Enam belas

31 6 0
                                    

"Duduk"Ucap reon datar saat mereka berada di balkon kamar reon.

"Iy-ya kak"Ucap gea terbata-bata duduk di kursi sebelah reon.

'Kok gue deg-degan gini ya,padahal biasanya gue suka bersikap gaje ke kak reon,kenapa sekarang jadi gini?"batin gea.

"Mau ajarin?"Tanya reon datar.

"Mau ajarin?maksud?"Tanya gea mengernyit bingung membuat reon berdecak pelan.

"Lo mau di ajarin apa?"Tanya reon datar.

"Oh bilang dong dari tadi,ngomong kok setengah-setengah.gue mau belajar gitar aja"Ucap gea yg diangguki reon.

Reonpun beranjak pergi kedalam kamarnya kemudian menghampiri gea dengan dua buah gitar berwarna coklat dan hitam.

"Nih"Ucap reon memberikan gitar berwarna coklat ditangannya kepada gea.geapun menerima gitar tersebut dengan senyum yg mengembang.

Sebenarnya gea sudah mahir memainkan sebuah gitar,namun ada beberapa kunci gitar yg belum gea kuasai sehingga dia memilih untuk bermain gitar.

"Kunci F# itu gimana sih?"Tanya gea dengan tangan yg terus menekan setiap senar gitar yg ada di tangannya.

"Gini bukan"Tanya gea menunjuk tangannya yg menekan senar gitar membentuk sebuah kunci gitar.

"Bukan"Ucap reon datar.

"Gini nih"Ucap reon mencontohkan kunci gitar F#.

"Bisa gak"Tanya reon memandang gadis didepannya yg masih membenarkan posisi jarinya.

"Ih kok susah banget sih,udah gue teken senarnya kok masih aja gak bunyi sih"Ucap gea memetik gitar yg tak bersuara dengan wajah yg sudah ditekuk membuat reon diam²menarik sudut bibirnya membentuk senyuman yg begitu tipis.

"Ahk tau ahk gue kagak ngerti"Ucap gea mengacak rambutnya frustasi membuat reon berdecak.

"Baru segitu udah ngeluh"Ucap reon tersenyum miring kearah gea.

"Situ enak ngomong gitu,gue kan belum bisa"Ketus gea melipat kedua tangannya didada.

"Makanya belajar"Ucap reon mendorong pelan kening gea.

"Ihk apaan sih"Ucap gea menyingkirkan tangan reon yg menyentuh pelipisnya dengan wajah yg sudah ditekuk.

'Lo emang bener²mirip dea"batin reon.

"Gimana dea lo bisa gak"Tanya reon refleks dan tanpa sadar membuat gea terdiam seketika.

'Dea?dia manggil gue dea!gue emang harus sadar dia emang gak pernah anggap gue!"batin gea tersenyum kecut.

"Kayanya gue harus pulang sekarang,ini udah sore"Ucap gea dingin menyimpan gitar ditangannya keatas meja membuat reon mengernyit bingung dan dia belum menyadari perkataannya yg tanpa sadar menyakiti perasaan gea.

"Ini masih jam setengah tiga"Ucap reon datar mencekal pergelangan tangan gea.

"Gue ada urusan sebentar"Ucap gea dingin melepas tangannya yg di cekal reon namun reon malah mempererat cekalannya.

"Lo kenapa?"Tanya reon mandang gadis didepannya yg kini tengah menundukan wajahnya.

"Gak papa"Ucap gea datar masih menundukan wajahnya.

'Lo gak boleh nangis gea,lo pasti bisa.buktiin sama dia kalau lo bukan cwe lemah"batin gea.

"Lepasin gue mau balik"Ucap gea memandang reon tajam melepaskan cekalan reon dengan kasar namun reon kembali mencekal pergelangan tangan gea membuat gea tersenyum miring.

 Somvlak Gir'lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang