Gloomy Saturday

19.5K 935 41
                                    

Selesai mengabsen, Reyhan menatap 8 mahasiswa di hadapannya, kemudian memijat pelipisnya

"bagaimana bisa kalian masuk kuliah seenaknya? " tanyanya sambil menghempaskan kertas absen ke atas meja kerja nya

"jangan mentang-mentang dosen kalian baik, bisa diajak bercanda, lantas kalian bisa seenaknya, titip absen, .." Reyhan menjeda ucapannya dan memicingkan matanya menatap dua mahasiswi di hadapannya

"nongkrong di cafe, ck.." decak Reyhan semakin memojokan Nasya dan Tika

"untuk kalian yang bolos kuliah hari ini , saya wajibkan mengikuti seminar departemen hari sabtu di auditorium fakultas sebagai pengganti . Dan Jika tidak, untuk alasan apapun saya pastikan kalian tidak bisa ikut ujian akhir" ancam Reyhan

Ucapan Reyhan sontak membuat jantung Nasya mencelos, bagaimana tidak, hari sabtu adalah hari dimana Ikon "boyband favoritnya" mengadakan konser di jakarta. Hari yang telah ia tunggu sepanjang hidupnya

Bahkan, demi bertemu idolanya tersebut, sejak jauh hari Nasya telah susah payah berburu tiket VVIP yang tentu saja tidaklah murah, sampai ia rela menghabiskan uang tabungannya selama tiga tahun terakhir

"Sya, lu denger gue ga sih?"
Tika menepuk pundak Nasya yang sejak keluar dari ruangan prof. Reyhan, tadi tak menghiraukan panggilannya

Nasya menoreh sebentar, dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia kembali berjalan melewati sahabatnya itu

"Sya, lu kenapa si? Kesambet?" teriak Tika yang heran melihat tingkah aneh Nasya

Sedangkan Nasya, yang sedang bergelut dengan pikirannya sendiri masih tak menghiraukan ocehan sahabatnya itu dan terus berjalan melewati koridor menuju lift mahasiswa

Namun ketika pintu lift terbuka, tiba-tiba Nasya berubah pikiran dan memutuskan kembali ke ruangan Prof. Reyhan yang baru saja ia tinggalkan

Nasya memenjamkan matanya, berusaha meyakinkan diri sebelum tangannya menyentuh kenob pintu dan berjalan menuju meja Reyhan berada

"Apa lagi?" ketus Reyhan menyadari keberadaan seseorang di hadapannya

"sa... Saya tidak bisa hadir seminar hari sabtu pak" ucap Nasya yang berusaha membuang jauh-jauh rasa takut dan urat malunya

"ck" Reyhan hanya berdecak tanpa sedikitpun mengalihkan tatapan dari komputernya

Dengan sabar Nasya menunggu respon dari pria dihadapannya itu, walaupun hasilnhya nihil, karena pria tersebut tetap itu berlagak seakan tidak ada siapapun di hadapannya

"pak saya mohon, saya bisa ganti satu pertemuan itu dengan apapun kecuali hari sabtu sekarang, karena saya ada urusan yang benar-benar tidak bisa ditinggalkan" ucap Nasya memohon

"sepenting apa urusan kamu, yang kamu anggap lebih penting dari kuliah?" respon Reyhan akhirnya, menatap mahasiswi yang sedang menunduk di hadapannya penuh selidik

Seketika Nasya mematung, Nasya lupa menyiapkan alasan palsu untuk meyakinkan dosennya tersebut.

" sa.. Saya harus nonton konser k-pop di Jakarta pak"
Jujur Nasya akhirnya, karena setelah berbagai pertimbangan, ia pikir asal berbohong pada dosen psikologi dengan title profesor sama saja dengan uji nyali

Suasana hening untuk seperkian detik sebelum tiba-tiba tawa Reyhan pecah, memecah kekhawatiran Nasya yang dibuatnya kebingungan apakah hal tersebut merupakan sinyal positif yang harus ia syukuri atau sinyal negatif yang harus ia khawatirkan

"alasan konyol macam apa itu?" ucap Reyhan akhirnya setelah berusaha menghentikan tawanya

Tak mampu berkata-kata lagi nasya hanya menunduk, Entah mengapa baginya mendengar komentar Reyhan tiba-tiba saja membuat hatinya teriris

MY COLD PROFESSORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang