3. Tujuan Utama

80.9K 1K 4
                                    

Sean benar-benar sudah kehilangan akalnya. Ia ingin sekali menikmati tubuh Samantha, tak peduli wanita itu adik iparnya atau bukan yang penting hangatnya lembah-lembah surgawi akan segera ia dapatkan. Menikah selama 3 bulan dengan Stella tak membuat Sean bergairah dengan istrinya. 

Awalnya, Sean ingin menikah dengan Stella demi membalaskan dendamnya pada Samuel, ayah Stella dan Samantha. Sebenarnya ia tak tega menyakiti Samantha, ia tahu pasti kekasihnya 5 tahun yang lalu merasa sangat hancur saat mengetahui pernikahannya dengan Stella, tapi demi tujuannya tercapai apapun akan dilakukannya.  

Meskipun, Sean punya istri dia tak bergairah melihat Stella, saat Sean menyentuh Stella dia baru mengetahui kalau ternyata Stella sudah tak perawan lagi. Sebenarnya Sean tak mempermasalahkannya, tapi inti Stella sangat berbeda dengan inti Samantha, dia tak merasakan kenikmatan seperti di pijat milik inti Samantha. 

Hanya sekali saja Sean menyentuh Stella saat malam pertama pernikahan mereka. Berciuman dengan Stella pun Sean tak mau, berbeda dengan Samantha yang memang Sean sangat mencintainya dan mendapatkan segala pertama dari milik Samantha. Ciuman pertama dan perawannya gadis itu Sean lah yang pertama kalinya memasuki inti milik Samantha.

Sean menatap inti Samantha yang sangat dirindukannya. Ia membelainya dengan lembut dan memasukan jarinya di dalam dengan gerakan perlahan, tapi pasti membuat tubuh Samantha menggeliat. 

"Aaah…" Suara desahan keluar dari bibir Samantha. 

Mendengar suara desahan Samantha membuat napsu Sean memuncah. Dengan jari yang masih menempel di inti Samantha ia mendekatkan bibirnya di bibir wanita yang dicintainya sambil terus bergerak-gerak di sana. Mereka berciuman dengan sangat mesra tanpa memperdulikan apapun. 

Setelah puas bermain di inti Samantha, junior Sean sudah tak tahan lagi untuk menikmati lembah-lembah surgawi milik kekasihnya. Ia menggesekan-gesekan juniornya membuat Samantha memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya. Sean mengarahkan juniornya ke inti Samantha. 

Bles...

Junior Sean masuk ke dalam inti Samantha. Sean menutup matanya setelah sekian lama akhirnya, ia mendapatkan kenikmatan saat memasuki inti Samantha yang seakan diremas-remas di bawah sana.

"Aaargh kau begitu nikmat sayang," erang Sean terus menghujam inti Samantha dengan bernapsu. 

"Faster Sean.. aaaaaah Sean," racau Samantha sambil menyebut nama Sean sambil menutup matanya. 

Sean lalu memberhentikan hujamannya di inti Samantha. Merasakan tak ada pergerakan Sean membuat Samantha membuka matanya dan melihat Sean dengan heran.

 "Kenapa kamu berhenti Sean?"  tanya Samantha heran. 

"Apa kamu mau jadi kekasihku lagi Sam?" Sean balik bertanya ke Samantha. 

Samantha menghela napas berat. Kenapa harus bertanya di saat posisi mereka akan bercinta? Ia tidak ingin memberikan jawaban apapun, ia hanya ingin menikmati Junior Sean yang menghujam intinya bukan malah mendapatkan pertanyaan bodoh tersebut. 

"Jawab Sam, apa kamu mau jadi kekasihku lagi?" Sean bertanya sambil meremas gunung kembar dan hentakan di intinya Samantha. 

"Aaah…" Samantha merintih sesaat. 

"Jawab Sam!" 

"Aku bingung Sean." 

"Kalau begitu aku akan melepaskannya, aku gak mau memaksa kamu untuk bercinta denganku." 

"No Sean, please no Sean.. please f**k*ng me again Sean," ujar Samantha memohon pada Sean. 

"No… sebelum kau setuju menjadi kekasihku dan pemuas nafsu ku Sam."

My Brother In Law Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang