04

10 1 0
                                    

Jari jemari orion masih bergerak di atas keyboard komputernya padahal sudah jam 12 malam ia masih menulis cerita seorang meda yang mempunyai sisi lain tadi sore, orion bahkan tidak menyangka bahwa meda berkerja sehabis pulang sekolah, dan orion bingung ingin melanjutkan seperti apa lagi cerita kehidupan meda ia pun menutup lapotopnya dan setelah itu ia beranjak dari tempat belajarnya ke tempat tidurnya

Pagi yang cerah di temani dengan suara burung milik ayah meda burung yang terkesan sederhana namun membuat pagi meda lebih berwarna karena suara burung yang menenangkan jiwa seorang meda

"Ibu , ayah meda berangkat dulu asalamualaikum"

"Waalaikumsalam" setelah ia sudah berpamitan dengan ibu meda juga berpamitan dengan ayahnya sedang memberi makan burung kesukaannya

"pagi2 cuma ngurusin burung bukannya cepet cari kerja yah"teriak ibu dari dalam, ayah meda mendengus membuang nafas kasar

"Nanti dong bu ayah juga udah daftar lagi nunggu panggilan ibu kok bawel nanti juga ayah kerja"saut ayah meda, kembali fokus memberi makan si burung

"Halah kamu yah bisanya cuma ngurusin burung"

Beginilah setiap pagi untuk seorang meda, hal kecil pun bisa membuat kedua orang tuanya beradu mulut setiap pagi, ia menatap sepedanya dan langsung menaikinya untuk berangkat ke sekolah

Sepeda meda sudah terparkir rapi di parkiran motor pasalnya di sekolah ini tidak ada parkiran khusus sepeda jadi meda memarkirkan sepedanya di parkiran motor

Meda berjalan menyusuri koridor yang sudah mulai kelihatan ramai ia pun tak sengaja menangkap sosok orion yang sedang sibuk mengobrol dengan bintang

Mengapa gw lihatin dia . Batiinnya

Meda melanjutkan langkahnya, ia melewati orion, orion tak sengaja melirik sekilas ke meda,  namun tanpa sadar ia menjatuhkan note book dari dalam bukunya

Bruk

Orion, melihat kejadian itu, namun ia bukanya bergegas mengembalikan note book meda malah ia mangambilnya ia penasaran dengan isi note book milik meda

"Andromeda Elra kifanya, Sejuta harapan"ia menyatuhkan alisnya, jarinya mulai bergerak membuka note book milik meda

Sejuta harapan.

"Rion di panggil tuh sama bu diva"orion tersentak ia kemudian menutup note book milik meda, ia beralih ke risa

"Untuk apa?"tanyanya

"Katanya sih minta bantuan lu"

"Gw duluan makasih ris"ucapnya setelah itu orion berlari kecil menuju ke ruangan bu diva

Meda baru saja tiba di kelasnya namun suasana kelas terlihat sepi tidak ada satu pun teman sekelasnya ia pun kembali keluar kelas dan bertanya ke bintang, iyah bintang teman sekelas orion, meda memang mengenal bintang dari smp dulu meskipun ia mengenal bintang tapi tidak mengenal teman dekat bintang yaitu orion.

"BINTANG"Teriak meda, sebab bintang dan ia jaraknya lumayan jauh

Bintang menoleh, meda berlari agar mendekat ke bintang"Lihat temen2 sekelas gw gak?"tanya meda

"Oh temen sekelas lu, tadi ke arah lab"jelasnya

"Oke makasih bin bin"ucapnya setelah itu ia tersenyum sekilas ke bintang

Seandainya lu tau Elra kifanya gw udah lama suka sama lu. Batin bintang

"Sama2"

Meda sudah tak telihat lagi di hadapan bintang, bintang melanjutkan jalannya menuju kelasnya

"Akhirnya sampai di lab"meda membuka pintu lab dengan pelan pelan kemudian ia mulai masuk dengan perasaan bersalah

"Asalamualaikum maaf bu meda telat"

"Langsung duduk!"perintah bu diar, meda ke arah tempat duduknya

Setelah sudah 2 jam mereka melakukan praktek akhirnya selesai juga

"Yokk ke kantin"ajak rasi

"Ras gw ke toilet dulu, kalian duluan aja"ucap meda

"Oke"

Meda sudah keluar dari toilet, ia kembali berjalan namun, dari arah berlawanan orion sedang berlari menghindar dari Sea, sea gadis berlebih yang suka dengan orion, jelas orion ilfil karena sikap sea yang terlalu seperti menjadikan orion segalanya, kata yang mendeskripsikan sikap sea adalah 'Lebay'

"Plos jangan kasih tau sea kalau gw ada di sini"ucap orion memohon ke meda, meda mengangguk paham, ia melihat atas pintu toilet orion masuk toilet prempuan

"Or_"

Baru saja meda ingin menjelaskannya namun orion sudah masuk duluan, sea datang dengan membawa coklat dan surat sepertinya untuk orion

"Woi lu lihat orion gak?"tanya sea mengintimidasi meda

"Gw lihat tadi dia ke arah sanah"meda menunjuk ke arah perpustakaan

Dibalik pintu orion mengelus dada dan berucap"Alhamdulillah"

Gimana part ini semoga kalian suka ya :)
Jangan lupa vote dan coment biar aku semangat up

Aku akan lanjut kalo cerita ini ada peningkatan yang baca sekian :)

Terimakasih yang sudah baca..
Kalian yang terbaik :)


AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang