Keesokan harinya
Samantha bangun dari tidur pagi nya, dia ingin memasak, perasaan Samantha sedang bahagia dia bernyanyi dan bergoyang goyang sendiri di dapur. Saat ia berbalik terkejut melihat Sean sudah di meja dapur dengan senyuman melihat kegiatannya."Sayang, kamu mengagetkanku," teriak Samantha manja.
"Kamu sexy sayang saat masak," ucap Sean memuji Samantha.
"Mandi dulu sebentar lagi sarapan kita siap."
"Aku akan ke kantor sebentar s
sam jangan kemana-mana sampai aku kembali.""Tapi Sean aku nanti bosan."
"Tak ada bantahan sayang."
"Baiklah tuan pemaksa."
Sepeninggalan Sean ke kantor Samantha merasa sangat bosan, tapi dia bahagia bisa bersama dengan Sean hampir 2 bulan. Rekor mereka bersama terlama bersama hanya berdua walau ada Carlos. Tiba-tiba dia merasa kepalanya pusing lagi, perutnya mual dan segera berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan segala yang ada di dalam lambungnya.Setelah muntah Samantha terdiam. Dia khawatir aman sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.
"Aku mungkin sakit maagh bukan hamil. Bisa aja aku stress jadi sakit begini. Ingat aku harus positif thinking agar tidak stress." Samantha berkata pada dirinya sendiri.
Waktu sudah menunjukan jam 4 sore keadaan Samantha sudah lebih baik. Dia segera mandi dan dia melihat Sean belum juga pulang. Merasa bosan Samantha pun menghidupkan music yang ada di apartemen. Dia bergoyang-goyang mengikuti irama musik."Asyik ngedance sayangku," ucap Sean.
"Seeeeaaaan," teriak Samantha lalu berlari memeluk Sean dan menciumnya.
"Dance with me my love."
Samantha tertawa dengan bahagia, Sean melihat itu ikut tertawa bahagia juga. Mereka berdansa berdua menikmati musik. Sebenarnya Sean ingin mengatakan bahwa Stella dan Nick sudah sampai London, tapi dia urungkan. Tak ingin merusak tawa manis wanita yang dia cintai itu."Sir, Mrs. Stella mengadakan jumpa pers terkait perceraian anda sir," lapor Carlos.
"Apa Nick ada di sana Carlos?" tanya Sean.
"Iya sir, mrs. Stella bersama mr. Nick Cooper," kata Carlos.
"Pantau terus mereka dan kabari apa yang terjadi." Sean sangat geram dengan apa yang dilakukan Stella dan Nick. Dia tak akan membiarkan semua terjadi sesuai dengan rencana mereka.
***
Stella pun mengadakan jumpa pers. Stella melihat sudah banyak wartawan disana.
"Maaf saya mengadakan jumpa pers ini," kata Stella membuka suara pada wartawan yang sudah menunggu dirinya.
"Saya, Stella Johanson istri dari Sean Johanson. Tentu kalian sudah mengetahui siapa Sean Johanson. Pengusaha muda flamboyan yang sukses dan tampan. Saya ingin memberitahu terkait kabar perceraian saya dengan Sean Johanson pemilik SM company," ujar Stella memperkenalkan dirinya.
"Kenapa anda bercerai mrs?" tanya wartawan.
"Ada masalah besar di pernikahan saya."
"Apa benar karena ada orang ketiga mrs?" tanya wartawan lagi.
"Iya ada orang ke tiga dari pihak Sean." Stella berpura-pura menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother In Law
RomanceAlert 21+ Ini cerita dewasa yang bikin kipas-kipas. Tolong sesuaikan dengan usia dan bacaannya "Please... Sean jangan lakukan ini," ucap Samantha menolak Sean yang terus menyentuh bagian sensitifnya. "Jangan menolakku lagi Sam. Apa kamu lupa deng...