"Jadi buat para reader baru,maaf author hapus bagian ini dan langsung loncat. Karena ya....
Oke nikmati"
Entahlah aku harus menanggapi itu mimpi buruk atau mimpi senang, tetapi aku sangat menantikan hal itu jika sudah menikah dengan bakachan.
Kulihat jam menunjukkan pukul 7malam yang artinya aku hanya tidur sebentar.
Ting tong.
"Iya, sebentar"
Akupun turun untuk melihat, tamu siapa yang datang malam ini.
Ceklek.
Kulihat ada nyonya bakugou dan putranya bakugou katsuki.
"Ah, kitsune-san. Selamat malam"sapa nyonya bakugou kepadaku.
"Selamat malam juga"balasku dan membuka pintu lebar lebar.
"Mari masuk, bakugou-san"ucapku.
Bakachan dan ibunyapun masuk kemudian duduk disofa. Kakakku datang dan duduk didepan mereka sambil berbincang bincang. Aku sedang membuatkan teh untuk mereka tetapi tiba tiba gelas itu jatuh dan pecah. Serpihan gelas itu mengenai jariku dan membuat luka yang mengalirkan darah segar.
"Aww"
Kucuci tanganku diair dingin dan segera mengambil kotak p3k.
Tetapi bakachan tiba tiba menarikku dan melihat luka dijariku.
Bakachan mengemutnya seperti permen. Aku tau mungkin maksud bakachan untuk mencegah pendarahannya semakin parah, tapi aku tidak kuat menahan rasa maluku.
"Ah, bakachan ini sudah aku cuci, sekarang mau aku plesterkan dengan handsaplas ini"
Bakachan melepaskan jariku dan mengambil handsaplas dari tanganku. Menempelkannya dengan pelan seperti tidak ingin membuatku kesakitan.
"Makasih ya, bakachan"ucapku berterimakasih dan melanjutkan membuat teh baru.
Selesai membuat bakachan langsung mengambil nampannya dan menbawanya keruang tengah.
"Kau disini jadi babu cocok juga"ejek nyonya bakugou ketika melihat putranya menyajikan teh.
"Sialan kau nenek tua"balas bakachan dengan keras.
"Hah?!! Kau bilang ibumu sendiri nenek tua! "Ucap nyonya mitsuki dan memukul kepala bakachan.
Aku kembali duduk disamping kakakku.
"Jadi ada urusan apa nyonya bakugou-san datang berkunjung?"tanya onichan kepada mamanya bakachan.
"Saya mau mengucapkan salam perpisahan karena saya mau pindah rumah. Jika ada salah mohon dimaafkan selama kita bertetangga ya kitsune-san"ucap mamanya bakachan dan membuatku terdiam.
Pindah, bakachan mau pindah. Aku tidak akan bertemu dengannya lagi?. Hatiku terasa sakit sekali.
Kutundukkan kepalaku agar tertutup oleh poniku. Air mataku jatuh, berapa kalipun aku mencoba menahannya tetapi tetap tidak bisa.
Kuhapus air mataku dan kembali melihat mereka. Saat kuangkat kepalaku, kulihat bakachan menatapku, aku hanya dapat tersenyum dan diam.
Beberapa saat kemudian, mereka pamit pulang karena harus segera berangakat pindah.
Kakakku sudah masuk kekamar dan aku masih melihat tubuh bakachan yang menjauh. Air mataku jatuh kembali, kali ini lebih deras. Aku berlari dan masuk kekamar mengunci pintuku dan menangis sepuasku dikamar.
Kulihat kamar bakugou diseberang. Gelap. Seperti tidak ada satupun yang menghuninya. Hatiku kosong, hujan deras menemani kekosonganku. Entahlah aku harus apa, antara senang dari mimpiku atau sedih karena kepergian bakachan.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue
<( ̄︶ ̄)> []~( ̄▽ ̄)~* ( ̄﹏ ̄) ( ̄ˇ ̄)
Ig:real___pna
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE (BAKUGOU KATSUKI X READER)
RomantizmPercayalah, kalau seorang bakugou katsuki itu juga bisa jatuh cinta #1 Pahlawan #2 katsuki