"Halo kak," sapanya dengan senyumnya yang menunjukkan lesung pipinya. Dia adalah adik kelasnya Daffa namanya Audya Shakira, mungkin hanya dia perempuan yang tidak dicuekin oleh Daffa karna bagi Daffa perempun itu sangat manis dan polos membuat Daffa tidak berani menjahati dia.
"Halo," jawabku.
"Kak Daffa lagi ngerjain apa?" tanyanya.
"Tugas bahasa," jawabku.
"Mau aku bantu kak?" tawarnya.
"Enggak perlu makasih,"
"Padahal aku kasih jasa bantu secara cuma-cuma tapi ditolak yaudah deh," jawabnya sambil memalingkan mukanya kearah lain. Daffa melihat itu hanya tersenyum bagi dia perempuan disampingnya itu menggemaskan.
"Balik gih ke kelas bel udah bunyi tuh,"
"Tadi ditolak sekarang diusir," jawabnya dengan muka cemberut dan pergi meninggalkan perpustakaan itu. Bel sudah berbunyi tapi Daffa tidak kembali kekelas dia diam diperpustakaan dikarenakan males harus bertemu guru kimia yang super cerewet dan akhirnya Daffa tertidur.
Setelah itu bel pulang sekolah berbunyi dan Daffa masih tertidur didalam perpustakaan. Sudah hampir jam setengah empat sore dan akhirnya penjaga perpustakaan membangunkan Daffa yang masih saja terlelap dalam mimpinya entah dia mimpi apa sampai senyenyak itu.
"Mas Daffa bangun mas Daffa," suara Pak Edi membangunkan Daffa dengan susah payah.
"Huaaaaaa" "Kenapa, Pak?" tanya Daffa sambil mengucek matanya.
"Mas Daffa gak mau pulang?" tanya balik pak Edi.
"Astaga" jawabnya sambil melihat jam tangannya, "Kok Pak Edi gak bangunin sih," omongnya sambil membereskan buku-buku diatas meja.
"Astaga, mas Daffa saya sudah bangunin daritadi tapi mas Daffa gak bangun-bangun," sambil Pak Edi mengoceh Daffa langsung meninggalkan perpustakaan dan menuju ke parkiran karna aku bawa motor hari ini, kapok dengan kejadian semua abang bus pada mogok kerja. Sesampainya diparkiran Daffa langsung menaiki motor dan melaju, tapi didepan gerbang dia melihat ada gadis berdiri sendiri.
"Audi?" tanyanya sambil mematikan mesin motornya.
"Eh Kak Daffa," kagetnya.
"Kok belum pulang?"
"Iya kak, daritadi nunggu sopir jemput gak dateng-dateng," jelasnya.
"Mau bareng gak?" tawarku.
"Gak ah tadi aja Audi ditolak trus diusir pula," jawabnya dengan muka jutek. Karna kegemasannya Daffa pun langsung mengacak puncak kepala Audi. Karna hal-hal tersebut membuat Audi jadi berpikir bahwa Daffa menyukai dia.
"Ayo naik cepet," sambil menarik tangannya. Dan akhirnya mereka pun pulang berdua.
DARRA'S POV
Bel masuk pun berbunyi, pelajaran selanjutnya dilanjutkan. Dikarenakan Darra mau pindah sekolah jadi dia harus menghadap kepala sekolah untuk mengurusi surat kepindahan dan tidak mengikuti pelajaran.
"Semoga disekolah yang baru kamu tidak terlambat lagi ya, Darra" kata Pak Kepala Sekolah.
"Iya pakk gak telat lagi," sahutku. Setelah itu Darra dan Mamanya keluar dari ruang kepala sekolah.
"Gih kamu masuk kelas sana," suruh Mama.
"Gak mau ah udah mau pulang juga," jawabku dengan nada menolak.
"Trus kamu mau ngapain?" tanya Mama.
"Mending kita lihat sekolah Darra yang baru aja jadi besok Darra gak kayak orang bego," ajakku sambil menggendong tasku.
"Yaudah ayoo."Setelah sampai disekolah yang baru, tepat sekali bel pulang berbunyi setidaknya kalau mau keliling-keliling tidak ada yang melihat. Sekolahku yang baru tidak jauh beda dari sekolahku yang lama, tapi rumornya sih disini ada cowok yang super ganteng dan pinter tapi super dingin juga. Penasaran sih tapi gak terlalu penting juga yang penting adalah aku harus punya teman disini kalau gak bisa kayak kambing kehilangan emaknya. Setelah hampir sejam aku dan Mama keliling sekolah, kitapun memutuskan buat pulang sekalian mencari makan dipinggir jalan. Saat diparkiran aku sedang menunggu Mama mengeluarkan mobil dari parkiran aku melihat seseorang yang aku kenal. "Kayak kenal," kataku dalam hati sambil mengingat-ingat.
"Ayo, Darra naik" suara Mama membuatku terkaget. "Yaudahlah ya mungkin dia cuma mirip seseorang," pikirku dalam hati. Saat didepan gerbang aku melihat cowok tadi bersama cewek sambil mengusap puncak kepala si cewek. "Oh mereka pacaran," pikirku lagi dalam hati.
Keesokan harinya, yaps aku sudah pindah sekolah jadi aku tidak terlambat masuk sekolah hanya mepet lima menit. Karna aku belum tau masuk kelas mana jadi aku harus ke ruang Tata Usaha buat tahu aku masuk kelas mana. Setelah itu aku diantar oleh salah satu karyawan ke kelas. Dan ternyata didalam kelas sudah ada guru yang mengajar. "Permisi Bu ini ada anak baru," kata karyawan tersebut.
"Oh iya makasih yaa, ayo silahkan masuk," ajak guru tersebut.
"Kamu langsung perkenalkan diri ya," katanya sambil menyuruh anak-anak dikelas diam.
"Perkenalkan saya Adarra Dhafiyah biasa di panggil Darra," jelasku untuk memperkenalkan diri. Saat ini aku sangat gugup lebih dari hari pertama masuk ke SMA.
"Oke Darra kamu boleh duduk dibangku yang kosong," sambil menunjuk bangku kosong.
"Makasih, Bu" jawabku sambil berjalan ke kursi.
"Halo gw Jess," sapanya sambil mengulurkan tangannya kepadaku.
"Halo gw Darra," balasku. Wah.. dia bule cantik pula. Apalah aku hanya upik abu.
Setelah pelajaran sebelumnya selesai, sekarang freeclass dikarenakan guru yang harusnya mengajar sedang pergi keluar. Tiba-tiba ada seorang cowok dateng dan menjadi pusat perhatian anak sekelas.
"Wey kok lu baru dateng," tanya seorang temannya. Tapi tidak dijawab oleh si cowok tersebut, ia malah langsung menaruh tasnya diatas meja dan menidurkan kepalanya diatas tasnya. Secara tidak sengaja aku melihati mereka dengan serius, "Jangan dilihat terus gitu kali, tau dia ganteng tapi gak gitu juga," tegor Jess.
"Eh enggak," kagetku."Dia jagoan sekolah ini ya? Kok berani gak masuk kelas trus tiba-tiba masuk seenaknya," tanyaku sambil melihat kearah si cowok itu lagi. "Dia cowok kemarin bukan ya?" tanyaku dalam hati.
"Dia cowok super gateng dan pinter di sekolah ini," omongnya dengan suara pelan.
"Mana ada orang pinter masuk kelas seenak jidat kayak gitu," remehku.
"Hahaha.." tawanya.
"Btw, nama dia siapa?" tanyaku.
"Kepo juga kan lu," ledeknya. "Namanya Daffa," jawabnya. "Daffa? Kayak pernah denger."
"Ohhh," responku sambil menganggukan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIMAGINABLE
Teen FictionHari pertama aku masuk ke sekolah yang baru aku melihatnya, ya dia, dia sangat keren dan ganteng sampai-sampai di kerumunin semua cewek-cewek di sini ,ya ampunnn... Tapi mengapa dia sangat berbeda??? "Lelaki itu yang sering aku temui di halte dan...