Prolog

134 41 71
                                    

"Haloo..,iya sayang aku baik-baik aja kok,bentar lagi juga nyampe,kamu nanti jemput aku ya,tapi habis bimbel nanti aku mau mampir ke perpusta.. "

Tiba-tiba ia berhenti bebicara dan menatap mobil yang melaju dengan sangat kencang kearahnya.

BRAAKK...

Tubuh mungil itu terhempas dan menatap batu besar yang terletak di pinggir jalanan yang sepi.

Handphone yang digenggamnya terlempar hingga layarnya pecah.

Kepalanya terasa sakit,sakit yang begitu hebat,pandangannya pun berubah menjadi kabur,air matanya mengalir,ia berusaha meminta tolong namun suaranya tercekat,ia sudah tak mampu,seluruh anggota tubuhnya melemah seperti tak berfungsi lagi,hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.

                               .....

"Tidaak Nak..,kamu nggk boleh pergi,bunda sayang kamu,jangan tinggalin bundaa... "

Tangis memilukan itu terdengar di salah satu ruangan rumah sakit. Tangan lembutnya senantiasa menggenggam putrinya,tetesan air matanya telah membasahi selimut yang menjaga tubuh mungil yang berbaring di kasur rumah sakit tersebut.

"Bunda...,kita makan dulu ya,biar nanti dia yang jaga sementara" Bujuk suaminya sambil menoleh ke arah pemuda yang juga duduk menemani putrinya.

Pemuda itu lalu mengangguk,dan mempersilahkan mereka untuk makan di luar.

Dengan berat hati ia menurut,dan pergi meninggalkan ruang rawat putrinya.

"Tolong jaga Ayla sebentar ya,saya makan dulu,nanti biar saya yang belikan kamu makanan,jadi kamu bisa makan disini." Ujar ayah gadis tersebut .

"Terimakasih Om." Jawabnya sembari tersenyum sopan.

Suasana ruangan pun menjadi sunyi,yang terdengar hanyalah suara patient monitor yang tak pernah berhenti memantau kondisi pasien.

"cepet sembuh peri kecilku,aku tau kamu kuat,jadi cepatlah sadar,kita semua menunggumu disini." Ucapnya parau dengan mata yang berlinang,namun ia berusaha untuk tak meneteskannya.

"Aku rindu..,dan ntah mengapa aku juga merasa takut,aku takut kehilangan mu,benar-benar takut." Ucapnya lagi sembari membelai lembut rambut kekasihnya.

                            💛💛💛

3 bulan berlalu

Mata yang selama ini senantiasa tertutup,kini telah menemukan kembali pandangannya,nafas yang selama ini terasa sesak,perlahan mulai stabil.

Namun ia merasa bingung,ia tidak tahu apa yang telah terjadi padanya,matanya terus memperhatikan ruangan sekitar. Ia ingin berdiri dan keluar dari tempat tersebut,tapi tubuhnya masih terasa lemah,sehingga ia tak mampu untuk bangkit.

Kemudian ia mendengar ada seseorang yang berjalan menuju ruangannya,suara tapak kaki itu semakin jelas,matanya menyipit saat melihat bayangan seseorang di bawah pintu.

Ia terus memperhatikannya dengan seksama sampai akhirnya ganggang pintu itu bergerak dan membuka pintu.

Ia melihat sosok laki-laki yang berdiri terpaku saat memandangnya. Laki-laki itu tampak terkejut,matanya berkaca-kaca,dan perlahan meneteskan cairan bening yang membasahi pipinya.

Laki-laki itu dengan cepat berjalan kearah nya dan tanpa rasa canggung ia membawa gadis itu ke pelukannya.

Ia tampak bingung,ada apa dengan laki-laki ini?

"Syukur kamu udah sadar,aku lega sekali,akhirnya kamu kembali lagi disisiku. " Ucapnya dengan suara lembut.

Ia tak tau harus mengucapkan apa,ia bingung sekali. Dirinya merasa tak nyaman saat berada di pelukan laki-laki tersebut sehingga ia pun berusaha untuk lepas dari pelukan itu.

"Kamu siapa?"

                               .....

Yeay semoga kalian suka 😃,penasaran sama lanjutannya kan?,karena ini cerita perdana ku jadi mohon dukungannya,yuk scrool lagi lanjut ke bagian berikutnya.

Eh iya jangan lupa vote nya ya 👍

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang