"Levi.."
"Levi.."
Levi membuka matanya perlahan.
"Levi.."
Suara itu terdengar kembali. Kali ini sedikit lebih jelas. Levi bangun perlahan, mencari sumber suara yang memanggilnya barusan.
"Levi.."
Levi berbalik, siluet tubuh tinggi seseorang, tertangkap dari retina matanya.
"Siapa kau?"
Orang itu mendekat perlahan. Semakin lama semakin dekat. Seolah sebuah cahaya terang melingkupinya, hingga Levi harus menyipitkan matanya. Menghalau cahaya terang yang menyilaukan dan membuat mata sakit.
Setelah orang itu berdiri dihadapannya, Levi membelalak.
"Kau.."
Levi ingat. Ya, sekarang ia ingat siapa pemuda dihadapannya ini. Pemuda yang pernah mengisi hatinya beberapa tahun silam.
"Eren..."
Eren tersenyum bak malaikat. Senyumannya masih sama dengan yang dulu. Tak pernah berubah. Selalu terlihat Manis dan Hangat.
"Levi-san."
"Eren, kau kah itu?"
Eren mengangguk. Sontak saja, Levi merengkuh Eren dalam pelukannya. Rasanya, sedikit berbeda. Levi seperti sedang memeluk, angin..
Eren membalas peluk. "Levi-san, aku merindukanmu."
"Aku tahu, Bocah. Karna aku pun merasakannya juga."
Mereka saling memeluk. Walau pelukan kali ini tidak terasa hangat, mereka tak peduli.
"Maafkan aku. Aku tidak bisa menyelamatkanmu. Aku--"
"Sst, Levi-san. Ini bukan salahmu. Ini sudah takdir Tuhan. Jadi, jangan menyalahkan dirimu sendiri."
Levi melepas pelukan.
"Jadi, orang yang di Taman itu.. Memang benar kau?"
Eren tersenyum, "Memangnya siapa lagi?"
"Kenapa kau tak bilang?!"
"Maaf Levi-san. Aku hanya, tak ingin mengusik hidupmu lagi."
"Kenapa kau berfikir seperti itu?"
"Aku orang yang sudah Mati. Aku tak mau kau terlibat dengan hal-hal yang seperti itu."
"Bocah, bahkan aku tidak peduli dengan itu. Mau orang lain berkata apapun tentangku, aku tak peduli. Selama aku masih bisa berkomunikasi denganmu, aku tak masalah."
"Levi-san..."
Levi memegang kedua bahu Eren.
"Dengar ini. Aku mencintaimu lebih dari apapun. Aku rela melakukan apapun untukmu. Aku rela dianggap gila dengan orang lain hanya untukmu. Bocah, kau sudah membuatku jatuh cinta padamu terlalu dalam. Dan aku tidak akan pernah mau melepaskanmu selamanya hingga maut memisahkan kita."
"Jadi, tunggu aku disana Eren. Tunggu aku selama apapun. Aku pasti akan datang menyusulmu. Jangan pernah bosan menungguku dialam sana. Aku berjanji seumur hidupku, Sayang." Levi tersenyum sangat tulus.
Eren menangis. Tak percaya akan kata-kata yang terlontar dari bibir tipis itu. Dengan kalap ia kembali memeluk Levi dengan tangisan harunya.
"Aku juga mencintaimu, Levi-san. Sangat mencintaimu. Terimakasih karna sudah mencintaiku dengan tulus. Aku pasti akan menunggumu disurga nanti. Kau tidak perlu khawatir, Levi-san. Aku akan selalu menunggumu. Pasti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Yang Terikat Denganmu [RivaEre] END ✔
Fiksi PenggemarLevi berprofesi menjadi seorang Dokter handal di Rumah sakit ternama. Entah kebetulan atau apa, ia bertemu dengan seorang pemuda misterius. Ia merasa sangat Familiar dengan pemuda itu. Setelahnya, Levi merasa seperti mengingat suatu kejadian yang te...