Happy Reading 😊😊😊
Kriiinnngggggg.......
Suara bel itu membuyarkan lamunan seorang gadis yang hampir sampai di depan gerbang sekolah barunya."Idiihh ini sekolah apaan sihh,buru buru banget bel in nya," Ketus Lisa.
"Ehh ehh, pak tungguin. Gerbangnya
jangan di tutup dulu dong. Gak liat apa masih ada siswa yang belom masuk, Huhh!""Makanya, mba kalo jadi siswa itu harus jadi siswa teladan. Gak boleh telaaattt," kata pak satpam sambil melotot dengan hidung kempas kempis.
"Idiihhh. Gak usah ceramahin gue deh. Tuhh hidung bapak aja kecilin tuhh." cerocos Lisa sembari berlari masuk ke sekolah.
"Ehhh kok main masuk sih, aduhh harusnya kena hukum duluu," Keluh pak satpam.
[Flashback on]
"Pak, turunin disini aja.""Lhoo kenapa, neng? Nanti saya dimarahin nyonya kalo tau neng saya turunin ga di depan gerbang sekolahnya neng," ucap supir pribadi keluarga Lisa.
"Gapapa, pak biar nanti aku yang bilang sama mama. Aku pengennya jalan aja. Kan itu udah dekat gerbangnya. Hehehe.." cengir Lisa.
"Tapi nengg... "
"Ssttt, bawel deh, pak. Kan aku udah bilang gapapa. Aku pengennya jalan. Yaudah ya, pak. Bapak langsung kerumah aja. Byee" kata Lisa sembari keluar dari mobil.
"Aduhh nengg nengg." pak supir geleng kepala.
Lisa berjalan dengan santainya menuju sekolah sambil menyandang tas nya yang hanya berisi satu buku. Namun ternyata dia melamun sambil berjalan.
06 september 2015
"Pahhhh papahhhh!!! Jangan tinggalin Lisa pahh, jangan tinggalin mama!!" Lisa histeris sambil menangis melihat papahnya tak bernyawa di atas tempat tidur rumah sakit.Lisa kembali mengingat kejadian tersebut. Kejadian yang sanggup mengubah dirinya menjadi lebih buruk.
[Flashback off]* * *
"Anak anak, kita kedatangan murid baru lagi kali ini. Ayo Lisa masuk," ucap seorang Guru cantik di kelas 11 Mipa 2.
"Yuhuuuuyy gue kirain ¹murba nya cowok lagi, ehhh ternyata cecan. Heheh," cengir seorang siswa yang bernama Sean.
Bu Guru hanya geleng kepala melihat kelakuan siswa nya itu.
"Ayo Lisa, perkenalkan diri kamu.""Hai nama gue Lisa Eleanor. Lo pada bisa panggil gue Lisa. Gue pindahan dari SMAN 1 Bandung. Terimakasih," Ucap Lisa.
"Bisa minta nomor wa gak? Biar kita bisa lebih akrab gitu, hahahhahh." ucap Sean membuat pria disampingnya ingin menjahit mulut sahabatnya yang baru dua minggu itu.
"Lo bisa diam gak? Kuping gue mau pecah gara gara suara lo." ucap pria cupu bernama Juna Darendo sambil ia menutup telinga dengan kedua tangannya.
"Elahh Jun, gausah nge gas napa? Ga usah munafik juga, lo mau juga kan nomor wa nya dia? Oke gue minta buat lo."
"Lis, yang minta bukan gue, tapi Juna nihh. Kasian jomblo mulu, gak ada cewek yang deketin," cerocos Sean tanpa memperdulikan Juna. Juna sudah maklum dengan sifat sahabatnya itu.
"Edannn edannn, si Juna yang minta? Ga salah tuh? Emang Lisa mau ya sama cowo cupu gitu?" ucap salah seorang siswa membuat Juna Ingin merontokkan gigi siswa itu. Namun dia tetap berdiam di tempat, tak melakukan apapun. Bisa bisa misinya hancur untuk pura pura cupu.
"Sudahh sudahh, ayo Lisa kamu duduk di bangku belakang itu." Kata Bu Guru sembari menunjuk bangku di belakang Sean.
"Iya, Bu" Ucap Lisa dan menuju bangku tersebut.
Sementara semua siswa sudah membuka buku masing masing mempersiapkan untuk menerima pelajaran.
"Pfftt! Masa gue sendirian? Gak ada teman semeja gitu? Mana asyikkk, masa iya gue harus temenan sama cowo cupu dan tengil ini." batin Lisa.
* * *
Kriiiinnggggg..
Bel tanda istirahat berbunyi kembali membuyarkan lamunan Lisa. Ternyata selama guru mengajar dia tidak mendengarkan. Dia kembali melamunkan ayahnya."Hai, kenalin nama gue Sean, tepatnya Sean Alexsander yang disukai banyak cewek." ucap sean dengan ²pd nya dan menyodorkan tangannya bersalaman dengan Lisa.
"Ohh yaa, nama gue Lisa. Tapi gue gak suka tuh sama lo," Ucap Lisa.
"Bukan gak suka, tapi belumm. Kan lo belum kenal gue lama," ucap Sean kembali pd.
"Ohh iya, ini. Ini teman gue Juna. Juna Darendo, yang satu pun cewek gak ada yang suka sama dia. Hahha," ucap Sean tertawa sambil memukul pundak Juna.
Juna hanya memutar bola matanya malas, melihat ke pd an sahabatnya itu.
"Lisa." ucap Lisa memperkenalkan dirinya sambil menyodorkan sebelah tangannya untuk bersalaman.
Namun Juna tak menanggapinya, tak penting baginya. Dia langsung keluar menuju ke taman.
Lisa yang melihatnya dibuat heran dengan tingkah Juna.
"Idihhh, sok jual mahal banget," Batin Lisa.
"Tuh kan si Juna emang gitu, dingin.Tapi cuma sama cewe, sedingin es di kutub utara trus dimasukin lemari pendingin lagi plus dinyalain AC.Hehehh," ujar Sean sambil tertawa.
"Lo gak suka kan sama Juna? Soalnya jarang banget ada cewek yang mau kenalan sama dia bahkan gak pernah," tanya Sean.
"Haduhhh, mana mungkin gue suka sama cowo model gituan, tompel gede. Gak level gue kali," ujar Lisa dengan sombongnya.
"Awas kemakan loohh," kata Sean.
"Kemakan apa?" tanya Lisa mengerutkan alisnya.
"Kemakan omongan, hahhahah." ucap Sean sembari berlari menyusul Juna.
¹Murba=Murid Baru
²Pd=Percaya DiriHelloo..
Gimana dengan chapter satu nya guys?
Bagus? Aneh? Jelek? Atau biasa aja?
Hehehhe :v
Maklumin ya guys, ane masih pemula,bukan pemuli. Hehhe.
Semoga suka ya guys.
Sampai disini dulu perjumpaan kita
Semoga berminat untuk membaca chapter dua :)See youu in chapter 2 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet September
RomanceIni bukan tentang Bad Boy yang selalu urak urakan, nakal ataupun Playboy. Ini tentang gadis judes yang jatuh cinta pada bahan bullyannya.Tentang bulan September yang dibencinya. Ini tentang pria yang merubah 180 derajat penampilannya. Membuat semua...