Nb : lagu yg d mulmed, cocok buat babang Johnny :)
Happy reading!
Malam harinya, semua orang sudah berkumpul di rumah sakit. Ya, sesaat setelah Johnny dan Yuta membawa Arabella ke rumah sakit, Johnny langsung mengabari keluarganya saat itu juga.
Semua orang bernapas lega. Terutama Jessica. Ia lega, putri kecilnya telah bebas dari bayang-bayang suaminya yang keji itu.
Arabella masih terbaring di ranjang rumah sakit. Menikmati sisa-sisa rasa perih di pinggangnya. Sayatan itu tidak cukup dalam, namun jika dibiarkan, akan berakibat fatal dan Ia akan kehabisan banyak darah.
Gadis itu melirik pintu masuk yang terbuka, menampilkan wajah sok polos Johnny di sana.
"Ara--"
"John, apa kau memberi tahu Sehun?" Tanya Arabella hati-hati.
"Belum. Aku akan memberitahunya sekarang." Johnny sudah ancang-ancang untuk merogoh ponselnya di dalam saku celananya.
"Tidak, jangan. Tidak perlu. Aku tidak ingin dia marah besar. Kau tau sendiri bagaimana reaksinya nanti. Terlebih, Sehun sangat tidak menyukai Thomas." Lirih Arabella. Ia sangat mengetahui watak kakaknya itu, terlalu meledak-ledak.
"Ara, walaupun tidak kuberi tahu, dia pasti akan tahu. Thomas ku jebloskan ke penjara bawah tanah milik Sehun."
"Huh?"
"It is, babe."
Arabella sangat tahu, reputasi penjara bawah tanah yang disebutkan Johnny barusan. Stone Hell. Penjara bawah tanah terkejam se-antero Korea. Poor Thomas.
Arabella akan membuka suaranya kembali jika suara ponselnya tidak menginterupsinya.
Johnny dengan sabarnya, mengambilkan ponsel adik kecilnya itu di nakas dekat ranjang, kemudian memberikannya kepada Arabella.
"Ya, dengan Arabella. Ada yang bisa dibantu?"
"..."
"Benarkah?!"
"..."
"Baiklah, lusa aku akan datang tepat waktu."
"..."
"Pasti, terimakasih ma'am! Selamat malam."
Click!
Arabella mematikan sambungan telponnya, kemudian menatap Johnny berbinar.
"Ada apa, sweety?"
"Aku diterima bekerja di NxY Corp, Johnny! Ya Tuhan, aku senang sekali! Aku mulai masuk kerja lusa." Pekik Arabella bahagia.
"NxY Corp? Perusahaan Yuta?"
"Ah, iya. Perusahaan Yuta, temanmu." Kikik Arabella, ia hampir lupa bahwa kakaknya adalah teman baik bossnya.
"Uhm, Ara, jangan pernah katakan kepadanya kalau kau adalah adikku." Laki-laki itu mewanti-wanti Arabella.
"Memangnya kenapa aku harus mengatakannya kepadanya?" Tanya Arabella acuh.
Johnny mengusap tengkuknya maklum. Benar juga.
Sesaat kemudian, Jeno, Amelia dan Johnny masuk ke ruang rawat Arabella.
Suasana ruangan yang sebelumnya sepi itu, sekarang berubah menjadi hangat. Merka bertiga sedang gencar-gencarnya menggoda pasangan pengantin baru itu.
•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules And Yuta (On Huge Revision)
Romance"Once you come in, you never can go out, honey." -Nakamoto Yuta Mempunyai dua orang kakak yang kaya raya tak pernah membuat Arabella berbesar hati. Ia justru tak pernah menerima sepeserpun uang dari kakak-kakaknya. Tidak, bukan mereka tidak memberik...