🍂BAB 7 - Mencari Lisa🍂

70 36 17
                                    


Happy Reading💡💡💡


[Flashback on]

Juna Pov
Gue menyalakan pemantik rokok, dan mengarahkan ke rokok yang ada di bibir gue.
Gue duduk santai di pinggir kolam renang, sambil menunggu Sean datang.

Drrtt..drrtt..

"Tante Mayra?" batin gue dengan dahi berkerut.

Gue pastiin dulu Tante Mayra nelpon gue ke nomor Juna apa ke Nomor Daren. Secara hp gue ada 2 Sim card.
Setelah gue pastiin, gue angkat telponnya.

"Halo? Dengan siapa?" ucap gue berpura pura tidak mengetahui si penelpon.

"......."

"Ohh Tan tante Mayra. Ada apa ya tan?"

"......."

"Bisa Tan. Min minta tolong apa?"

"......"

"Ke Bandung? Tap tapi tan ak-"

"......."

"Pemakaman?"

"......."

"Iya Tan. Tante jangan panik ya, aku bakal samperin."

Lisa? Sendirian? Bawa mobil?

Sebenarnya gue sih gak peduli, dia bukan siapa siapa gue. Apalagi dia udah hina gue. Otak gue bilang, gue jangan samperin dia, apalagi ke Bandung. Tapi hati gue bilang, gue harus samperin dia. Apalagi tante Mayra udah mohon sama gue, karna cuman gue teman Lisa yang Tante Mayra kenal. Dan nomor gue, mungkin Tante Mayra save waktu gue nelpon dia saat Lisa masuk Uks.

Ting..tonggg..
Sepertinya Sean sudah sampai.
Cklekk.

Dia nyuruh gue perlihatkan aslinya gue. Setelah itu dia mengarah ke sofa. Gue tau dia lagi mengabsen setiap sudut rumah gue. Dia beralih ke kolam renang. Saat gue rasa sudah cukup lama dia memperhatikan, gue minta dia jelasin ke gue gimana dia bisa tau gue yang sebenarnya.

"Gue kemaren liat lo di salah satu pusat perbelanjaan" dan bla bla bla. Panjang lebar Sean menjelaskan.

Setelah itu gue minta dia merahasiakan semuanya.
Dan kemudian gue teringat ucapan Tante Mayra tadi.
Seketika gue meminta Sean untuk ikut gue ke Bandung. Gue tarik dia ke bagasi mobil gue.
[Flashback off]

                             ------
"Mau ngapain sih Jun? Ke Bandung segala. Gue belum siap siap nih, belum pake parfum juga, apalagi ini, gue masih pake baju beginian, kaca mata item gue juga ga gue bawa. Lo mahh kalo mau ngajak jalan jalan kabarin dulu napa? Gue kan bisa siap siap dulu," ucap Sean panjang Lebar.

"Lo diem deh." gerutu Juna.

"Gue ga bakal diem, sebelum lo bilang ke gue kita mau ngapain!" sergah Sean.

Juna akhirnya menceritakan bahwa ini semua karena Lisa.

"Jadi kita mau susul Lisa nih ceritanya? Yaa elahh. Bandung luas Bro, kita mau nyamperin kemananya? Lagi pula lo peduli amat sama tuh cewe, gue mah udah jijik ngeliatnya. Lo udah dihina,tapi masih aja peduli." ceramah Sean.

Tampaknya kali ini dia kesal terhadap Juna.

Juna memilih diam ketimbang membalas omongan sahabatnya yang gesrek itu.
Dia fokus menyetir.
Setelah berkisar 3 jam menyetir, mereka berhasil sampai di kota Bandung.
Dia memberhentikan mobilnya.

Sweet SeptemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang