(Tiga Belas)

241 49 2
                                    

***

assalamu'alaikum! sebelum memulai baca bismillah dulu. dan jangan lupa pencet tombol bintangnya di pojok kiri bawah yaa :)

***

Jogjakarta, Azura.

Sejak dulu sebagai perempuan kedua dirumah setelah Bunda, aku udah terbiasa melakukan berbagai pekerjaan rumah di pagi hari.

Kayak sekarang.

Semenjak Bunda sakit, pekerjaan rumah jadi terbengkalai. Butik Bunda juga udah tutup sekitar satu bulan, sampai semua customer Bunda bolak-balik datang ke rumah sakit buat jengukin beliau. Ayah juga sibuk dengan kerjaan demi membayar pengobatan Bunda yang jumlahnya nggak sedikit, pun biaya kuliahku, serta membantu untuk biaya pernikahan Kak Anggar.

Cucian baju menumpuk disetiap kamar. Kulkas kosong melompong, padahal biasanya Bunda yang rame perihal belanja bulanan yang mengharuskan isi kulkas tetap penuh. Kamar Kak Anggar yang kayak kapal pecah, begitu juga kamar ayah yang lemarinya berantakan. Lantai rumah yang debunya mengumpul disetiap sudut istana kami, nggak jarang semut mengerumuni jajanan ringan yang rempahnya berjatuhan di lantai ruang tamu.

Aku sampai harus berdiam diri diruang tengah, berpikir bagian mana dulu yang harus aku selesaikan.

Dengan style acak-acakan ala Azura, aku cuma pake celana training hitam, jaket hitam kedodoran yang didalamnya ada kaus abu-abu yang aku pakai tidur semalam, serta hijab bellasquare hitam yang kupakai asal. Hanya karena, acara bersih-bersih ini bakal terus sampai kejalan depan rumah, buat buang sampah dan menyiram tanaman kesayangan Bunda.

Ting!

Sebuah pop up messages muncul dilayar hpku.

Kanaya : lo balik Malang kapan, Ra?

Muhammad Gazlan : gue udah landing, ini masih ngopi sama garda

Muhammad Gazlan : ketemu dimana?

Aku sedikit menyipitkan mata membaca dua bubble chat terbawah. Nih orang nggak bisa nggak ngagetin apa ya?

Kemarin tiba-tiba Kak Gazlan mengejutkanku dengan panggilan singkat yang berakhir memberi info kalo dia mau ke Jogja hari ini. Dan kupikir dia nggak akan sepagi buta ini berangkat serta tiba di Jogja. Lagi, yang membuatku bingung dia nggak memberi alasan kenapa harus ke Jogja dan ternyata dia pergi bersama Kak Garda, laki-laki tinggi yang tempo hari bertemu denganku di stasiun.

Azura Mafaza : masih nunggu nyokap gue sadar dan baikan, nay. kemaren bokap ke malang dan udah kirim surat izin gue. mungkin sekitar 3-4 hari lagi balik malang.

Memutuskan untuk memberikan balasan kepada Kanaya terlebih dahulu, salah satu teman yang rutin memberiku info disaat aku harus bolos kelas. Entahlah, aku nggak bisa menyebutnya sebagai teman dekat juga, sih. Tetep aja aku bersyukur disaat seperti ini masih ada yang peduli padaku.

From Us ; Gazlan & Azura ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang