2

4.3K 145 25
                                    

Ciittttt

Kawaila sampai di parkiran kampus tepat pukul 8 lewat 5 menit. Memakan waktu cukup lama, karna letak rumah Kawaila yang cukup jauh.

Kawaila membuka pintu mobil secara perlahan dan segera mendaratkan kakinya ke luar mobil. Berdiri tegak lalu menutup pintu mobilnya.

"Neyyyyyy"

Kawaila berpaling ke arah belakangnya, sampingnya sambil mencari asal suara yang meniriaki nama keluargany itu.

Karna hari ini suasana Kawaila sedang baik, diapun akhirnya tidak peduli dengan suara itu.

Kawaila mulai meninggalkan mobilnya, berjalan menuju gedung kampus yang cukup jauh dari parkiran.

"Neyyyy".

Lagi-lagi Kawaila berbalik dan mengedarkan pandangan ke sekitar, berusaha mencari sumber suara.

"hmm? siapa sihh?", gumam Kawaila yang tidak terlalu perduli, lalu melanjutkan jalannya kembali.

Tepat sebelum Kawaila menginjakkan kakinya di gedung kampus, tiba-tiba saja tangan kirinya ditarik masuk kedalam gedung kampus dengan secepat mungkin.

Kawaila yang terkejut, dengan refleks berusaha melepaskan tangannya dari tangan orang yang menariknya, hanya saja saat dia berusaha melepaskannya, Kawaila tersandung kakinya sendiri saat berlari.

"AAAAAAAAAAHHHHH", Kawaila terjatuh dan terguling di lantai.

"Hikks hikkss sakit banget", rintih Kawaila kesakitan.

Orang yang menariknya terkejut, dia melotot melihat Kawaila dan refleks berlari ke arah Kawaila dan berusaha membuatnya berdiri.

"Aduhh maaf ya, gue gak sengaja narik tangan lo. Sini gue bantuin berdiri", tawar orang yang menarik tangan Kawaila sambil memegang kedua tangan Kawaila untuk membantunya berdiri.

"Apanya yang gak sengaja narik, jelas-jelas lo senga--", balas Kawaila kesal sambil melihat-lihat tubuhnya, memeriksa apakah ada yang terluka. Setelahnya Kawaila mendongak ke atas untuk melihat wajah orang menarik tangannya.

Kawaila terkejut, dan langsung terdiam.

"Ehh iya gapapa kok. Gak ada yang luka juga", ucap Kawaila spontan dan langsung berdiri.

"Hmm tapi tangan kanan lo itu luka loh. Sini gue bantu obatin. Ikut gue yok, kita beli obatnya dulu ke apotek", tunjuk orang yang menarik Kawaila tadi ke arah luka yang ada di dekat siku Kawaila itu lalu memegang pergelangan tangan Kawaila, bersiap membawa Kawaila menyusuri kampus menuju apotek.

"Ehh? gak usah deh, ehh tapi perih juga ya, ya udah deh, yok hehe", jawab Kawaila konyol sambil menertawakan sikapnya sendiri.

"Hehehe.. hmm yaudah ayok".

10 detik kemudian setelah mereka berjalan.

"Eh tapi, lo gapapa? lo ada ujiankan hari ini?", tanya orang itu.

"Hm? LAHHH, IYAAAA! Ya udah gue langsung ke kelas aja ya".

"Tapi lukanya gimana?".

"Uda ahh biarin aja. Gak kerasa juga kok. hehe. Ya uda gue deluan ya", balas Kawaila yang kemudian langsung berlari menaiki tangga menuju ruang kelas.

"HATI-HATI", teriak orang itu kepada Kawaila yang hanya dibalas Kawaila dengan acungan jempol yang diangkatnya hingga melewati tinggi kepala.

Dengan kecepatan tenaga kuda, tidak perlu waktu lama, Kawaila sudah sampai di kelas.

"hahhh hahhh hahhh", rintih Kawaila kelelahan.

Untung Kawaila tidak terlambat.

Kawailapun segera melanjutkan jalannya ke arah bangku yang masih kosong, tepat di tengah bagian paling depan.

Dua menit setelah Kawaila duduk, akhirnya dosenpun datang untuk memulai ujian mereka, dan ternyata pria yang menariknya tadi itulah yang masuk ke dalam ruang kelas mereka.

"Mari kita mulai ujiannya", ucap pria itu yang membuat mata Kawaila tidak sanggup untuk berkedip.

"ehh?" -Kawaila.

SISTER COMPLEX?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang