Part 14

33 1 1
                                    

Sebelumnya author mau minta maaf karena udah lama ngga update. Itu karena kemarin-kemarin author sibuk banget mulai dari mengikuti lomba dan mengikuti un.

Maaf semuanyaa, author bakal usahain update lebih cepet. Dan juga terimakasih buat para pembaca setia cerita cool boy and troublemaker girl.

Happy reading gaessss 🥰

Semoga kalian suka yaaaa

***

Teruntuk lo orang yang berani melukai riska, gue bakal buat pelajaran buat lo bukan cuma itu aja gue bakal bunuh lo dengan tangan gue sendiri~batin rio sambil menyeringai dalam hati.

****

Setelah 2 jam lamanya riska diperiksa oleh dokter, pintu ruang ICU pun terbuka menampilkan wajah lelah dokter san (dokter yang menangani riska).

"Gimana dok, gimana keadaan riska?" Tanya semua orang yang ada di depan ruangan tersebut.

"Riska sudah melewati masa kritisnya, untunglah kalian segera membawa riska ke rumah sakit, sehingga pendarahaannya dapat segera di hentikan, kami akan meletakkan pasien di kamar inap.."

"VVIP" potong rio.

"Baik, dan juga pasien masih tertidur akibat dari obat bius, saya permisi dulu" jelas dokter san dan meninggalkan ruangan.

Setelah riska di letakkan di kamar VVIP mereka semua pun masuk ke dalam ruangan riska. Sambil menatap riska dengan pandangan sedihnya.

Rio pun berjalan mendekat ke brankar riska, sedangkan yang lainnya berdiri di belakang rio.

"Ris kamu cepet sadar dong, kamu tau kan kalau aku ngga bisa hidup tanpa kamu?, aku janji kalau aku tau siapa pelakunya bakal aku kasi pelajaran ke dia, please bangun ya sayang" ucap rio dengan menggenggam tangan riska yang tidak berisi infus.

"Gue tau kalau riska orang yang kuat jadinya lo ngga usah sedih, riska pasti sadar percaya sama gue" ujar reyhan selaku kakaknya riska.

"Tapi kalau riska kenapa-kenapa gimana?" ujar tio sambil menatap sedih Riska.

"Dokter tadi kan udah bilang yo kalau riska masih tidur itu gara-gara obat biusnya" jelas rina.

Yang di beritahu pun hanya menatap seseorang yang di cintainya itu tanpa berkedip menunggu mata indah itu terbuka kembali.

****

Riska pov

Sakit, itu yang gue rasain saat jatuh ke jurang. Gue ngga bisa mikir apa-apa lagi kecuali denyut rasa sakit yang semakin menjadi membuat kepala gue berputar dan semakin gelap.

"Rio to-tolong aku..."gue hanya bisa mengucapkan itu dengan lirih hingga kegelapan menjeput.

*

Kepala gue berdenyut sakit tapi tidak sesakit semula. Dengan perlahan gue pun mengerjabkan mata menyesuaikan dengan cahaya yang ada di ruangan itu. Saat sepenuhnya mata gue telah terbuka, gue melihat rio tidur sambil memegang tangan gue. Gue pun menggerakkan tangan gue dengan perlahan untuk mengelus mukanya karena dia terlihat sangat lelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cool boy and Troublemaker girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang