Sixth

2.8K 459 28
                                    

Felix baru sadar dari pingsannya. Ia melirik jam di dinding, jam 2 pagi. Pemuda manis itu tersenyum saat mendapati abang-abangnya datang dan tertidur disofa.

Mereka pasti lelah, pikir Felix.

Kali ini matanya melirik sebuah pisau buah diatas meja. Tepat disebelah potongan apel dan pear.

Tangan Felix meraih pisau tersebut. Menggenggamnya erat, lalu kembali tidur.































"Kak Bagas, maaf. Felix pelakunya."

"Kenapa lo gak ikut Mama lo aja? Daripada nyusahin Bagas terus?"

"Iya, Felix mau nyusul Mama. Bilangin kak Bagas maafnya Felix ya... Felix cuma terlalu sayang sama kak Bagas. Felix juga sayang banget sama bang Lino, bang Chandra, juga kak---"








































"Mama, tunggu Felix ya. Felix kangen sama Mama..."

'Mama juga kangen banget sama kamu. Ayo, sini bareng Mama.'

Bukan aku (Changlix Local Area)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang