d e l a p a n b e l a s [last]

2.6K 325 26
                                    

mau kasi tau kalau ini chapter terakhir fortune teller:3

makasih buat dukungannya selama ini makasih udah sabar nungguin meskipun belakangan suka late update:3

epilog bakal di post tergantung sama vomments kalian hihi

enjoy!

* . * . * . * . * . *

September akhir.

Yukiko Evans memasukkan sebuah bungkusan berukuran sedang ke dalam bagasi mobil sebelum Zayn Malik menutup bagasi itu sambil mengernyit.

"Apa itu?" tanya Zayn tanpa bisa ditahan meskipun ia tau kemungkinan besar Yuki tidak akan menjawab pertanyaanya.

Yuki sendiri berjalan kearah pintu penumpang, menyentakkannya, dan menyandarkan tubuh di jok mobil sebelum menghela nafas berat. Ia melirik kearah Zayn yang kini sedang menyalakan mobil dan berkata dengan volume pelan, "Aku membuat sushi untuk Ibumu. Tolong sampaikan salamku padanya."

Zayn melirik Yuki dengan ekspresi kaget. Semenjak pertengkaran hebat mereka minggu lalu, Yuki tidak pernah sekalipun memulai pembicaraan. Yuki hanya akan menjawab pertanyaan penting dan memilih untuk mengurung diri di kamar daripada harus bertemu Zayn.

Apa Zayn kesal dengan sikap Yuki? Tidak.

Zayn merasa jijik. Merasa jijik pada dirinya sendiri yang sudah tega merencanakan perbuatan sekotor itu bersama Rere. Setiap malam laki-laki itu berpikir, setan apa yang telah merasukinya? Untuk siapa sebenarnya perasaanya?

Dan apakah Zayn menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya? Tidak.

"Ibuku.. pasti akan sangat menyukainya." balas Zayn perlahan. "Aku akan menghubungi kamu kalau aku sudah sampai nanti."

"Tidak perlu." balas Yuki cepat. Gadis itu bahkan kaget dengan ucapannya sendiri.

Yuki lalu memilih untuk melayangkan pandangannya kearah pohon-pohon dan pertokoan diluar jendela mobil. Digigirnya bibirnya keras-keras, mencegah agar tidak ada kata-kata lain yang keluar dari bibirnya.

"So.." mulai Zayn berat. "you want us to act like a strangers?"

Selama beberapa detik keheningan menyelimuti mereka berdua. Sulit rasanya bagi Yuki mendengar Zayn mengajukan pertanyaan itu. Maksud Yuki, ada terlalu banyak kenangan yang pernah terjadi diantara mereka yang tidak mungkin bisa Yuki lupakan begitu saja.

Samar-samar, diantara keheningan itu Zayn bisa melihat Yuki yang mengangguk sebelum berkata dengan pelan, "Aku rasa itu yang terbaik."

Zayn mendengus keras-keras. "Listen, Yuki--"

Laki-laki itu mencoba memulai tapi Yuki sudah memotongnya lebih dahulu. "Keep your goodbye until we arrives at the station." ucap gadis itu dingin.

Dan sepanjang perjalanan ke stasiun, mereka habiskan dalam keheningan.

* . * . * . * . * . *

"Oh, Harry, ayolah. Aku kan sudah minta maaf ratusan kali." Nagisa Keiko melipat tangannya di depan dada dan meniup poninya dengan kesal.

Harry yang duduk disebelah Keiko masih saja diam, bahkan tidak melirik Keiko sama sekali.

Kali ini Keiko berdecak pelan. "Kamu sebaiknya mengatakan sesuatu atau aku akan menggunakan cara kotor."

Harry mengangkat bahunya sekilas. Samar-samar Keiko bahkan bisa melihat laki-laki itu memainkan alisnya. Gadis itu berusaha sangat keras agar tidak mencubit Harry keras-keras.

fortune teller ★彡 h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang