku tidak punya teman. Dan aku butuh teman. Kamu mau jadi teman aku sampai kita besar nanti?"
Arvin kecil tersenyum melihat Naura yang sedang menatap langit.
"Apin gak mau jadi teman kamu sampai kita besar," sahut Arvin sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa?" Tanya Naura yang sedih mendengar jawaban dari Arvin.
"Apin maunya jadi teman sampai tuhan berkehendak," jelas Arvin sambil tersenyum.
"Aku gak ngerti maksud kamu pin," cetus Naura yang terlihat sangat polos.
Sejak kecil, Arvin memang bersikap sangat dewasa. Dia lebih paham soal kehidupan daripada Naura.
"Lupakan saja. Apin bakal temenin kamu sampai kapanpun," balas Arvin sambil menggenggam tangan kecil Naura.
Naura yang sedang menatap langit langsung tersenyum lalu menghadap wajah Arvin yang sedang tersenyum. Mereka berdua sangat yakin. Hanya takdir yang memisahkan keduanya.
"Main lari-larian yuk." Naura terbangun lalu menarik lembut lengan Arvin.
"Yuk."
Naura dan Arvin bermain kejar-kejaran. Saat itu juga, Naura terjatuh tersandung batu.
"Arghh," jerit Naura yang membuat Arvin spontan memegang tangan Naura.
"Sakit gak?" Tanya Arvin kepada Naura yang terlihat ingin menangis.
"Sakit dong. Kamu gak liat muka aku kesakitan gini? Ayo cepat gendong aku," gumam Naura sambil meluruskan kedua tangannya kearah Arvin. Memberi kode agar Arvin segera menggendongnya.
"Kalau aku gendong kamu. Terus aku ikut jatuh gimana?" Tanya Arvin kebingungan.
"Memangnya aku gendut?!" Seru Naura yang terlihat kesal dengan Arvin.
"Tidak. Ya udah kalau jatuh kita sakit bareng - bareng ya Nau," ucap Arvin.
"Oke!" Tegas Naura yang sangat setuju dengan yang dikatakan oleh Arvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amicus Zone
Teen Fiction[follow dulu sebelum baca] Apa yang kamu lakukan jika mempunyai seseorang yang selalu mengerti perasaanmu itu tiba-tiba menghilang? Latar cover by pinterest @Mirasusanti916 Editor by me ©2019, update agak lama karena revisi penulisan yang masih sala...