chapter 1: Kembali

119 39 56
                                    

"Saat yang paling membahagiakan adalah ketika kamu kembali kepada orang-orang yang menyayangimu"
  ...

Cahaya matahari menembus tirai jendela,bayangannya terlihat di langit-langit ruang rawatnya.

Hari yang cerah menyambutnya untuk kembali pulang ke rumah. Betapa rindunya ia untuk bisa keluar dari rumah sakit tersebut,sebab ia benci berada di sana. Baginya rumah sakit adalah tempat yang begitu membosankan. Apalagi ia harus menahan bau obat-obatan yang sangat memuakkan.

Tapi betapa bersyukurnya ia ketika mengetahui bahwa ia telah dibolehkan untuk pulang setelah susah payah membujuk Ayah dan Bundanya yang selalu sia-sia sebab mereka tak bisa berbuat apa-apa,hanya dokter lah yang berhak memutuskan kapan ia boleh pergi dari rumah sakit itu.

"Ayla sayang,kamu ganti baju ini ya." Kata bundanya dengan raut wajah bahagia.

"Iya bun." Jawabnya gembira.

"Ayah mana bun?" Tanyanya heran saat tak melihat batang hidung ayahnya sama sekali.

"Ayah masih ngurus administrasi pembayaran perawatan kamu selama ini" Jawab bundanya memberi tahu.

"Bunda tau nggk?,Ayla senaaaang sekali akhirnya bisa pulang. Ayla kangen sama rumah"

"Iya Ay,bunda juga lebih senang sekali,kamu udah sehat." Kata Bundanya sembari mengusap rambut putrinya.

Ayla tersenyum bahagia,rasanya seperti tak mampu diucapkan. Setelah sekian lama ia dikurung di tempat yang menyesakkan itu akhirnya bisa menghirup udara bebas.

                            💛💛💛

Mobil mereka telah sampai di halaman rumah,disana terlihat sangat ramai. Ayla bingung,mengapa di rumahnya banyak orang?

"Ayo Ay,kita keluar" Ucap bundanya sembari membantu Ayla berdiri.

"Biar Ayah gendong aja" Kata Ayahnya yang tak tega melihat putrinya kesulitan berjalan sebab kondisinya yang belum membaik.

"Eh..nggk usah Yah,Ayla malu banyak orang disini" jawabnya sembari menggigit bibir karena cemas.

Bundanya mengusap rambutnya halus.

"Nggk papa Ayla,kamu nggak usah malu mereka tau kok kalau kamu lagi sakit,lagian kan yang gendong Ayahmu bukan orang lain" Jawab Bunda tersenyum meyakinkan putrinya.

Ayla mengangguk pasrah.

"Eh itu mobilnya Ayla,dia udah dateeengg.... " teriak seorang gadis yang begitu heboh sehingga membuat seluruh orang melihat keluar dan reflek mereka pun berbondong-bondong menuju pintu keluar.

Ayla terkejut,ternyata orang yang begitu ramai di rumahnya adalah teman-temannya. Ia pun begitu terharu hingga tak dapat lagi menahan air matanya untuk mengalir.

"Aylaa...selamat datang" Kata seorang temannya yang bahagia menyambut kedatangan Ayla.

"Alhamdulillah Ay,lo udah boleh pulang,gue senang sekali." Ucap salah seorang teman perempuannya sembari memeluk Ayla.

"Ay,gue kangeen bangeeet sama loo. Sejak lo sakit,nggk ada lagi yang belain gue dari pak Am kalau gue lupa buat pr" ujar seorang laki-laki sambil tertawa.

"Huuu..." Sorak teman-teman lainnya.

"Salah sendiri,pr aja lo lupain gimana jadinya cewek lo,kasihan nasibnya ya." Jawab seorang laki-laki mengejeknya.

Spontan semua orang pun tertawa terbahak-bahak membuat suasana menjadi ramai dan hangat.

"Hey,cantik...selamat kembali ya" Sapa Randy yang merupakan pacar dari sahabatnya.

"Makasih Ran,makasih teman-teman gue seneng banget lihat kalian disini" Jawabnya dengan raut wajah berseri-seri.

"Aylaaa.....guee kangeeenn... " teriak seorang gadis yang berlari dari dalam dengan terburu-buru dan kemudian memeluk erat tubuh Ayla.

"Gue juga kangen banget sama lo Nis,kemana aja lo kok baru keliatan?" Tanya Ayla yang sedari tadi memang menunggu kehadiran sahabatanya itu.

"Sorry gue tadi lagi pup di belakang,terus gue denger suara Icha keras banget dia ngomong katanya lo udah dateng,gue buru-buru tu nyiapin terus lari kesini" jawabnya antusias.

"Nyiapin apa? " tanya Bobby padanya.

"Ya nyiapin pup gue lah,pake ditanya,nggk penting kali" ucapnya ketus.

Semua orang pun kembali tertawa mendengar jawaban Nisa yang dirasa tak tau malu. Sedangkan Ayla hanya menggelengkan kepalanya. Ternyata selama ia sakit sahabatnya ini juga belum sembuh dari penyakit gilanya.

"Yaudah,semuanya ayok masuk ke dalam,Ayla juga nggk boleh lama-lama di luar." Ajak bunda Ayla pada teman-temannya.

Mereka pun mengangguk serempak,menurut masuk ke dalam seperti anak ayam yang patuh pada induknya hehe..

"Ay,gue bener-bener seneeeng banget liat lo udah baik-baik aja. Lo pasti bosen banget kan di rumah sakit kemaren? gue dulu juga pernah dirawat di rumah sakit Ay,karena kena malaria dan gue waktu tu harus dirawat disana,awalnya gue gak mau tapi dipaksa sama dokternya,yaudah deh gue nurut aja dan lo tau gak Ay? rasanya kayak di neraka gue nggk boleh ini nggk boleh itu,masak gue harus dekem aja di kasur ya nggk banget kan,seorang Icha nggak boleh diem-diem aja nggk jelas,sebel banget gue sama si dokter" Ucap Icha nyerecos tanpa henti.

"Emang lo udah pernah ke neraka apa?" timpal Bobby padanya.

"Ngapain lo nyambung-nyambung aja,lagi nggk ada kabel putus jadi lo nggk usah nyambung,diem aja" Jawab Icha ketus.

"Ada kok yang putus,tu kabel di otak lo perlu dibenerin" jawab Bobby langsung tanpa takut kalau Icha sakit hati dengan ucapannya.

"Eh dasar lo ya,kalau ngomong tu dipikir dulu,kayaknya otak lo lebih parah daripada otak gue, mending benerin otak lo dulu deh baru komen otak orang lain" Celoteh Icha sebal sebab dikatai oleh Bobby.

"Apaan sih ngomongin otak mulu,mendingan lo berdua diem! Ayla butuh istirahat tuh jangan ribut disini,kalau mau berantem noh tu di luaar,lebar halamannya mau salto apa mau tonjok-tonjokan mah bebas" ucap Nisa memarahi mereka.

"Oke boleh,lo jadi jurinya ya" kata Bobby bersemangat.

"Kok gue sih? " tanya Nisa heran

"Ya lo kan pernah punya pengalaman jambak-jambakkan sama orang,jadi lo lebih tau orang mana yang hebat dalam berantem hahaha" Jawab Bobby terbahak-bahak.

"Kurang ajar lo" ucap Nisa sambil menjambak rambut Bobby.

"Tuh kan,jambakin orang sukanya." Kata Bobby sambil berusaha kabur dari Nisa.

"Woyy,udah ngapa ributnya,nggk kasihan tu sama Ayla pusing ngeliatin lo pada" Ujar Randy berusaha menghentikan kegilaan mereka.

"Nggk papa Ran,gue kangen ngeliat mereka kayak gini" jawab Ayla sambil senyum-senyum sendiri.

Sedangkan Randy hanya melongo mendengar jawaban Ayla.

"Huu,Kata siapa kita bikin Ayla pusing yang ada Ayla bahagia kan? " tanya Nisa padanya.

Ayla mengangguk cepat.

Randy pun hanya bisa menghela napas,berusaha menenangkan dirinya yang hampir hilang kesabaran melihat tingkah pacarnya itu.

Ayah dan Bunda Ayla tersenyum bahagia melihat semua orang yang begitu peduli pada putrinya. Teman-teman Ayla begitu menyayanginya,mereka semua telah berhasil membuat Ayla tertawa kembali.

                                ...

Gimana ceritanya,menarik nggk?, semoga iya ya,pleaseee vote nya oke 👍

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang