Part 10

2.5K 98 19
                                    

Author POV.

Sinar matahari pagi bersinar dengan cerahnya, seakan-akan sangat senang dan bersemangat untuk menyinari bumi ini. Sama halnya dengan gadis cantik yang harinya sedang berbunga-bunga.

Tapi hidup ini bukan kita yang menentukan bukan?, bisa jadi saja hari ini kita bahagia kemudian bersedih.~author

Tin tin

"Mom dad bang aku berangkat dulu ya"

"Cie ciee yang baru jadian" yang dibilang begitupun menutupi mukanya dengan kedua tangannya, yap siapa lagi kalau bukan riska.

"Abang ihh" kesal riska, dan segera mencium kedua pipi orang tuanya dan abangnya, dan orang tuanya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua anak mereka.

"Yaudah gih sana berangkat, bisa-bisa rio udah sampe lumutan nungguin lo"

"Ini semua kan gara-gara abang, yaudah riska berangkat ya, byee" dan langsung menuju halaman rumahnya, dimana mobil rio terparkir.

"Lama ya?" tanya riska setelah sampai di depan rio yang bersandar di pintu mobilnya.

Rio yang semula menutup matanya, kini membuka matanya dan menjawab pertanyaan riska sambil tersenyum tipis " nggak juga"

"Sorry yaa" sambil memasang muka bersalahnya. Dan juga merasakan detak jantung yang berdegub begitu hebatnya ketika melihat senyum itu terbit di bibir rio.

"Nggak papa kok, yaudah yuk berangkat" ajak rio.

#mobil
Di perjalanan menuju sekolah seperti biasa hanya hening yang menemani mereka.

Walaupun udah pacaran, tetep aja dia irit bicara-_-*batin riska.

Riska pun hanyut dalam lamunannya, dimana dia membayangkan bagaimana kalau misalnya dia menikah dengan rio yang dinginnya minta ampun.

Sedang asyik-asyiknya melamun tiba-tiba ada tangan yang nyentuh pundak riska, riska yang telah sadar dari lamunannya pun segera menoleh.

"Heh malah ngelamun, ayo turun" yang ke pergok sedang melamun pun hanya bisa menundukkan kepalanya, karena malu.

"A-ayo"

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kelas riska. Sepanjang koridor banyak yang membicarakan mereka, pasalnya mereka jalan sambil bergandengan tangan cuyyy.

Liat deh mereka gandengan tangan, apa mereka udah jadian yaa

Kalau iya, aku doain supaya langgeng yaa kak

Masak rio mau sihh, pasti ceweknya nih yang ngerayu

Semoga mereka cepet putus

Mereka berdua hanya menghiraukannya saja, walaupun ada yang mengatai mereka nggak cocoklah,  berdoa supaya mereka berdua cepet putus. Tapi ada juga yang mendoakan yang baik-baik.

Sampainya di depan kelas riska, mereka pun melepaskan tautan tangan mereka, tapi sebelum itu rio mencium kening riska terlebih dahulu, dan itu membuat kaum hawa menjerit hiteris.

"Belajar yang bener, jangan bikin ulah aja" sambil mengacak rambut riska dan tersenyum tipis.

"Iya, tapi nggak janji :)" jawab riska.

Cool boy and Troublemaker girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang