Brodator belajar?

136 22 82
                                    

"APA INI?! KALIAN ITU SUDAH MAU KELAS AKHIR, MAIN-MAINNYA DIKURANGIN DONG! NILAI KALIAN SAMA SEKALI NGGAK MENINGKAT. DASAR GOBLOK! MAU JADI APA KALIAN DENGAN NILAI SEPERTI INI?!!" Sekumpulan laki-laki yang tampaknya tengah dihukum itu menundukan kepala.

Bukan, bukan karena takut.

Panas woi, dasar botak banyak bacot batin Aran berteriak protes

Duh laper gue

Ini bapa bapa bau kentang kapan selesai sih

Halah bacot bener tua

Yagusti, tolong hambamu..

Yap, benar. Itu adalah jeritan dari jiwa-jiwa yang tersiksa. Pak Yusril yang dikenal dengan kesangarannya dan kegemarannya dalam menceramahi murid itu belum mengeluarkan tanda-tanda lelah.

"Gila, tuh orang ngebacot hampir sejam." bisik Leo kepada Sky yang ada di sebelahnya.

"Abis ini gue yakin, dia bakal dehidrasi berat terus wafat." Sky kembali berbisik.

"Mulut lo jaga, Goblok." Leo menunduk takut.

"Iyain aja, sih." Sky mencebik kesal. Padahal tadi Leo duluan yang memulai pembicaraan.

Sementara itu. . .

"Kebelet kencing, anjing." Joan berdiri dengan gelisah.

"Gue kebelet boker, bangsat." Edgar memegang bahu Joan.

"Jer, mangap coba." Joan menepuk bahu Zerka. Sang empu kontan menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya. "Buat ngapain?"

"Kebelet." kekeh Joan di akhir ucapannya.

"Anjing, lo pikir gue jamban? Gunanya pake celana buat apa? Berak di celana aja sono." Zerka membalikkan badannya kesal.

"Ett yak, galak bener emak-emak." Joan menggaruk pelipisnya.

Zerka kini kembali membalikkan badannya total kearah Joan. Dari wajahnya, nampak ia menahan amarah.

.

.

.

BLEPAK!

"AW SAKIT ANJING!"

"KENAPA ITU HEY?"

•••

"HAHAHA KETAWA GUE KETAWA." Arda menggebrak-gebrak meja saking ngakaknya dia.

"Receh banget si dia, temen lo bukan?" tanya Aran ke Fais

"Bukan." Fais menghisap rokoknya perlahan lalu menghembuskan asapnya.

Saat itu mereka tengah berada di kantin. Menunggu Edgar dan Zerka yang masih dihukum kepala sekolah karena membuat keributan saat sedang diberikan sanksi berupa ceramah panjang.


"Eh goblok, lo pada emang ga liat kejadiannya tadi gimana? Ngakak gue woi liat Edgar sama Zerka." tanya Arda. Rupanya ia sudah berhenti tertawa.

"Gue liat. Tapi b aja ga kaya lo." Geez membenarkan duduknya sambil menyeruput minumannya.

"Ah, lu mah emang selera humornya ga selaras ama gue, Ge." Arda berdecak.

"Gue kalo jadi lo, gamau jadi lo, Ar." Ucap Sergio.

"Ngomong apasih, Anjing." Fais melempar Sergio dengan sedotan karena kesal. Orang itu kalo ngomong emang gapernah nyambung.

"Tahan is, tahan." Levin menepuk nepuk pundak Fais sambil terkekeh.

"Eh, Regax diem aje daritadi." semua kini menoleh kearah Regax karena ucapan Aran.

"Lah iye, woi Gax ngape lo?" Zarel melempar sedotan kearah Regax membuat sang empu tersadar dari lamunannya yang panjang.

"Gue kangen neng Yemi." Regax menghela nafas lalu menunduk

Cem sedboi bener anying

"Yemi lagi yemi lagi." ucap Zarel dengan wajah bosan.

"Kapan si lo sadar? Yemi suka sama Ajelvin, bukan sama Regax." Sergio mengelus-elus rambut Regax. Romantis sekali.

"Apa nih, bawa-bawa nama gue" tiba-tiba sebuah suara menyahut membuat seluruh makhluk yang berada di meja itu menoleh melihat sumber suara.

Ajelvin.

"IDIH, NGUPING YA LO? DASAR JAMET!" Petir berteriak kencang menunjuk Ajelv. Ya, sesuai namanya, suaranya menggelegar hingga semua yang ada disitu kontan menutup telinga.

"BERISIK GOBLOK!" Fais menyahut

"JANGAN TERIAK-TERIAK MONYET!" kini Angkasa menyambung

"LO JUGA TERIAK YA SETAN!" itu suara Devran

"LO JUGA."

"GAUSAH TERIAK TERIAK WOI." Geez ikut bergabung dan mereka berakhir di omelin guru bk.

•••

Malam ini Brodator akan menjalankan sebuah misi penting. Misi yang menentukan hidup dan mati mereka semua.

"Eh, ini akar pangkat 75 apa woi?" Fais berteriak frustasi

"Gatau gue gatau jangan tanya gue." Levin menjawab sambil menutup telinga

"Sialaaaannn. Ini gimane woi ya allah mau nangis aja gue." Fais kembali fokus dengan soalnya dan membolak-balikkan halaman buku tanpa dibaca terlebih dahulu

"Persilangan buah mangga besar manis sama buah mangga besar asem fenotipnya apa ya gusti..." Rafa menggaruk-garuk kepalanya dengan kasar.

Lagian pada bego-bego banget sih heran :(

"Udah guys udah, daripada pusing nih ye mendingan kita caw aja yo lah." usul Aran

Emang setan Aran tuh.

"Kemana bro?" tanya Rafa

"Drunk too much." Aran mengedipkan sebelah matanya lalu berbalik kearah pintu, "Yok, cabut."

Brodator belajar? Mana bisa!

•••

Hai gue balik setelah sekian lama hehe
Kangen ga ni kangen ga?
Maafin ya lama update

Salam Brodator!

btw i miss u guys so badlyyyyy❤

Tbc.

BRODATOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang