Wedding Preparation

19.7K 866 19
                                    

Nasya menghentak-hentakan kakinya kesal setelah orang yang menyuruhnya datang ke parkiran, belum juga menampakan batang hidungnya.

Tadi setelah Nasya selesai kuliah, Reyhan mengirimkan pesan yang isinya meminta ralat "memerintah" Nasya untuk bertemu mamanya.

Walaupun Nasya sempat mencari berbagai alasan untuk menolak, namun pada akhirnya kediktatoran Reyhan terlalu sulit untuk ia kalahkan.

Lebih dari 30 menit Nasya berdiri di dekat parkiran, hingga ia melihat pria tinggi menjulang yang Nasya taksir hampir dua meter itu berjalan menuju parkiran. dengan cup kopi ditangannya

"Maaf lama" ucapnya santai, setelah membuka pintu mobil dan membiarkan Nasya masuk ke dalamnya.

Namun Nasya yang memasang headset di telinganya memilih berpura-pura tak mendengarnya.

"rencana pernikahan sudah terlanjur diputuskan, kita ikuti dulu saja keinginan mereka" ucap Reyhan yang tak lagi punya pilihan mengetahui mamanya sudah terlanjur mengumumkan pernikahan mereka kepada seluruh teman dan keluarga besarnya.

Tak kunjung mendapat respon, Reyhan melirik ke arah gadis di sampingnya yang justru sedang asyik manggut-manggut menikmati alunan musik dari headsetnya.

"Aww" cicit Nasya kesal ketika tangan besar Reyhan menarik paksa headset yang terpasang di telinganya

"Dengarkan, kalo orang lain sedang bicara! " tegas Reyhan yang membuat Nasya semakin kesal dengan sifat diktator Reyhan yang kini mulai berlagak seperti ayahnya.

"iya silahkan bicara apa?" ketus Nasya yang tak bisa lagi menyembunyikan kekesalan nya terhadap Reyhan.

"karena rencana pernikahan kita sudah terlanjur diputuskan, saya mau kita ikuti dulu saja keinginan orangtua kita" ulang Reyhan

"nggak pak saya ga mau!setidaknya kita berusaha dulu untuk membatalkannya selagi masih ada waktu" tolak Nasya cepat, yang tentu saja ia tidak setuju dengan usulan Reyhan

"lalu apa yang akan kamu lakukan hah?" tanya Reyhan

"saya mau bapak mengaku gay di depan orang tua saya" usul Nasya, yang telah susah payah memikirkan ide tersebut semalaman.

"APA KAMU SUDAH GILA?" bentak Reyhan tak percaya dengan ide gila gadis tersebut

"Ini satu-satu nya cara yang pasti ampuh agar mereka membatalkan rencana pernikahan kita" bela Nasya

"TAPI SAYA TIDAK MAU! " tegas Reyhan

"jadi bapak lebih memilih menikah dengan orang yang tidak bapak cintai daripada menerima usulan saya?" kesal Nasya

"ck.. Apa cinta itu penting?" decak Reyhan masih menatap lurus ke arah kemudi

"iya bagi saya itu penting karena saya tidak mau menyiakan-nyiakan hidup saya, menikah dengan pria yang sama sekali tidak saya cintai" kesal Nasya yang tentu saja ia tidak mau menikah dengan pria tua yang hampir seumuran ayahnya

"Tidak ada perlu cinta di antara kita, kita hanya perlu bersikap layaknya suami istri di depan orangtua saja. Sisanya terserah kamu, saya tidak akan mengekangmu selama hal tersebut tidak mengusik ketengan saya" jelas Reyhan yang berhasil membuat Nasya mengatupkan mulutnya mulai memikirkan penawaran Reyhan

"dan.." Reyhan tampak menjeda ucapannya

"saya juga tidak akan menyentuh kamu" lanjut Reyhan

MY COLD PROFESSORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang