Dua Puluh

27 6 0
                                    

"MY HONEY!!"Teriak seorang gadis bermake up tebal dengan bibir yg dipoles lipstik yg berwarna merah terang.berlari kedalam kantin,menuju tempat reon dkk dengan kedua temannya yg mengikutinya dari belakang.

"Hay my honey!aku kangen"Ucap gadis tersebut,seraya menyenderkan kepalanya pada pundak reon.

"Minggir"Reon menyingkirkan kepala gadis tersebut kasar,lantas mengeser posisi duduknya agar lebih jauh dari gadis itu.

"Ngapain lo kesini?ganggu aja tau gak"Ketus gevan memandang tajam gadis di hadapannya.

Gadis itu hanya tersenyum remeh."Suka-suka gue dong.gue kesini kan pengen ketemu sama my husband gue"Gadis tersebut melirik reon dengan senyuman manjanya,membuat reon dkk mendelik jijik.

"Udah deh cindy,mending lo pergi dari sini.jangan buat mood makan gua hancur"Ketus bryan, memandang malas gadis di didepannya yg di ketahui bernama Cindy.

Ya,Cindy si ketua geng pembully yg di takuti oleh semua murid SMA MERDEKA,karena Cindy dia orang yg begitu licik dan gak kenal belas kasihan,dia akan menyingkirkan siapa saja yg berani mengusik hidupnya.

Cindy memang suka sekali mengejar-ngejar reon, karena sedari dulu dia sudah menyukai pria itu sejak mos,tapi reon sama sekali tidak memperdulikannya. karena memang sikap reon yg begitu dingin dan cuek.

"Bodo!bukan urusan gue"Sewotnya,lantas mengeser posisi duduknya mendekati reon yg masih dengan wajah datarnya itu.

"Sayang,kok kamu diem aja,gak kangen sama aku??"Tanya gadis tersebut dengan nada manjanya,membuat reon memutar bola mata malas.

"Gua udah ngerasa tenang pas lo pergi ke inggris,eh tau-taunya lo malah dateng lagi.ngerusak suasana aja"Sindir angkasa,lantas memakan makanan yg sudah dia pesan.

Gadis itu mendelik tak suka."Kenapa?lo gak suka gue balik?kalau gak suka meningan lo pergi aja dari sini,hus..hus.."Usir cindy,seraya mengibas-ngibaskan tanganya. mengusir angkasa di depannya.

"Yg ada lo yg harusnya pergi,cabe"Timpal gevan, mendelik tajam kearah cindy.

"Ih,bebeb.jangan kasar²gitu dong"Ucap wendy,teman cindy.namun lebih tepatnya dayang-dayangnya.karena gadis bernama cindy itu kerap sering memerintah mereka layaknya seorang pembantu.namun,karena mereka terlalu bodoh dan takut kepada cindy mereka tidak bisa membantah.

"Bubab-bebeb,rambut lo ubanan.gua bukan bebeb lo."Ketus gevan,membuat wendy mengerucutkan bibirnya.yg malah membuat pria itu semakin bergidik jijik.

"Ayang,iyan. gak kangen aku?"Kali ini serly,antek cindy yg satunya,ikut menggoda bryan. melingkarkan tangannya pada tangan pria itu. membuat bryan memutar bola mata jengah.

"Lepasin tangan lo,gua jijik"Sinis bryan,lantas menyingkirkan tangan serly yg melingkar di tangannya.

"Sayang,nanti pulang sekolah kita jalan-jalan,yuk"Ajak cindy dengan manja.

"Gak"Tolak reon dengan dinginnya.

"Pokonya kita harus jalan-jalan.titik!!"Kekeh cindy,buat reon ingin sekali memcabik wajah gadis di depannya yg begitu alay!baginya.

"Gak"Lagi,reon menolaknya dengan dingin.

"Harus pokonya,gak ada penolakan"Sahut cindy,yang masih kekeh,buat reon berdecak malas.

'Kalau lo bukan cewek,udah abis gua hajar!!"batin reon.

"Sayang,ihk. mau ya?"Tanya cindy,seraya melingkarkan tangannya pada tangan pria berwajah datar itu.

"JANGAN SENTUH GUA"Bentak reon,seraya melepas tangan gadis itu,buat cindy dkk terlonjak kaget.sedangkan teman-teman reon hanya menampakan senyuman miring.

 Somvlak Gir'lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang