04

1K 106 4
                                    

Maaf bila nanti typo bertebaran.....
Happy reading....
Makasih....
🥰🥰🥰🥰🥰🥰













Luhan yang sudah tiba di rumah. Langsung memasukan semua pakaian nya kedalam koper.

"Lebih baik kau enyah dari hidupku,bila bisa kau enyah dari dunia ini agar aku tidak bertemu dengan dirimu lagi. Aku bukan seperti mu yang gay atau homo yang mejijikan"

Kata-kata Sehun di rumah sakit tadi terus terngiang di kepalanya.
Luhan memasuka semua pakaiannya sambil terisak, air mata nya tak kunjung berhenti.

"Maaf...maaf...maaf..."

Hanya itu yang terus Luhan ucap kan di bibir nya yang sudah pucat.
Membereskan semua apa yang perlu dia bawa. Di lirik dan di ambilnya foto dirinya dan Sehun saat menikah. Bibirnya melengkung tersenyum mengingat bahwa dirinya yakin akan bahagia dengan hidup bersama Sehun.

"Hiks...hiks....aku harap dengan diriku yang telah pergi kau bahagia Sehunie..." diletak kembali foto itu di atas nakas.

Luhan menyeret kopernya dengan isak tangis yang tak kunjung berhenti. Luhan akan pulang ke negeri asalnya China. Dia rindu dengan keluarganya.

Dirumah sakit Sehun dengan setia menunggu Irene yang tak kunjung membuka matanya.

"Bukalah matamu,cepatlah sadar" sambil terus memegang tangan Irene. Sehun terus merapalkan berbagai doa untuk kekasihnya.

"Unggh..." lengguhan Irene terdengar

"Kau sudah sadar" Sehun yang melihat Irene membuka perlahan matanya.

"Sehun" Irene melirik Sehun yang sedang menggenggam tangannya.
Iren tahu Sehun pasti terus menunggu dirinya sampai sadar.

"Sehun bagaimana dengan bayi kita apa dia baik-baik saja" tanya Irene walau dia tahu bahwa dirinya pasti akan kehilangan bayinnya itu. Namun Irene hanya berpura-pura agar Sehun semakin tidak bisa lepas darinya.

"Bayi kita tak selamat sayang..maaf.." Sehun berkta sambil menundukan kepalanua tak berani melihat bagaimana reaksi Irene.

"Itu tidak mungkin Sehun....hiks...hiks...hiks... aku tidak mau kehilangan anak kita Sehun. Aku tidak mau" Irene terisak sambil mengelus perutnya yang rata.

Sehun yang tidak tega melihat Irene bersedih seketika langsung memeluk tubuh kekasihnya itu sambil mengusap lembut punggungnya.
Melihat Irene yang begitu bersedih akibat kehilangan bayinya. Membuat Sehun bertambah benci pada Luhan.

"Tenanglah sayang,bayi kita sudah bahagia disana" Sehun menenangkan Irene dengan kata-kata yang mungkin dapat menghiburnya.

"Tapi Sehun apa kau tetap akan menikah denganku. Meski bayi kita sudah tak ada..." Irene memastikan bahwa Sehun tidak akan meninggalkan nya. Karena senjata satu-satunya sudah tak ada yaitu kehamilan nya.

"Apa yang kau ucapkan. Mau bayi itu ada atau tidak aku pasti akan menikah dengan mu sayang. Tenang saja aku sudah mengugat cerai Luhan." Jelas Sehun pada Irene.

Irene yang mendengar semua perkataan Sehun langsung mengeratkan pelukannya. Dipelukannya Irene tersenyum licik. Dia tahu rencananya tidak akan gagal.

Ya... Irene dengan sengaja menjatuhkan dirinya dari tangga di rumah Sehun tadi. Walau dia tahu resiko dari jatuh dirinya dari ketinggian akan mengakibatkan dirinya keguguran dan kehilangan bayinya. Namun justru itu rencananya Irene ingin bayi dalam kandungannya mati. Sehingga dirinya tak perlu menjelaskan bila nanti anak itu lahir tidak sesuai dengan bulannya.

Luhan terus menyeret koper miliknya. Air matanya tak bisa dia berhentikan. Kata-kata Sehun masih terus membenak di pikiran.
Tujuan nya sekarang adalah rumah sahabatnya.

please forgive me,and come back to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang