06

1.1K 105 15
                                    

Maaf bila banyak typo bertebaran
🙏🙏🙏🙏🙏

Happy reading..........









"Yang ku inginkan kau enyah dari hidupku,bila perlu kau enyah dari dunia ini agar aku tidak bertemu kau lagi"

"Hah..."
Luhan terbangun dari mimpi buruknya. Ya pekataan Sehun di rumah sakit dulu terus mengenang di pikiran dan hatinya.
Luhan melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya. Telihat masih pukul 02.00 masih terlalu gelap untuk bangun.
Perlahan Luhan duduk dari tidurnya. Memikirkan semua perkataan Sehun.
Apakah dirinya tak pantas mencintai Sehun,apakah sesakit ini bila Mencintai Sehun.
Luhan bangkit dari tempat tidurnya.
Tubuhnya sedikit terhuyung karena pusing di kepalanya masih terasa. Memegang kepalanya sebentar untuk menghilangkan sakit di kepalanya.
Luhan perlahan berjalan menghampri meja belajarnya yang dulu sering dia gunakan.
Duduk di sana termenung. Tak lama Luhan mengambil secarik kertas dan alat tulis. Menulis sesuatu untuk orang tuanya dan juga kakak tersayangnya.
Mencurahkan semua isi hatinya di kertas itu.
Air mata perlahan jatuh ketika Luhan menulis bahwa dirinya sudah tak bisa bersama dengan keluarga nya lagi.

"Hiks...hiks...mom,dad,gege maafkan Luhan..." ucap Luhan sambil berjalan menyimpan surat yang dia tulis tadi di atas bantal

Luhan merapikan terlebih dahul tempat tidurnya. Perlahan pintu kamarnya dia buka.
Gelap dan sepi itu yang pertama kali Luhan lihat. Ya semua penghuni rumahnya masih terlelap dalam tidur dan masih terbuai dalam mimpi indah mereka.
Menahan isak tangisnya,Luhan berjalan keluar rumahnya. Membuka pintu gerbang rumahnya. Luhan sempatkan menengok melihat rumah tempat dirinya besar dan tumbuh.
Luhan terus berjalan sambil menahan air matanya.

Tak lama Luhan sampai di bukit belakang rumahnya. Dulu disini dirinya dan sang kakak sering bermain. Di bukit ini memang terdapat jurang dan anak sungai yang lumayan deras.
Luhan berdiri di tepi jurang itu. Matanya menatap lurus kedepan.

"Sehun akan ku kabulkan permintaan mu agar kau mau memaafkan ku. Mom,dad juga hiks...gege maafkan Lulu" Setelah mengucapkan itu Luhan menjatuhkan tubuhnya.




"Tok...tok...tok..."

Pintu kamar berwarna biru awan itu di ketuk oleh sang Nyonya rumah.

"Luhan sayang mommy bawakan sarapan bubur dan susu untuk mu nak.." nyonya Xi sambil membawa nampan yang berisi bubur dan susu yang telah dia buat

Nihil tak ada jawaban dari dalam.

"Tok..tok...tok.."

Lagi nyonya Xi mencoba mengetuk kembali pintu kamar Luhan. Masih tak ada jawaban.
Bepikir bahwa Luhan masih tertidur. Nyonya Xi perlahan membuka pintu kamar itu.
Yang pertama kali nyonya Xi lihat tempat tidur anak bungsunya kosong.

"Lu..." nyonya Xi mencoba memanggil namun hening tak ada yang menjawab

Nyonya Xi menyimpan nampan yang berisi sarapan untuk Luhan di meja belajar anaknya itu.
Memeriksa seluruh isi kamar sampai kamar mandi tetap saja nyonya Xi tidak menemukan sosok Luhan,anak bungsunya itu

"Luhan...Luhan kau dimana nak"

Tak sengaja mata Nyonya Xi menangkap sesuatu di atas bantal tempat tidur Luhan.
Secarik kertas yang telah Luhan tulis, yang isinya adalah

"Mom,dad.

Luhan hanya ingin memberitahu bila Luhan dan Sehun, kita sudah bercerai.
Maaf tidak memberitahukan kalian tentang masalah ini.
Luhan hanya tak ingin menambah pikiran kalian.
Mom,dad maafkan Luhan yang belum bisa membuat kalian bangga.
Maaf tidak bisa mempertahankan pernikahan Luhan.
Dan untuk Kris ge....
Maaf ya ge Luhan tidak bisa hadir di acara pernikahan gege dan Zitao nanti. Sebenarnya Luhan ingin sekali melihat gege dan Zitao bahagia.

please forgive me,and come back to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang