Jangan pelit voment yah 😂
Selamat mengarungi samudera Aksara ku <3***
Kepercayaan diri serta niat mulia adalah modal besar untuk memulai pencarian ilmu di dunia & akhirat.
°
°
°Me POV
Sampailah perjalanan ditempat tujuan. Sekolah itu nampak berkelas elite sekali meskipun Negeri, jangan heran si yah, basic di Kota memang pasti akurat sesuai Akreditasi pula.
Wulan mencium tangan Asep dan mengucap salam. Dia pamit masuk ke Aula seperti yang diperintahkan di group chat Mpls SMAN Pelita.
"Hati hati teh" Ayahnya sedikit berteriak pada putrinya yang sudah berjalan meninggalkannya dari dalam mobil.
"Iyaa Ayah tenang aja" Wulan berbalik dan sedikit berteriak pula. Ia mantap berbalik lagi dan berjalan mencari aula sekolah itu.
Wulan takjub ketika melihat luasnya sekeliling bangunan disekolah tersebut. Pantas saja sekolah ini menjadi terfavorite di kota Bandung, fasilitas modern dan canggih sudah menohok ketika siapapun baru memasuki gerbangnya.
Seperti pendetektor identitas otomatis, berfungsi untuk mendeteksi orang yang membawa senjata tajam, obat obatan terlarang, serta data status pribadi yang di akses valid sensor Internet di dunia pendidikan.
Pintu gerbang akan terbuka secara otomatis untuk siapapun yang masuk tapi akan menyalakan laser merah ber-arus listrik serta bunyi dering skring danger jika ada orang melanggar poin aturan gerbang detektor. Hingga, dalam beberapa menit akan tertangkap basah tak bisa berkutik oleh para guard sekolah.
Meskipun tersebar fasilitas canggih, Sekolah elite ini tetap tidak menghilangkan SDM lapak kerja sebagai kodratnya manusia, seperti Para satpam dan stap sekolah lainnya di setiap area khusus. Mereka bertugas mengatur fasilitas sekolah itu secara disiplin-ketat di kantor pos masing masing.
"Permisi pak, saya mau ke aula sekolah ini, tempatnya dimana yah pak?" Gadis itu bertanya pada pak Satpam yang bertugas di post gerbang utama sekolah.
"Oh itu neng, lurus saja sampe melewati gedung Wellcome at Scholl terakhir, nanti belok kanan, jalan aja terus, nah ada lapang utamanya kan disitu. Neng tinggal lihat saja bangunan sebelah kirinya yang persegi panjang sejajar dengan lapang, itu ada tulisan Wellcome To Aula kok" Jelas pak satpam ber name tag kang Jabbar itu pada Wulan sambil menunjuk nujuk dan menggerakkan tangannya untuk mempermudah Wulan mengerti, mungkin gaya belajar nya kinestetik sama seperti Wulan sendiri, yang kalo ngomong atau ngejelasin panjang lebar, tangannya gak bisa diem diem aja.
"Oh iya pak, terimakasih kalo gitu saya pamit, mohon maaf ya repotin pagi pagi gini hehe"
"Panggil kang Jabbar saja neng, gak repot kok neng, santai aja neng, iya sok hati hati ya neng"
"Wkwk oh iya kang Jabbar ini, Hatur Nuhun sekali lagi, Assalamu'alaikum" Wulan pergi menuju tempat yang sudah diarahkan.
"Iya neng, Wa'alaikumussalam"
"Ngapain mesti capek capek ngejelasin kang? Kan tinggal bilang aja, chek denah sekolah di peta yang terpampang jelas di gedung Welcome, terus suruh ikuti arah panduan rambu lalu lintas Line walk Scholl??" Ujar kang Hatim berdecak keheranan.
"Hehe tertarik pengen ngejelasin aja kali kali, soalnya meni sopan kitunya budak teh, nya geulis, nyariosna anggun, beda tinu Lian lah nya" (soalnya sopan banget kayak gitu yah anak nya, ya cantik, bicaranya anggun, berbeda sama yang lain yakan). Kang Jabbar bercerita pada kang Hatim sobat karib seprofesi yang sedang duduk santai ngopi sambil baca koran pagi.
