×•× Happy Accident ו×
____________________________________
Happy reading!Yuta menggulung lengan kemejanya hingga ke siku dan melepaskan dasinya, jas kerjanya sudah tersampir di lengan tangan kanannya. Ia berjalan masuk kedalam mobil mewahnya, kemudian mengendarainya membelah jalan raya.
Lelah. Satu kata yang dapat menggambarkannya hari ini. Ia hanya berharap dapat segera sampai ke mansion, lalu merebahkan badannya.
Ditengah perjalanan, ponselnya bergetar. Tangannya menggapai ponselnya lalu menggeser tombol hijau, memasangkan earphone wirelessnya.
"Yuta, bisa kau belikan aku sekotak strawberry? Aku dan mommy ingin memebuat strawberry cake." Suara lembut adiknya terdengar dari seberang sana.
"Baiklah. Ada lagi, princess?"
"Tidak, itu saja. Sampai jumpa di mansion, Yuta. Aku menyayangimu."
"Aku juga menyayangimu, Lia."
Setelah mematikan ponselnya, Yuta membelokkan mobilnya ke arah mini market terdekat untuk membelikan pesanan Lianya.
Pria itu keluar dari mobil, dengan lengan kemeja yang digulung sampai siku. Gosh! He's too hot to ignored! Gadis-gadis disekitarnya menahan jeritannya melihat Yuta melenggang masuk ke mini market tersebut.
Setelah menenteng beberapa kotak strawberry, Yuta berjalan menuju mobilnya yang terparkir didepan mini market.
Matanya menyipit, melihat seorang gadis yang dengan bodohnya menyebrang dengan ponsel yang tertempel di telinganya. Mata Yuta memutar, melihat sebuah mobil melaju kencang dari arah kanan gadis itu.
Pria itu langsung menarik gadis bodoh itu kepinggir jalan. Ya Tuhan, jika Yuta tidak cepat sedetik saja, ia jamin, gadis itu pasti sudah kehilangan nyawanya.
Gadis dipelukan Yuta masih mengatur napasnya. Mencerna apa yang barusaja terjadi.
"Kau akan terus memelukku seperti ini, nona?" Ketus Yuta membuyarkan lamunan gadis malang itu.
Arabella mendongak, matanya bersibobrok dengan mata kelam Na Yuta. Mata yang indah, rahang tegas, alis tebal, hidung mancung. Tuhan, nikmat-Mu yang mana lagi yang sedang aku dustakan?
"Mr.Nakamoto." Arabella langsung berdiri tegak, menyadari bahwa ia sedang mengagumi calon atasannya.
"Apa kau memang berniat menghilangkan nyawamu, nona?" Tatapan dingin Yuta sungguh menusuk matanya.
"Maafkan aku, tuan." Lirih Arabella.
"Setidaknya, kau harus hidup sampai pengumuman interviewmu besok." Ujar Yuta, masih dengan nada dinginnya.
"B-baik, tuan." Ara menunduk. Tak berani menatap mata elang Yuta.
'Apa dia mengingatku?' Batin Ara.
Ara mengangkat kepalanya, akan menyuarakan sesuatu yang ada di kepalanya. Namun, melihat pria itu sudah melenggang dari hadapannya, memasuki mobil mewahnya, kemudian melajukannya dengan kecepatan sedang.
'Terimakasih.' Gumam Ara pelan. Matanya masih terpaku kepada mobil yang hampir hilang di perempatan itu.
"Araaa! Apa kau baik-baik saja? Hey, Arabella! Kau kenapa?" Pekik Amelia yang baru keluar dari toko roti, ia terkejut melihat sepupunya menatap kosong jalan raya, seperti habis melihat setan lewat.
"Ah, aku- aku tak apa, Ams. Kau sudah mendapatkan roti yang kau inginkan?" Tanya Ara mengalihkan pembicaraan.
Amelia mengangkat kantung belanjaannya, menandakan ia sudah mendapat apa yang ia mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules And Yuta (On Huge Revision)
Romance"Once you come in, you never can go out, honey." -Nakamoto Yuta Mempunyai dua orang kakak yang kaya raya tak pernah membuat Arabella berbesar hati. Ia justru tak pernah menerima sepeserpun uang dari kakak-kakaknya. Tidak, bukan mereka tidak memberik...